Kata Kerja Bantu Neng dan Hui dalam Bahasa Mandarin.

(1)

ABSTRACT

The title of this paper is “ Kata Kerja Bantu Neng dan Hui dalam Bahasa Mandarin”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of modal verb neng and hui in Mandarin. Generally, students make errors in usage modal verbs, especially neng and hui because neng and hui has the same meaning in one aspect but differently in another aspect.

Due the title, there are some concepts written in chapter two, they are structure and modal verb. The theory used in this paper is structure that is used to analysis the function and meaning of modal verb neng and hui. The methodology used of the research to describe the data is descriptive analysis.

In the last chapter, the result of the analysis shows the similarities of neng and hui such as, no reduplication, always placed before verb and adjective, and showing ability and possibility. The differences of neng and hui are hui has to be added with a particle de and le, while neng can not ; hui can be added with a pronoun, while neng should be added with verb and a pronoun ; neng can be added with a negation word mei, while hui can not ; neng is used to show permission and usage, while hui is not.


(2)

KATA KERJA BANTU ‘NENG’ DAN ‘HUI’

DALAM BAHASA MANDARIN

SKRIPSI

OLEH:

VERONIKA ANGGERIANI SEMBIRING

070710011

PROGAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(3)

KATA KERJA BANTU ‘NENG’ DAN ‘HUI’ DALAM BAHASA MANDARIN

汉语助动词中的 能 和 会

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

OLEH:

VERONIKA ANGGERIANI SEMBIRING 070710011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA


(4)

KATA KERJA BANTU ‘NENG’ DAN ‘HUI’ DALAM BAHASA MANDARIN

汉语助动词中的 能 和 会

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

OLEH:

VERONIKA ANGGERIANI SEMBIRING 070710011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi Wu Qiao Ping, M.A NIP.19600711 198903 2 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA

MEDAN 2011


(5)

Disetujui Oleh:

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Program Studi S-1 Sastra Cina Ketua Program Studi

Dr.T. Thyrhaya Zein, M.A


(6)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk

Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya Dalam Bidang Ilmu Sastra Cina Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Pada Hari : Sabtu

Tanggal : 11 Juni 2011 Pukul : 09.30 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A

NIP. 195110103 197603 1 001 Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan 1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi ( ) 3. Wu Qiao Ping, M.A ( ) 4. Liu Jin Feng, M.A ( ) 5. Dr. Muhizar Muchtar, M.S ( )


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi pribadi yang paling penulis kagumi dan cintai di atas segalanya yaitu Bapaku, Sahabat Sejatiku, Penebusku Yang Hidup, Yesus Kristus atas segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ Kata Kerja Bantu Neng dan Hui dalam Bahasa Mandarin ”. Penulis berharap sksripsi ini berguna bagi pembaca, terutama sekali bagi mahasiswa Sastra Cina yang ingin mengetahui tentang kata kerja bantu neng dan hui dalam bahasa Mandarin.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan maupun hambatan, baik mengenai literatur sebagai sumber acuan, maupun disebabkan terbatasnya kemampuan penulis dalam bidang yang sedang dibahas, namun berkat rahmat dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus serta dukungan moril maupun materiil yang telah diberikan oleh banyak pihak selama penulisan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu penulis bersedia menerima kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada:


(8)

1. Yang terhormat, Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Yang terhormat , Dr. T. Thyrahaya Zein, M.A, selaku Ketua Jurusan Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi selaku Pembimbing I dan sekretaris jurusan yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan, masukan serta pengarahan yang membantu pengerjaan skripsi ini.

4. Yang terhormat, Laoshi Wu Qiao Pin, M.A, selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan waktunya bagi pengerjaan skripsi ini.

5. Yang terhormat, Laoshi Liu Jin Feng, M.A, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelesaian skripsi.

6. Yang terhormat, Para Staf Pengajar Jurusan Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu dan didikan selama masa perkuliahan. 7. Teristimewa buat yang saya cintai dan sayangi orangtuaku, Ayahanda Baris

Sembiring dan Ibunda Datteman Purba yang selama ini telah mengasuh, membesarkan, dan mengasihi dengan penuh rasa cinta, pengorbanan, kasih dan sayang, doa yang tulus, serta mendukung dalam segala hal dan situasi. 8. Yang saya kasihi Bapak Gembala Sukacita Pdt. Paulus Tarigan dan Ibu

Gembala Sukacita Pdt. Kurnia Br. Sitepu, atas dukungan doanya.

9. Yang saya kasihi dan hormati Mama Nimbangsa Purba dan Mami Dra. Herlina Ginting, M.Hum atas dukungan doa dan semangatnya


(9)

10. Yang saya cintai dan sayangi saudara-saudaraku Heppy Natalia Sembiring, Rica Monika Sembiring, Sellawaty Sembiring, Junaidy Sembiring, Jony Sembiring, dan Santa Sembiring atas dukungan doa dan semangat yang diberikan selama ini.

11. Yang saya sayangi kedua abang iparku Sorryanta Singarimbun dan Jamin Saragih Munthe, Amd atas dukungan doa dan semangat yang diberikan selama ini.

12. Yang selalu memberi warna bagi hari-hariku dalam perkuliahan yaitu teman-temanku yang kusayangi : Rindi, Yuliana, Sheyra Silvia, Sheyla Silvia, Rahmi, Yuli, dan Asti. Thanks buat masa-masa indah dalam persahabatan kita dan seterusnya,

13. Rekan-rekan mahasiswa/i Sastra Cina (2007) dan adik-adik ’08-10’ yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjalin tali silaturahmi yang baik selama masa perkuliahan.

Atas semuanya ini penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan dan memohon kepada Tuhan semoga diberikan balasan yang jauh melebihi dari bantuan yang telah diberikan. Amin.

Medan, Juni 2011 Penulis


(10)

ABSTRACT

The title of this paper is “ Kata Kerja Bantu Neng dan Hui dalam Bahasa Mandarin”. In this paper, the writer is trying to analyze the usage of modal verb neng and hui in Mandarin. Generally, students make errors in usage modal verbs, especially neng and hui because neng and hui has the same meaning in one aspect but differently in another aspect.

Due the title, there are some concepts written in chapter two, they are structure and modal verb. The theory used in this paper is structure that is used to analysis the function and meaning of modal verb neng and hui. The methodology used of the research to describe the data is descriptive analysis.

