23
tercatat di Bursa Efek wajib memiliki beberapa anggota dewan komisaris yang memenuhi kualifikasi sebagai komisaris independen.Jumlah
komisaris independen adalah sekurang-kurangnya 30 dari jumlah dewan komisaris.
Dewan komisaris dipercaya dapat mencegah praktik manipulasi laporan keuangan.Veronica dan Bachtiar 2004 meneliti bahwa
perusahaan yang melakukan kecurangan memiliki persentase dewan komisaris eksternal lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak
melakukan kecurangan.Adanya kemampuan monitoring yang baik terhadap manajemen, yang dimiliki oleh dewan komisaris independen,
dapat mencegah kecurangan dalam penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen.
2.1.4.3 Komite Audit
Menurut Surat Keputusan Ketua Bapepam No. 29 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit, komite audit
adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Komite audit mempunyai
peran yang sangat penting dalam memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem
pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate governance. Rahmawati dan Triatmoko 2007 menyatakan
bahwa dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif, maka control
24
terhadap perusahaan akan lebih baik, sehingga konflik keagenan yang terjadi akibat keinginan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraannya
sendiri dapat diminimalisasi. Berdasarkan Surat Edaran Bapepam Nomor SE-03PM2002 bagi
perusahaan publik, keanggotan komite audit terdiri dari sekurang- kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit.Anggota komite yang
berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, yaitu yang diketuai oleh Komisaris Independen perusahaan tercatat.Sedangkan dua orang anggota
lainnya berasal dari pihak eksternal yang independen. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, seperti yang
diatur dalam Kep-29PM2004, Komite audit mempunyai fungsi membantu Dewan Komisaris, berkaitan dengan :
1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan perusahaan, 2.
Melakukan penelahaan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan lainnya, 3.
Melakukan penelahaan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal,
4. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi
perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi,
25
5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Komisaris atas
pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan publik, 6.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. Pembentukan komite audit diharapkan dapat mengurangi tindakan
manajemen yang opportunistic, dan juga dapat mengurangi masalah pelaporan keuangan.
2.2. Penelitian Terdahulu