mulut misalnya leukemia, anemia, jantung koroner, aterosklerosis, Diabetes Melitus c.
Melakukan skeling selama 6 bulan terakhir
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
a Usia
b Jenis kelamin
c Jenis dan frekuensi penggunaan obat asma
d Faktor risiko
: - Penderita asma - Bukan penderita asma
e Faktor efek
: - Status oral higiene - Pengalaman karies
3.4.2 Definisi Operasional
1. Usia
Usia adalah ulang tahun terakhir penderita. Usia yang diambil yaitu 20-30 tahun.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah perempuan dan laki-laki. 3.
Jenis dan frekuensi penggunaan obat asma: -
Jenis obat asma adalah pengobatan yang diperoleh oleh penderita asma dari dokterkonsultan medis:
a. Salbutamol
b. Terbutalin
c. Fenoterol
d. Prokaterol
e. Isoprenalin
f. Ipratropium bromid
g. Flovent
Universitas Sumatera Utara
h. Montelukast
- Frekuensi penggunaan obat asma adalah kekerapan pemakaian obat asma
inhalertabletsirup oleh penderita asma untuk melegakan pernafasan. a.
3 kali atau lebih sehari b.
1-2 kali sehari c.
2-3 kali seminggu d.
1 kali seminggu atau kurang
4. Penderita asma
Penderita asma adalah penderita yang didiagnosa menderita penyakit asma minimal 4 tahun oleh dokter dan diperoleh melalui rekam medik penderita yang
sedang berobat di Poli Pulmonologi Asma. Penderita asma dinilai melalui derajat asma berdasarkan gambaran klinis, yaitu:
a. Asma ringan Asma intermiten dan asma persisten ringan: Gejala asma berlaku secara bulanan atau mingguan dimana penderita menunjukkan gejala asma
lebih dari 1 kali per minggu tetapi kurang dari 1 kali per hari. Gejala pada malam hari bisanya berlaku lebih dari 2 kali dalam sebulan. Serangan asma pada tahap ini dapat
mengganggu aktivitas dan tidur. b. Asma sedang Asma persisten sedang: Gejala asma berlaku secara harian
dimana penderita menunjukkan gejala pada setiap hari. Serangan asma pada tahap ini dapat mengganggu aktivitas dan tidur dan menyebabkan penderita membutuhkan
bronkodilator setiap hari. Gejala pada malam hari bisanya berlaku lebih dari 1 kali dalam seminggu.
c. Asma berat Asma persisten berat: Gejala asma berlaku secara terus menerus dan sering kambuh. Aktivitas fizik penderita adalah terbatas. Penderita
sering menunjukkan gejala pada malam hari. 5.
Bukan penderita asma Bukan penderita asma adalah penderita yang didiagnosa tidak menderita
penyakit asma dan diperoleh di Poli Mata dan Poli Penyakit Kulit dan Kelamin di RSUP H.Adam Malik.
Universitas Sumatera Utara
6. Status Oral Higiene
Status oral higiene adalah status kebersihan rongga mulut yang terdiri atas indeks debris dan indeks kalkulus menggunakan Oral Hygiene Index Simplified
OHIS dari Greene dan Vermillion, 1964.
a. Indeks Debris
Skor Kriteria
1 2
3 Tidak dijumpai debris atau stein
Debris menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi Debris lunak meliputi lebih dari 13 tetapi kurang dari 23 permukaan
gigi Debris lunak meliputi lebih dari 23 permukaan gigi
1. Gigi yang diperiksa adalah yang telah erupsi sempurna. Jika gigi yang dipilih untuk diperiksa itu tidak ada, maka yang diperiksa gigi tetangga atau gigi yang
bersebelahan. 2. Jumlah gigi yang diperiksa adalah 6 buah gigi tertentu dengan permukaan
yang diperiksa tertentu pula.
Bukal Labial
Bukal 6
1 6
6 1
6 Lingual
Labial Lingual
Jumlah skor
DIS =
Jumlah gigi yang diperiksa
Universitas Sumatera Utara
b. Indeks Kalkulus
Skor Kriteria
1
2
3 Tidak dijumpai kalkulus
Adanya kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi
Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 13 tetapi belum melewati 23 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingiva di
sekeliling servikal gigi atau kedua-duanya Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 23 permukaan gigi
atau kalkulus subgingiva mengeliling servikal gigi atau kedua-duanya
Jumlah skor
CIS =
Jumlah gigi yang diperiksa
Cara pemeriksaan indeks kalkulus adalah sama dengan indeks debris. Indeks Oral Hygiene Simplified adalah Indeks Oral Debris Simplified ditambah dengan
Indeks Calculus Simplified.
Tingkat kebersihan Skor debris
Skor oral higiene Baik
Sedang Buruk
0,0 – 0,6
0,7 – 1,8
1,9 – 3,0
0,0 – 1,2
1,3 – 3,0
3,1 – 6,0
O.H.I.S = D.I.S + C.I.S
Universitas Sumatera Utara
7. Pengalaman Karies
Pengalaman karies adalah jumlah DMFT dengan menggunakan indeks kriteria Klein.
D = Decayed = gigi tetap dengan satu lesi karies atau lebih yang belum ditambal.
M = a. Mi = missing indicated = gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan harus dicabut.
b. Me = missing extracted = gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut.
F = Filled = gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna.
T = Tooth
3.5 Metode Pengumpulan Data