In the last chapter, the result of the analysis shows the similarities of neng and hui such as, no reduplication, always placed before verb and adjective, and showing ability and possibility. The differences of neng and hui are hui has to be added with a particle de and le, while neng can not ; hui can be added with a pronoun, while neng should be added with verb and a pronoun ; neng can be added with a negation word mei, while hui can not ; neng is used to show permission and usage, while hui is not.


(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……… i

ABSTRAK………... iv

DAFTAR ISI……….... v

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Rumusan Masalah………...7

1.3 Tujuan Penelitian………8

1.4 Manfaat Penelitian……….. 8

1.5 Batasan Masalah ……….9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 10

2.1 Penelitian Peneliti Sebelumnya……… 10

2.2 Konsep……….. 11

2.2.1 Tata Bahasa………12

2.2.2 Jenis Kata……… 14

2.2.3 Kata Kerja Bantu………17

2.3 Landasan Teori……….. 19


(12)

BAB III METODE PENELITIAN………25

3.1 Metode Penelitian……… 25

3.2 Teknik Pengumpulan Data……….26

1. Tahap Pengumpulan Data……… 26

2. Tahap Klasifikasi Data……….. 26

3.3 Teknik Analisis Data………27

3.4 Data dan Sumber Data……… 28

BAB IV PEMBAHASAN……… 30

4.1 Hasil……….……… 30

4.2 Pembahasan………..31

4.2.1. Ciri-ciri Kata Kerja Bantu Neng dan Hui………...31

4.2.1.1 Ciri-ciri Kata Kerja Bantu Neng……… 32

4.2.1.2 Ciri-ciri Kata Kerja Bantu Hui………37

4.2.2 Fungsi dan Makna Kata Kerja Bantu Neng dan Hui…43 4.2.2.1 Fungsi Kata Kerja Bantu Neng dan Hui………43

4.2.2.2 Makna Kata Kerja Bantu Neng……….44

4.2.2.3 Makna Kata Kerja Bantu Hui………48

4.2.3 Persamaan dan Perbedaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui..50

4.2.3.1 Persamaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui………..50

4.2.3.2 Perbedaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui………...51

4.2.4 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Saling Menggantikan dan Tidak Bisa Saling Menggantikan……… 54 4.2.4.1 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Saling Menggantikan 54


(13)

4.2.4.2 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Tidak Bisa Saling Menggantikan……… 55

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan……….58 5.2 Saran………...60


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk menjalin hubungan dengan orang lain sebagai suatu interaksi. Bahasa adalah satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbriter, memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi ( Finocchiarno dalam Alwasilah 1992: 2).Maksudnya, tidak ada hubungan yang wajib antara lambang sebagai hal yang menandai yang berwujud kata atau leksem dengan benda atau konsep yang ditandai, yaitu referen dari kata atau leksem tersebut. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendaknya kepada orang lain.

Pada saat kita mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud. Kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang hanya karena mereka bersama kita memiliki seperangkat cara bertingkah laku yang ‘tersepakati’. Bahasa dalam arti ini merupakan milik suatu kelompok sosial, seperangkat aturan yang mutlak diperlukan yang memungkinkan anggotanya berhubungan satu sama lain, berinteraksi satu sama lain, bekerja satu sama lain (Corder dalam Alwasilah 1992: 9).


(15)

Pentingnya peranan bahasa baik sebagai sarana berkomunikasi, untuk berinteraksi dan untuk beradaptasi. Oleh karena itu, banyak orang yang mempelajari bahasa dari bangsa-bangsa lain atau yang lebih sering disebut dengan bahasa asing, terutama dari bangsa-bangsa yang mempunyai pengaruh dalam pergaulan dan perdagangan internasional, seperti Amerika, Inggris, Jepang, Cina, dan lain-lan. Tujuannya tiada lain adalah untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lainnya.

Sejalan dengan perkembangan arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, bahasa Mandarin kini menjadi salah satu bahasa asing yang diminati banyak orang untuk dipelajari, semakin banyak digunakan dalam pergaulan dan perdagangan internasional sebagai alat komunikasi. Bahasa Mandarin juga telah termasuk menjadi salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan demikian, mempelajari bahasa Mandarin kini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting pada saat ini.

Selain itu , buku-buku , surat kabar dan majalah berbahasa Mandarin,film-film Mandarin, dan lain-lain, kini juga sudah lebih mudah didapatkan. Sehubungan dengan hal ini, maka peningkatan kemampuan berbahasa, terutama Bahasa yang dipakai sebagai bahasa Pergaulan Internasional adalah sangat perlu, sehingga tidak ketinggalan di dalam mendapat informasi.

Dari tahun ke tahun semakin banyak orang yang mempelajari bahasa Mandarin. Masyarakat semakin tertarik tidak hanya untuk menguasai bahasanya sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga dengan tata bahasanya dipelajari.


(16)

mengenai penggolongan kata. Sama halnya dengan Bahasa Indonesia, dalam Bahasa Mandarin pun dikenal pembagian jenis kata.

Secara tata bahasa, jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri (Suparto 2003: 21). Konkrit berarti jelas dan nyata mempunyai arti, sedangkan abstrak memliki arti yang tidak jelas.

Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu (1) kata benda, (2) kata kerja, (3) kata kerja bantu, (4) kata sifat, (5) kata bilangan, (6) kata bantu bilangan dan (7) kata ganti. Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu (1) adverb, (2) kata depan, (3) kata sambung, , (4) partikel, (5) kata seru dan (6) kata tiruan bunyi. Dari semua kelas kata seperti tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti kata kerja bantu, khususnya kata kerja bantu néng 能 dan huì

Kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja (Suparto 2003: 93). Dalam bahasa Inggris kata kerja bantu disebut sebagai modality, modal verb, atau yang lebih dikenal dengan auxiliary verb, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai modalitas.

