Analisis Regresi Regresi Nonparametrik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini.

2.1 Analisis Regresi

Suatu pasangan peubah acak seperti tinggi, berat mempunyai suatu sebaran peluang dua peubah bivariate probability distribution . Bila ditaruh perhatian pada ketergantungan suatu peubah acak Y terhadap suatu besaran atau kuantitas X yang bervariasi namun bukan merupakan peubah acak, maka suatu persamaan yang menghubungkan Y dan X disebut persamaan regresi Draper dan Smith, 1966. Analisis regresi merupakan metode yang banyak digunakan untuk mengetahui hubungan antara sepasang variabel atau lebih. Misalkan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas, maka hubungan variabel X dan Y dalam bentuk linier dapat dinyatakan sebagai berikut: 2.1 atau dapat ditulis dalam bentuk umum dengan lebih dari satu variabel : 2.2 keterangan: = variabel terikat = variabel bebas = parameter model artinya, untuk suatu nilai X tertentu, nilai Y padanannya terdiri atas nilai ditambah besaran yang membuat nilai menyimpang dari garis regresinya.

2.2 Regresi Nonparametrik

Regresi nonparametrik merupakan metode pendekatan regresi yang sesuai untuk pola data yang tidak diketahui bentuk kurva regresinya atau tidak terdapat informasi masa lalu yang lengkap tentang bentuk pola data. Menurut Eubank 1988 dalam Tripena 2011 bentuk model regresi nonparametrik adalah sebagai berikut: 2.3 dengan adalah variabel terikat sedangkan fungsi merupakan kurva regresi yang tidak diketahui bentuknya, dan adalah variabel bebas, serta diasumsikan berdistribusi . Pendekatan regresi nonparametrik memiliki fleksibilitas yang tinggi, karena data yang diharapkan mencari sendiri bentuk estimasi kurva regresinya tanpa dipengaruhi oleh faktor subyektifitas peneliti. Ada beberapa teknik estimasi dalam regresi nonparametrik antara lain pendekatan histogram, estimator spline , estimator Kernel , estimator deret ortogonal, analisis Wavelet dan lain-lain. Spline adalah salah satu jenis piecewise polinomial, yaitu polinomial yang memiliki sifat tersegmen. Sifat tersegmen ini memberikan fleksibilitas lebih dari polinomial biasa, sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan diri secara lebih efektif terhadap karakteristik lokal suatu fungsi atau data. Pendekatan estimator spline ada bermacam-macam antara lain spline original, spline type M, spline relaxed , spline terbobot dan lain-lain. Pendekatan spline mempunyai suatu basis fungsi. Basis fungsi yang biasa dipakai antara lain spline truncated dan B-spline Lyche dan Morken, 2004, dalam Budiantara, 2006. Spline mempunyai kelemahan pada saat orde Spline tinggi, knot yang banyak dan knot yang terlalu dekat akan membentuk matrik dalam perhitungan yang hampir singular, sehingga persamaan normal tidak dapat diselesaikan Schuemaker, 1981, dalam Budiantara, 2006. Pengunaan spline difokuskan kepada adanya perilaku atau pola data, yang pada daerah tertentu, mempunyai karakteristik yang berbeda dari daerah lain. Pencocokan data dapat dilakukan dengan melihat titik-titik pada data yang mengalami suatu perubahan ekstrim pada suatu daerah sehingga pola data pada masing-masing daerah mengalami perbedaan.

2.3 Fungsi