36
3.5.3.1. Leverage
Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang
perusahaan. Dalam penelitian ini, leverage dinyatakan dengan variabel LEV, yang diukur dengan membagi total kewajiban dengan total asset.
3.5.3.2. Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang berukuran besar, memiliki kemampuan lebih dalam dalam penyediaan modal.Sehingga ukuran perusahaan yang besar,
memiliki lebih sedikit default risk.Ukuran perusahaan dinyatakan dalam variabel SIZE, yang diukur dengan menggunakan natural logaritm
jumlah asset perusahaan.
3.5.3.3. Return To Asset
Return To Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur turnover aset atas investasi yang dilakukan perusahaan.
Semakin tinggi return to asset, maka akan semakin mengurangi risiko pada bank.. Return To Asset dinyatakan dalam variabel ROA, yang diukur
dengan cara membagi pendapatan bersih sebelum pajak dengan total asset yang dimilki perusahaan.
37
3.5.3.4. Probabilitas Kebangkrutan
Probabilitas kebangkrutan perusahaan dinyatakan dalam variabel Z-score, yaitu variabel yang menunjukkan angka kesehatan perusahaan
yang diukur dengan menggunakan model Altman. Nilai kesehatan perusahaan yang tinggi menunjukkan probabilitas kebangkrutan yang
rendah, demikian juga sebaliknya. Perusahaan dikatakan sehat atau tidak sehat didasarkan atas nilai
Z-score yang diperoleh. Bila Z-score menunjukkan lebih dari 2,9 , maka termasuk perusahaan yang sehat. Sedangkan bila Z-score menunjukkan
kurang dari 1,23 , maka termasuk perusahaan yang tidak sehat. Namun, bila Z-score diantara 1,23 dan 2,9 maka termasuk grey area. Z-score
dinyatakan dalam persamaan : Z’ = Net Working Capital to Total Assets + Retained Earnings to
Total Assets + EBIT to Total Assets + Market Value Equity to Book Value of Debt + Sales to Total Assets.
Net Working Capital to Total Assets menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total
aktiva yang dimilikinya. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Rasio ini dihitung dengan cara
membagi modal kerja bersih dengan total aset. Retained Earning to Total Assets menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai laba ditahan dengan total
38
aset. Earning Before Interest and Tax to Total Assets menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan
sebelum pembayaran bunga dan pajak. Rasio ini dihitung dengan cara membagi laba sebelum pajak dengan total aset.
Market Value of Equity to Book Value of Debt menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai
pasar modal sendiri saham biasa. Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai pasar modal sendiri dengan nilai buku utang. Nilai pasar
modal sendiri diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham biasa yang beredar dengan harga pasar per lembar saham biasa.Sedangkan nilai
buku utang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang.
Sales to Total Assets menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi
dalam total aktivanya. Dengan kata lain, adanya efisiensi manajemen dalam menggunakan kesuluruhan aktiva untuk menghasilkan penjualan
dan mendapatkan laba. Rasio ini dihitung dengan cara membagi total penjualan dengan total asset.
39
3.5.3.5. Current Ratio