Dalam bahasa Mandarin yang termasuk dalam kata kerja bantu adalah yào, xiǎng, huì, néng, kěyǐ, yīng gǎi,yīng dāng, bì xù, dan lain-lain. Contoh:


(17)

(1)

wǒ yào qù zhōng guó lǚ xíng Saya ingin pergi ke Cina berlibur

Saya ingin pergi berlibur ke Cina (Intisari Tata Bahasa Mandarin, 2005: 26) (2)

wǒmen kě yǐ fān yì zhè biàn wén zhāng Kami Bisa Menerjemahkan ini ‘lembar’ naskah

Kami bisa menerjemahkan selembar naskah ini ( Intisari Tata Bahasa Mandarin, 2005: 28)

(3)

Nǐ bù yīng gāi Tīng tā de huà

Anda tidak seharusnya mendengarkan dia menyatakan kepunyaan

omongan Anda tidak seharusnya mendengarskan omongannya

( Tata Bahasa Mandarin itu Mudah, 2003: 94) (4)

huì shuō hàn yǔ

Saya Bisa berbicara bahasa Mandarin ( Tata Bahasa Mandarin itu Mudah, 2003: 93) (5)

néng yóu yǒng Dia bisa berenang

( dui wai hanyu jiao xue, 2009: 55)

Kata kerja bantu néng dan huì bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata boleh, bisa dan dapat. Contoh:

(6)

huì chàng Zhōng guó mín gē le

Dia bisa bernyanyi Cina lagu kebangsaan

sudah Dia sudah bisa bernyanyi lagu kebangsaan Cina


(18)

(7)

néng xiě hěn duō hěn duō hàn zì Saya bisa menulis sangat banyak sangat banyak karakter

Cina Saya bisa menulis banyak sekali karakter Cina

( Intisari Tata Bahasa Mandarin, 2005: 28)

Kata kerja bantu dalam Bahasa Mandarin sangat menarik dan sangat beragam penggunaannya.Dalam mempelajari bahasa Mandarin mahasiswa Sastra Cina sering melakukan kesalahan. Salah satunya adalah dalam mempelajari kata kerja bantu, khususnya kata kerja bantu néng dan huì. Mahasiswa sering kali melakukan kesalahan dalam penggunaan kata kerja bantu néng dan huì. Mereka belum bisa dengan jelas, membedakan penggunaan kata kerja bantu néng dan huì. Karena dari segi artinya kata kerja bantu néng dan huì banyak memiliki banyak kesamaan (simbol * menyatakan tidak boleh). Contoh :

(8)*

tā de tuǐ hǎo huì yóu yǒng Dia menyatakan

kepunyaan

kaki membaik bisa berenang Kakinya membaik bisa berenang

( dui wai hanyu jiao xue, 2009: 55) (9)

tā de tuǐ hǎo néng yóu yǒng

Dia menyatakan kepunyaan

Kaki membaik bisa berenang


(19)

Pada kalimat di atas hanya boleh menggunakan kata kerja bantu néng, karena kalimat di atas mempunyai makna suatu kemampuan yang diperoleh kembali.

Kata kerja bantu néng dan huì sangat penting keberadaannya, karena sangat banyak digunakan baik secara lisan maupun tulisan. Penempatan kata kerja bantu néng dan huì menjadi hal yang penting dalam kalimat, karena jika penggunaan kata kerja bantu néng dan huì dalam kalimat salah, maka makna kalimat tidak dapat tersampaikan dengan baik. Tidak hanya arti secara leksikal yang dimiliki oleh kata kerja bantu néng dan huì, tetapi juga mempunyai arti secara gramatikal. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kata kerja bantu néng dan huì

Untuk dapat mengatasi kesalahan penggunaan kata kerja bantu néng dan huì, maka kita harus terlebih dahulu memahami fungsi dan makna kata kerja bantu néng dan huì, ciri-ciri kata kerja bantu néng dan huì, serta persamaan dan perbedaan dari kata kerja bantu néng dan huì. Apabila kita sudah dapat memahami hal-hal yang tersebut di atas, maka kita sudah dapat memahami dan menguasai penggunaan kata kerja bantu néng dan huì.

Dan agar kita lebih memahami dan lebih menguasai penggunaan kata kerja bantu néng dan huì, maka kita harus mengetahui dalam konteks kalimat yang bagaimana kata kerja bantu bisa saling menggantikan tanpa menggangu kegramatikalan kalimat. Contoh :

(10)


(20)

Hari begitu larut, apakah dia bisa datang? ( dui wai hanyu jiao xue, 2009: 57)

(11)

tiān zhème wǎn Tā huì lái ma?

Hari begitu malam Dia bisa datang apakah? Hari begitu larut, apakah dia bisa datang?

Dalam contoh di atas, kata kerja bantu néng dan huì sama-sama menyatakan kemampuan, jadi kata kerja bantu néng dan huì bisa saling menggantikan. Namun ada juga kalimat, dimana kata kerja bantu néng dan huì tidak bisa saling menggantikan. Penulis menyadari, penelitian bahasa Mandarin terutama dalam kata kerja bantu néng dan huì belum pernah diteliti terutama oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya khususnya jurusan Sastra Cina.

Berdasarkan gambaran-gambaran di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti kata kerja bantu, khususnya kata kerja bantu néng dan huì dalam bahasa Mandarin.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada pendahuluan yang tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ciri-ciri kata kerja bantu néng dan huì?

2. Bagaimana fungsi dan makna kata kerja bantu néng dan huì dalam kalimat bahasa Mandarin?


(21)

4. Bagaimana kata kerja bantu néng dan huì bisa saling menggantikan dalam kalimat bahasa Mandarin?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguraikan ciri-ciri kata kerja bantu néng dan huì

2. Menjelaskan fungsi dan makna kata kerja bantu néng dan huì dalam kalimat bahasa Mandarin.

3. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata kerja bantu néng dan huì. 4. Menjelaskan kata kerja bantu néng dan huì bisa saling menggantikan

dalam kalimat bahasa Mandarin.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai bahasa Mandarin khususnya tentang kata kerja bantu dalam bahasa Mandarin.

2. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Sastra khususnya Departemen Sastra Cina.

3. Memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai bahasa Mandarin.

1.5 Batasan Masalah


(22)

skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.

Sesuai dengan judul skripsi ini adalah kata kerja bantu néng dan huì dalam bahasa Mandarin, maka yang menjadi permasalahan adalah jenis kata kerja bantu. Dalam hal ini penulis membatasi hanya pemakaian dua buah jenis kata yaitu kata kerja bantu néng dan huì.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja yang digunakan untuk memahami objek yang bersangkutan, sedangkan teknik adalah jabaran metode yang sesuai dengan alat dan sifat alat yang dipakai ( Sudaryanto, 1993: 9).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif artinya suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataaupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, siafat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (M.Nazir, 2009:54). Penelitian bersifat deskriptif apabila di dalam analisis bahasa bertujuan untuk memerikan cara orang sesungguhnya menggunakan (dan menuliskan) bahasanya, bukan untuk menetapkan bagaimana seharusnya berbicara dan menulis (Ba’dulu dan Herman, 2005: 62).

