51
4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai output hasil pengolahan data menggunakan SPSS. Output tersebut kemudian dapat digunakan
sebagai acuan dalam pengujian asumsi klasik seperti uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas dan uji autokorelasi.
4.2.2.1. Hasil Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
sehingga meskipun sampel memiliki jumlah yang sedikit namun tetap valid Ghozali, 2005.Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan
dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Histogram dan Normal P-Plot. Sedangkan uji
statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistic nonparametrik Klomogrov Smirnov.Hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut.
52
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dari grafik Histogram, tampak residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.Sedangkan pada grafik
Normal P-Plot, titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal.Berdasarkan grafik Histogram dan Normal P-Plot dapat diambil kesimpulan bahwa data yang
digunakan terdistribusi secara normal.
53
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Untuk lebih meyakinkan bahwa data yang digunakan pada model regresi terdistribusi secara normal, maka selanjutnya dilakukan uji statistik dengan
menggunakan uji nonparamaetrik Klomogrov Smirnov.
Tabel 4.3 Uji Nonparametrik Klomogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .02733109
Most Extreme Differences Absolute
.080 Positive
.069 Negative
-.080 Kolmogorov-Smirnov Z
.534 Asymp. Sig. 2-tailed
.938 a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
54
Berdasarkan uji statistik nonparametric Klomogrov Smirnov, besarnya nilai Klomogrov Smirnov sebesar 0,534 dan nilai Asymp.Sig.
sebesar 0,938. Nilai tersebut jauh lebih besar dari 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan data terdistribusi secara normal.
4.2.2.2. Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot.Selain melihat grafik
Scatterplot, penelitian ini juga menggunakan uji statistik Glejser agar hasil pengujian heterokedastisitas lebih akurat dan terpercaya.Hasil pengujian
heterokedastisitas dapat dilihat dalam gambar dan tabel berikut.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
55
Tabel 4.4 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .155
.086 1.816
.078 KEP_INST
.013 .012
.177 1.118
.271 KOM_AUD
-.009 .005
-.273 -1.792
.082 DK_IND
-.004 .030
-.022 -.135
.893 LEV
-.004 .003
-.211 -1.260
.216 SIZE
-.004 .003
-.216 -1.294
.204 ROA
-.036 .032
-.189 -1.136
.264 Z_Score
.000 .000
-.213 -1.403
.169 CR
-.003 .003
-.150 -.947
.350 a. Dependent Variable: RES_2
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dalam grafik Scatterplot tersebut terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Sedangkan pada tabel 4.4 hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen nilai
Residual RES_2. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05. Berdasarkan grafik Scatterplot dan uji Glejser, dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
56
4.2.2.3.Hasil Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation factor VIF. Berdasarkan nilai tolerance pada tabel 4.5, bahwa tidak ada nilai variabel independen yang memiliki nilai tolerance
kurang dari 0,10, yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai variance inflation
factor VIF juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant .748
.167 4.483
.000 KEP_INST
-.063 .023
-.376 -2.741
.009 .828
1.208 KOM_AUD
-.037 .010
-.504 -3.806
.001 .889
1.124 DK_IND
-.027 .059
-.063 -.449
.656 .803
1.245 LEV
-.007 .006
-.182 -1.253
.218 .738
1.355 SIZE
-.017 .006
-.441 -3.039
.004 .741
1.349 ROA
.064 .063
.147 1.020
.314 .745
1.342 Z_Score
3.672E-5 .001
.008 .061
.952 .895
1.118 CR
-.012 .006
-.286 -2.071
.046 .817
1.224 a. Dependent Variable: CoL
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
57
4.2.2.4. Hasil Pengujian Autokorelasi