8. Menganjurkan klien menghindari berdoa sesuai dengan agamanya
6. Evaluasi Hari
tanggal Diagnosa
Jam Evaluasi
Jumat, 22 mei
2015
Gangguan pola tidur
bd perubahan
siklus, ketidakmampuan
mengatasi stres yng berlebihan
14.00 S: Pasien mengatakan dapat tidur dalam jangka
waktu 20-30 menit, pada waktu tidur tidak sering terbangun, jika terbangun akan mudah tidur kembali,
meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan, mengingat kembali mimpi yang dialaminya,
menyatakan perasaannya tenang sesudah tidur, bebas dari kecemasan dan depresi, dapat bekerja
dengan baik dan penuh konsentrasi, Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor2 yang dapat
meningkatkan tidur O: klien tampak tenang saat di wawancarai setelah
bangun tidur A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah ini membahas kasus pada seorang klien yaitu Tn. D berusia 67 tahun, mengeluh seringkali terbangun di tengah malam dan sulit untuk bisa
tidur kembali hingga pagi. Kejadian ini sudah berlangsung selama 3 bulan. Tn.D sudah mencoba pengobatan herbal untuk mengatasi masalah tidur yang
dialaminya tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda berhasil. Dalam 24 jam, Tn.D hanya bisa tidur 3-4 jam dan itu seringkali membuatnya mudah lelah, sakit
kepala, sakit flu dan mengurangi produktivitas kerjanya, dengan hasil TTV: Tekanan darah 160100 mmhg, Heart Rate 80
xi
, Respiraroty Rate 24xI, Temp 37 C.
Pada tahap diagnosa keperawatan, penulis mengacu pada pengkajian yang dilakukan sehingga masalah keperawatan yang ada pada asuhan keperawatan
kasus yaitu: 1.
Gangguan tidur berhubungan dengan stres ditandai dengan Tn. D tampak lelah, terlihat pucat, mata merah, wajah terlihat kusam, cepat marah,
Produktifitas menurun, kantung mata terlihat bengkak dengan lingkaran hitam di bawah mata, dengan hasil Tanda-tanda vital : Tekanan darah 160100
mmHg, Heart Rate 80 xi , Respiraroty Rate 24xi, Temp 37 C.
2. Perawatan diri personal hygine, berhubungan dengan Kurang motivasi
ditandai dengan Klien terlihat kurang bersih, mulut berbau, gigi kuning, kuku kaki dan kuku tangan panjang.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan pasien mengatasi
gangguan tidurnya ditandai dengan pasien bertanya faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan tidur.
Melalui pengkajian observasi penulis mengambil prioritas masalahnya adalah gangguan pola tidur serta pemenuhan kebutuhan dasar yang lain pasien yang
berkaitan dengan masalah kesehatan diri pasien.
Pada tahap perencanaan penulis mampu merencanakan seluruh rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan tinjauan
teoritis keperawatan, walaupun terdapat hambatan yaitu keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Tahap pelaksanaan semua intervensi keperawatan yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan pasien dan keluarganya.
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 4 hari, penulis mengevaluasi catatan perkembangan pasien di lampiran, dimana pasien mengalami
peningkatan istirahat dan tidur terkait masalah yang dialami pasien dengan
gangguan pola tidur. A.
Saran
Diharapkan kepada perawat untuk lebih memperhatikan gangguan pola tidur yang dialami oleh klien dalam memberikan asuhan keperawatan. Dimulai dari
pengkajian yang tepat untuk mendapatkan data yang akurat sehingga kriteria hasil tercapai dan kebutuhan dasal klien terpenuhi. Dengan asuhan keperawatan yang
tepat penatalaksanaan pola tidur dapat berlangsung maksimal demi terpenuhinya kebutuhan dasar istirahat dan tidur.