Selain metode deskriptif, penelitian ini juga menggunakan Metode Kepustakaan (library research), yaitu studi kepustakaan atau pengumpulan data-data dan informasi yang bersumber dari buku – buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan kata kerja bantu néng dan hui bahasa Mandarin.


(24)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Karena sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu bersumber dari buku – buku, surat kabar atau jurnal yang topiknya terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1 Tahap Pengumpulan Data

Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data ialah metode pustaka dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Dalam metode pustaka, digunakan sumber-sumber tertulis, seperti: surat kabar, buku bacaan yang berbahasa Mandarin, jurnal dan sebagainya (Subroto, 1992: 41-43).

2 Tahap Klasifikasi Data

Dari sumber data, data dikumpulkan dengan mencari kalimat yang mengandung kata kerja bantu. Selanjutnya, kalimat-kalimat data tersebut dicatat ke dalam kartu data, disaring, kemudian diklasifikasikan (dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan dimaksudkan untuk menyaring data yang benar-benar mengandung kata kerja bantu néng dan hui.


(25)

3.3 Teknik Analisis Data

Sesudah seluruh data yang diperlukan diyakini kebenarannya dapat mendukung skripsi ini maka diadakan pemisahan data untuk menguraikan data tersebut ke dalam jenis kata kerja bantu. Pemisah itu dibuat sedemikian rupa guna memperoleh data yang dipertanggungjawabkan, sehingga tidak menimbulkan kesan yang tidak baik dalam pembicaraan berikutnya, sepanjang data itu masih diyakini kebenarannya.

Analisis data sangat penting dalam mendukung pengertian terhadap kata kerja bantu dalam bahasa Mandarin. Pada tahap ini semua data dianalisis, yaitu kata kerja bantu yang dikelompok-kelompokkan menurut jenisnya. Lalu pada kata kerja bantu néng dan hui dilakukan analisis yang mendalam, sehingga dapat dihasilkan ciri-ciri,perbedaan dan persamaan dari kata kerja bantu néng dan hui, serta fungsi dan makna kata kerja bantu néng dan hui dalam kalimat bahasa Mandarin. Dari gambaran-gambaran di atas dapat dilihat bentuk kata kerja bantu néng dan hui itu seperti apa dalam bahasa Mandarin.

Dalam menganalisis data-data digunakan juga teknik substitusi yaitu teknik saling menggantikan antara kata kerja bantu néng dan hui dalam kalimat bahasa Mandarin. Teknik ganti (substitusi) digunakan untuk mengetaui kadar kata atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti. Apabila unsur-unsur tersebut saling menggantikan berarti kedua unsur itu berada dalam kelas atau kategori yang sama. Contoh:


(26)

(14)

tiān zhème wǎn tā néng lái ma?

Hari begitu malam dia bisa datang apakah? Hari begitu larut, apakah dia bisa datang?

(15)

tiān zhème wǎn tā huì lái ma?

Hari begitu malam dia bisa datang apakah? Hari begitu larut, apakah dia bisa datang?

Dari hasil substitusi kata néng dan huì dalam contoh (1), diperoleh kalimat yang tetap gramatika (berterima).

Dengan demikian, data tersebut diharapkan dapat memperjelas dan menguatkan pemakaian pemahaman terhadap masalah yang dibicarakan dalam skripsi ini.

3.4 Data dan Sumber Data

Yang menjadi data dalam skripsi ini adalah kata kerja bantu dalam bahasa Mandarin, khususnya kata kerja bantu néng dan huì. Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku yang dipaparkan berikut ini, yang menjadi sumber data dalam skripsi ini.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Sumber data berasal dari buku Hanyu Jiao Cheng jilid I diterbitkan oleh Beijing Language University Press pada tahun 2006 yang dikarang oleh


(27)

Yang Qi Zhou sebanyak 203 halaman dan buku-buku pekerjaan rumah dan latihan dari anak semester VIII.

Merujuk pendapat Sudaryanto, data primer adalah data yang berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan maupun tulisan, sedangkan yang disebut data sekunder adalah data yang berupa data kebahasaan yang pernah dipergunakan oleh linguis lain dalam pembahasannya (1993: 10).

Sumber-sumber data primer diambil penulis secara substantif. Substantif adalah bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili. Sumber-sumber data primer dalam skripsi ini adalah kata kerja bantu neng dan hui dalam buku Hanyu Jiao Cheng dan buku latihan anak semester VIII.

Selain sumber data primer tersebut di atas, juga diambil dari buku-buku beberapa tatabahasawan yang membahas topik yang serupa, yang menjadi data sekunder atau data pendukung. Data sekunder adalah sebagai berikut:

1. Intisari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005. 2. Jurnal-jurnal bahasa Mandarin

3. Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003. 4. Dui Wai Hanyu Jiao Xue karya Peng Shou Ji, 2009.


(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari kata kerja bantu neng dan hui. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang ditemukan penulis beserta dengan pembahasannya.

4.1 Hasil

Dalam skripsi ini hasil yang ditemukan penulis adalah ciri-ciri dari kata kerja bantu neng yang terutama yaitu tidak bisa langsung menerima kata ganti benda dan bisa ditambah dengan kata bu dan mei. Ciri-ciri dari kata kerja bantu hui yang terutama yaitu bisa langsung menerima kata ganti benda, bisa menerima kata shenme dan zenmeyang, dan bisa menerima partikel de.

Fungsi dari kata kerja bantu neng dan hui adalah sebagai keterangan, diletakkan setelah kata kerja atau kata sifat. Makna khusus dari kata kerja bantu neng yaitu menyatakan kegunaan/faedah dan keizinan. Kata kerja bantu hui mempunyai makna yang khusus yaitu menyatakan kebulatan tekad dan harapan.

Persamaan dari kata kerja bantu neng dan hui yaitu tidak bisa diulang, bisa membentuk pertanyaan, bisa menjawab pertanyaan, bisa muncul dalam kalimat pengandaian, bisa menerima kata keterangan, menyatakan kemampuan, menyatakan kemungkinan, menyatakan pandai dan mahir. Perbedaan dari kata kerja bantu hui yaitu hui bisa menerima kata shenme, zenmeyang dan partikel de, hui bisa langsung menerima kata ganti benda,


(29)

neng bisa menerima kata mei, neng tidak tidak bisa langsung menerima kata ganti benda.

Kata kerja bantu neng dan hui bisa saling menggantikan ketika menyatakan kemampuan melakukan suatu hal, kemampuan yang berfrekuensi dan kemungkinan. Kata kerja bantu neng dan hui tidak bisa saling menggantikan ketika muncul partikel de, partikel le, penyangkalan yang lampau, kemampuan yang tingkatnya lebih tinggi.

4.2 Pembahasan

Dalam sub bab ini akan dipaparkan mengenai ciri-ciri, fungsi dan makna, persamaan dan perbedaan dari kata kerja bantu neng dan hui serta bisa dan tidak bisa kata kerja bantu neng dan hui saling menggantikan.

4.2.1 Ciri-ciri kata kerja bantu neng dan hui

Kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan atau keingsinan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja (Suparto, 2003 : 93). Modalitas biasanya diungkapkan melalui modal verb, dalam bahasa Inggris seperti kata can, may, could, might, will dan lain-lain. Dalam bahasa Indonesia seperti kata bisa, dapat, boleh, ingin dan lain-lain. Dalam bahasa Mandarin seperti kata néng, kě yǐ, huì, yīng gǎi dan lain-lain.

Báng zhǔ dòng cí biǎo shì xū yòo, kě néng, huo yuán wàng de cí jiào zhǔ dòng cí, yě kě yǐ jiào zuò néng yúan dòng cí ( kata kerja yang membantu kata kerja lain untuk mengekspresikan kemampuan, kemungkinan dan keinginan adalah disebut sebagai kata kerja bantu atau modal verbs) ( Li De Liang, 2010:


(30)

Agar kita dapat mengenal kata kerja bantu neng dan hui, kita harus tahu ciri-cirinya. Ciri-ciri kata kerja bantu neng dan hui memiliki persamaan dan perbedaan. Berikut ini akan dipaparkan ciri-ciri dari kata kerja bantu neng dan hui.

4.2.1.1 Ciri-ciri kata kerja bantu neng

Yang menjadi ciri-ciri dari kata kerja bantu neng adalah sebagai berikut: 1. Kata kerja bantu neng tidak bisa langsung menerima kata ganti, seperti kata ganti orang, kata ganti benda dan sebagainya.

Contoh: (16)* tā néng yīng yǔ Dia bisa bahasa Inggris

Seharusnya pada contoh tersebut di atas ditambahkan kata kerja shuo setelah kata kerja bantu neng. Kalimat tersebut menjadi :

(17)

néng shuō yīng yǚ Dia bisa berbicara bahasa Inggris

(18)*

néng nǐmen bān de huó dòng ma? Saya bisa kalian kelas menyatakan

kepunyaan

kegiatan apakah?


(31)

Pada contoh di atas seharusnya ditambahkan kata kerja can jia setelah kata kerja bantu neng. Kalimat tersebut menjadi:

(19)

néng cān jiā nǐmen bān de huó dòng

ma?

Saya bisa menghadiri kalian kelas menyatakan kepunyaan

kegiatan apakah?

Apakah saya bisa menghadiri kegiatan kelas kalian?

2. Kata kerja bantu mempunyai pola negatif dengan menambahkan kata ‘bu’ atau ‘mei’di depan kata kerja bantu neng.

Contoh: (20)

měi néng tōng guò kǎo shì Saya tidakbisa melewati ujian

(21)

Mālì gǎn mào bù néng lái shàng kè

Mali demam, tidakbisa datang pelajaran

3. Kata kerja bantu neng bisa membentuk suatu pertanyaan, dengan pola ‘neng+bu+neng+kata kerja’ atau ‘neng+kata kerja+kata benda+kata tanya ma’. Contoh: (22)


(32)

Saya bisa tidak bisa masuk?

Bisakah saya masuk?

(23)

néng cān jiā nǐmen bān de huó dòng

ma?

Saya bisa menghadiri kalian kelas menyatakan kepunyaan

kegiatan apakah?

Bisakah saya menghadiri kegiatan kelas kalian?

4. Kata kerja bantu neng bisa berdiri sendiri menjawab pertanyaan. Contoh: (24)

jīn wǎn de wǎn huì

néng cān jiā ma? Néng

Ini malam menyatakan kepunyaan

pesta anda bisa menghadiri apakah? Bisa

Pesta malam ini, apakah anda bisa menghadiri? Bisa

(25)

jīn tiān nǐ néng lái ma? Néng

Hari ini dia bisa datang apakah? Apakah hari ini dia bisa datang? Bisa


(33)

5. Kata kerja bantu neng tidak bisa diulang Contoh: (26)*

yuān yuān ěr jiù néng néng kàn jiàn jauh-jauh Imbuhan baru bisa bisa

melihat-lihat Kejauhan baru bisa bisa melihat-lihat

(27)*

wǒ hé Jiā píng

shénme shí hoù

néng néng zài jiàn?

Saya dan Jia Ping kapan dapat dapat lagi bertemu Kapan saya dan Jia Ping dapat dapat bertemu lagi?

6. Kata kerja bantu neng biasanya muncul dalam kalimat pengandaian, dengan pola kalimat ‘ru guo….jiu…., zhi yao…jiu neng…, zhi you…cai neng…’ Contoh : (28)

zhī yào hǎo hǎo xué xí jiù néng xué hǎo Asal saja baik belajar akan dapat hasil bagus

Asal saja belajar dengan baik, akan dapat hasil yang bagus

(29) zhī yǒu

xīng fēn

xué xí cái néng chéng wèi

yǒu yòng

de Rén


(34)

Hanya dengan giat belajar baru bisa menjadi orang yang berguna

7. Pada saat kata kerja bantu neng menyatakan kemungkinan, sering dengan kata keterangan kepastian “yi ding ,ken ding” ; kata kerja bantu

“dang ran,ying gai”; dan kata keterangan waktu “yi jing, gang gang”. Contoh :

(30)

wǒmen yīng gāi néng tǐ huì dé dào Kami seharusnya dapat pengalaman Memperoleh

Kami seharusnya dapat memperoleh pengalaman

(31)

nǐ dāng rān néng zuò dé dào Anda pasti bisa melaksanakannya

(32)

Xiǎo bǎo beì gāng gāng yǐ jīng néng zoù lù Xiao Bao Bei baru saja sudah bisa Berjalan

8. Kata kerja bantu neng bisa menerima kata keterangan tingkat/derajat, seperti kata hen, zui, dan zhen. Contoh:


(35)

(33)

tā hēn néng tuán jié zhōu wéi de Rén Dia sangat bisa mempersatukan sekeliling menyakan

kepunyaan

Orang

Dia sangat bisa mempersatukan orang sekelilingnya

(34)

zài wǒmen bān shù tā zuì néng dǎ tài jí quán Di kami kelas hanya dia paling bisa bermain Tai chi

chuan Di kelas kami, hanya dia yang paling bisa bermain Tai chi chuan

4.2.1.2 Ciri-ciri kata kerja bantu hui

Adapun yang menjadi ciri-ciri dari kata kerja bantu hui adalah sebagai berikut:

1. Kata kerja bantu hui bisa langsung menerima kata ganti benda. Contoh: (35)

huì diàn nǎo suǒ yǐ wǒmen cháng cháng

zhǎo dào

Dia bisa komputer Jadi kami sering mencari Dia

(36)

huì yīng yǔ shuō de hěn shǜn lì Dia bisa bahasa berbicara partikel sangat Fasih


(36)

Dia bisa bahasa Inggris, berbicara sangat fasih

2. Kata kerja bantu hui mempunyai pola negatif dengan menambahkan kata ‘bu’ setelah kata kerja bantu hui.

Contoh: (37)

bú huì zuò fàn zhōng guó Cài

Dia tidak bisa memasak Cina Masakan Dia tidak bisa memasak masakan Cina

(38)

bú huì kāi qì chē Saya tidak bisa mengendarai mobil

3. Kata kerja bantu hui bisa membentuk pertanyaan dengan pola

‘bu+hui+bu+kata kerja’ atau ‘hui+kata kerja+kata benda +kata tanya ma’. Contoh: (39)

huì bú huì yǒu yóng? Anda bisa tidak bisa berenang?

Bisakah anda berenang?

(40)

huì dǎ Tài jí quán ma? Anda bisa bermain silat Tai chi

chuan


(37)

Apakah anda bisa bermain Tai chi chuan?

5. Kata kerja bantu hui bisa berdiri sendiri menjawab pertanyaan. Contoh: (41)

jīn wǎn tā huì lái ma? Huì

Ini malam dia bisa datang apakah? Bisa

Malam ini, apakah dia bisa datang? Bisa

(42)

tā huì bú huì jìn qù? Hui

Dia bisa tidak bisa masuk? Bisa

Bisakah dia masuk ? Bisa

6. Kata kerja bantu hui tidak bisa diulang (simbol * menyatakan tidak boleh). Contoh:

(43)*

rén dōu huì huì fā pí qi

Orang semua bisa bisa melampiaskan Kemarahan Semua orang bisa bisa melampiaskan kemarahan

Kalimat tersebut di atas seharusnya menjadi : (44)

rén dōu huì fā pí qi


(38)

(45)*

huì huì diàn nǎo Dia bisa bisa komputer Kalimat tersebut seharusnya menjadi : (46)

huì diàn nǎo Dia bisa komputer

7. Kata kerja bantu hui sering dipakai dengan kata keterangan kepastian seperti kata ken ding, yi ding ; kata keterangan derajat/tingkat seperti kata neng, hen, zhen dan kata keterangan waktu seperti kata gang gang, yi jing untuk menyatakan kemungkinan. Contoh:

(47)

Tā yīng gāi huì lái de

Dia seharusnya bisa datang partikel penegasan Dia seharusnya bisa datang

(48)

tā zhēn huì kāi wǎn xiào Dia sangat bisa bercanda

(49)

tā yǐ jīng huì tán gāng qín Dia sudah bisa bermain piano


(39)

8. Kata kerja bantu hui bisa dipadukan dengan kata ‘de’ , untuk menyatakan penegasan suatu kalimat. Contoh:

(50)

nǐ yǒu bú huì de wǒ jiào gēi Nǐ Anda ada tidak bisa partikel

penegasan

saya mengajari Anda

Anda ada yang tidak bisa, saya mengajari anda

(51) bú yòng

dān xīn

mā mā

de bìng hěn kuài jiù hu ì

hǎo de

jangan khawa tir mama menyatakan kepunyaan sakit secepatn ya sege ra bis a me mb aik pe ne ga sa n

Jangan khawatir, sakit mama secepatnya bisa segera membaik

9. Di belakang kata kerja bantu hui bisa ditambahkan kata shenme, zenme yang, untuk mengajukan pertanyaan. Contoh:

(52)

Nǐ zǒu le yī hoù wǒ huì zěnme yàng Anda pergi sudah setelah saya bisa bagaimana


(40)

huì shénme? Anda bisa apa?

Apa yang anda bisa?

10. Kata kerja bantu hui sering muncul dalam kalimat pengandaian dengan pola kalimat “ zhi you……cai hui…” ; “ zhi yao…..jiu hui…..” dan “ru guo……jiu hui…..”.

Contoh: (54)

zhī yǒu

nǐ zūn zhòng bié rén

bié rén

cái huì zūn zhòng Nǐ

Hanya denga n and a menghormat i oran g lain oran g lain aka n bis a menghormat i And a (55) g u ǒ dài zhe kè ré n de shí ho ù ch ē

chū le wèn tí jiù hu ì làng fèi kè ré n de shí jiā n Ji k a mem bawa ta m u pene gasan ket ika mo bil berma salah ak an da pa t memb uang-buang ta m u menya takan kema mpua n wa ktu

Jika membawa tamu ketika mobil bermasalah, akan dapat membuang-buang waktu tamu


(41)

(56)

Z o

tām en

pá shàn

g

shān lái

jiù h

fā xiān zhè lǐ

de fēng jǐng

duō me me ǐ lì As al sa ja mer eka men aiki gun ung ba ru bi sa menem ukan dis ini menyat akan kepuny aan pemand angan beg itu ind ah

Asal saja mereka menaiki gunung, baru bisa menemukan disini pemandangan yang begitu indah

4.2.2 Fungsi dan makna kata kerja bantu neng dan hui

Fungsi dari kata kerja bantu neng dan hui adalah sama. Tetapi dalam hal makna , kata kerja bantu neng dan hui mempunyai perbedaan dan persamaan.

4.2.2.1 Fungsi Kata Kerja Bantu Neng dan Hui

Fungsi kata kerja bantu neng dan hui adalah sebagai keterangan, yaitu untuk menerangkan kata kerja ataupun kata sifat yang ada setelah kata kerja. Kata kerja bantu neng dan hui diletakkan di depan kata kerja sebagai keterangan.

Contoh: (57)

Wǒ xiǎng tā néng bāng zhù nǐ Saya ingin dia bisa membantu anda


(42)

(58)

nén g

gào sù wǒ qù yǔ yán dà xué

zěnme zoù ne?

Bisa beritah u say a perg i ke Universit as Bahas a bagaiman a jalanny a partikel penegasa n

Bisa beritahu saya pergi ke Universitas Bahasa, bagaimana jalannya?

(59) zh

è shì

shì yī dān

ràng tā zhī dào tā huì shān g xīn

de Ini masala h satu ketik a membu at di a mengetahuin ya di a bis a sedi h penegasa n

Masalah ini satu ketika membuat dia mengetahuinya dia bisa sedih

(60)

néng nài xīn yī diǎn’ er ma?

Anda bisa bersabar sedikit apakah?

Apakah anda bisa sedikit bersabar?

4.2.2.2 Makna Kata Kerja Bantu Neng

1. Menyatakan memiliki suatu kemampuan Contoh:


(43)

Tā zhēn néng yǒu yóng Dia sangat bisa berenang

(62)

Tā de tuǐ hǎo néng yǒu yóng Dia menyatakan

kepunyaan

kaki membaik bisa berenang Kakinya membaik, bisa berenang

2. Menyatakan mempunyai fungsi, kegunaan, atau faedah. Contoh: (63)

Zhè zhǒng cǎo yào néng zhī gān bìng Ini jenis rumput obat bisa mengobati penyakit

hati Jenis rumput obat ini, bisa mengobati penyakit hati

(64)

jú zi pí hái néng zuò yào

Jeruk kulit masih bisa menjadi obat

Kulit jeruk masih bisa menjadi obat

3. Menyatakan pandai atau mahir melakukan sesuatu hal. Contoh: (65)

Wǒmen sān gè rén


(44)

Kami bertiga diantara hanya dia paling bisa/mahir menulis Diantara kami bertiga, hanya dia yang paling bisa/mahir menulis

(66)

zhè gè rén zhēn shì néng shuō huì dào Ini orang benar-benar pandai/mahir omong

Orang ini benar-benar pandai/mahir omong

4. Menyatakan mengizinkan atau membolehkan suatu hal. Contoh: (67)

Wǒme n

bú shì

fā qǐ dān wèi zh è gè

huì nén g

cān jiā ma?

Kami tida k memprakarsa i organisas i ini rapa t

bisa dihadir i

apakah ? Kami tidak memprakarsai organisasi, apakah rapat ini bisa dihadiri?

(68) W ǒ k ě y ǐ gào sù

nǐ z h è d à o tí gǎ i

zěn me zuò k ě s h ì b ù néng gào sù

nǐ dá àn S a y a b is a memb eritah u a n d a i n i s o al ha ru s baga iman a dike rjaka n t a p i ti da k bisa/ bole h memb eritah u a n d a jaw aba n


(45)

bisa/boleh memberitahu anda jawaban

5. Menyatakan suatu kemungkinan.

Dalam menyatakan kemungkinan kata kerja bantu neng mempunyai 4 makna yang terkandung didalamnya yaitu:

a. Menyatakan keinginan atau harapan Contoh: (69)

Tā shì gè hǎo rén nǐ néng jiàn tā ma? Dia adalah baik orang anda bisa/ingin melihat dia apakah?

Dia adalah orang yang baik, apakah anda ingin melihat dia?

b. Menyatakan kepuasan dalam suatu kemungkinan. Contoh: (70)

zhī yào néng gōng zuò

wǒ jiù jué de fēi cháng

xìng fú

Asal saja

bisa bekerja saya akan merasa sangat bahagia

c. Menyatakan memperkenankan atau membolehkan kemungkinan yang objektif.


(46)

Contoh: (71)

zhī yǒu zài Zhōng guó

cái néng kàn jiàn Cháng chéng Hanya

dengan

ada di Cina akan bisa/mungkin melihat Tembok Besar Cina

d. Menyatakan penilaian akan kemungkinan yang subjektif. Contoh: (72)

hái zi

kǎo shàng

dà xué bà ba mā ma

zěnme néng bù gāo xìng ne? Ana k mengik uti ujian universit as orangt ua bagaim an bisa/mung kin tida k sena ng partik el Anak mengikuti ujian universitas, bagaimana bisa/mungkin orangtua tidak

senang?

4.2.2.3 Makna Kata Kerja Bantu Hui

1. Menyatakan memiliki kemampuan Contoh: (73)

huì shuō yīng yǔ

huì shuō hàn yǔ

Saya bisa berbicara bahasa Inggris

juga bisa berbicara bahasa Mandarin

(74)


(47)

Dia bisa bermain silat Tai chi chuan

2. Menyatakan mahir atau pandai melakukan sesuatu. Contoh: (75)

Tā hěn huì yǎn xì Dia sangat bisa/mahir bersandiwara

3. Menyatakan kemungkinan Contoh: (76)

xiàn zài tā bú huì zài jiā lǐ ma?

Sekarang dia tidak bisa/ mungkin

ada rumah di dalam

apakah?

Apakah sekarang dia tidak bisa/mungkin ada di dalam rumah?

(77)

huì bú huì qù? Dia bisa tidak bisa pergi?

Bisakah/mungkinkah dia pergi?

4. Menyatakan kebulatan hati, kebulatan tekad, dan harapan Contoh: (78)

fāng xīn ba wǒ huì bāng nǐ de

Tenang -lah saya bisa membantu anda partikel penegasan


(48)

Tenanglah saya bisa membantu anda

4.2.3 Persamaan dan Perbedaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui.

Kata kerja bantu neng dan hui memiliki persamaan dan perbedaan baik dari segi makna dan ciri-ciri. Berikut ini akan diuraikan tentang persamaan dan perbedaan dari kata kerja bantu neng dan hui.

4.2.3.1 Persamaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui

1. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama menyatakan kemampuan. 2. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama menyatakan kemungkinan. 3. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama menyatakan pandai/mahir.

melakukan sesuatu hal.

4. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama bisa membentuk pertanyaan dengan pola kalimat “neng/hui+kata kerja+kata benda+ma” , “hui bu hui/neng bu neng +kata kerja+kata benda”.

5. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama bisa berdiri sendiri menjawab pertanyaan.

6. Kata kerja bantu neng dan hui sama-sama tidak bisa diulang.

7. Kata kerja bantu neng dan hui bisa muncul dalam kalimat pengandaian. 8. Kata kerja bantu neng dan hui bisa menerima kata keterangan kepastian,

kata keterangan tingkat/derajat dan kata keterangan waktu.

4.2.3.2 Perbedaan Kata Kerja Bantu Neng dan Hui

1. Menyatakan suatu kemampuan yang diperoleh kembali hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng, kata kerja bantu hui tidak bisa.


(49)

Contoh: (79)

tā de tuǐ hǎo néng yǒu yóng

Dia menyatakan kepunyaan

kaki membaik bisa berenang

Kakinya membaik, bisa berenang

2. Menyatakan suatu kemampuan yang diperoleh dari proses belajar hanya boleh menggunakan kata kerja bantu hui. Misal pandai bermain basket, badminton, bermain catur, dan sebagainya.

Contoh: (80)

huì dǎ lán qiú

Dia bisa bermain basket

3. Menyatakan mengizinkan atau memperbolehkan suatu hal hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng, kata kerja bantu hui tidak bisa digunakan.

Contoh: (81)*

kāi huì shí bú huì jiē diàn huà

Mengemudi ketika tidak bisa memakai telepon Ketika mengemudi tidak bisa memakai telepon

(82)


(50)

mengemudi ketika tidak bisa/boleh/diperbolehkan memakai telepon Ketika mengemudi tidak bisa/boleh/diperbolehkan memakai telepon

4. Menyatakan kebulatan hati, kebulatan tekad atau harapan hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng.

5. Menyatakan fungsi, kegunaan atau faedah hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng, kata kerja bantu hui tidak bisa digunakan.

Contoh: (83)*

Zhè zhǒng cǎo huì zuò yào

Ini jenis rumput bisa jadi obat

Jenis rumput ini bisa jadi obat

(84)

Zhè zhǒng cǎo néng zuò yào

Ini jenis rumput bisa berguna

jadi obat

Jenis rumput ini bisa berguna jadi obat

6. Menyatakan penyangkalan kata kerja bantu neng bisa dipadukan dengan kata negasi ‘bu dan mei’, tetapi kata kerja bantu hui hanya bisa dengan kata negasi ‘bu’.

Contoh: (85)*

méi huì kàn jiàn Saya tidak bisa melihat


(51)

(86)

méi néng kàn jiàn Saya tidak bisa melihat

7. Kata kerja bantu hui bisa langsung menerima kata benda, sedangkan kata kerja bantu neng tidak bisa langsung menerima kata benda.

8. Kata kerja bantu hui bisa dipadukan dengan partikel ‘de’ untuk menyatakan penegasan dalam kalimat.

9. Kata kerja bantu hui bisa dipadukan dengan kata tanya shenme dan zenmeyang untuk menyatakan penegasan sesuatu hal, kata kerja bantu neng tidak bisa.

Contoh: (87)*

(88)

huì shénme Anda bisa apa?

Apa yang anda bisa?

4.2.4 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Saling Menggantikan Tidak Bisa Menggantikan

Dalam kalimat kata kerja bantu neng dan hui bisa saling menggantikan, Nǐ néng shénme


(52)

menggantikan. Berikut ini akan dipaparkan dalam kalimat bagaimana kata kerja bantu neng dan hui bisa dan tidak saling menggantikan.

4.2.4.1 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Bisa Saling Menggantikan

1. Dalam menyatakan suatu kemampuan melakukan sesuatu hal neng dan hui bisa saling menggantikan.

Contoh: (89)

néng/huì shuō yǔ fǎ

Dia bisa berbicara bahasa Perancis

(90)

néng/huì xiě zì Dia bisa menulis karakter Cina

2. Dalam menyatakan kemungkinan kata kerja bantu neng dan hui bisa saling menggantikan.

Contoh: (91)

Tā hái huì/néng lái ma?

Dia masih bisa/mungkin datang apakah? Apakah dia masih bisa/mungkin datang?

3. Ketika menyatakan kemampuan yang mempunyai frekuensi, kata kerja bantu neng dan hui bisa saling menggantikan.


(53)

néng/huì zuò jī dào tí Dia bisa mengerjakan beberapa kali soal-soal

4.2.4.2 Kata Kerja Bantu Neng dan Hui Tidak Bisa Saling Menggantikan

1. Ketika kata kerja bantu menyatakan suatu kemampuan yang mencapai tingkat lebih tinggi, neng dan hui tidak bisa saling menggantikan, hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng. Contoh:

(93)

néng yī xiǎo shí zuò shí gè dào tí

Dia bisa satu menit menjawab 10 Pertanyaan Dia bisa dalam satu menit menjawab 10 pertanyaan

(94)*

huì yī xiǎo shí

zuò shí gè dào tí Dia bisa satu

menit

menjawab 10 Pertanyaan

Dia bisa dalam satu menit menjawab 10 pertanyaan

2. Di dalam suatu kalimat muncul partikel ‘de’ kata kerja bantu neng dan hui tidak bisa saling menggantikan, hanya bisa menggunakan kata kerja bantu

hui. Contoh: (95)

Tā bú huì lái De


(54)

(96)*

Tā bù néng lái De Dia tidak bisa datang partikel penegasan

3. Jika dalam kalimat muncul partikel ‘le’ , kata kerja bantu neng dan hui tidak bisa saling menggantikan. Contoh:

(97)

Tā bú huì lái le

Dia tidak bisa datang sudah Dia sudah tidak bisa datang

(98)*

Tā bù néng lái le Dia tidak bisa datang sudah

4. Ketika kalimat penyangkalan yang sudah lampau yaitu dengan menggunakan kata negasi ‘mei’ kata kerja bantu neng dan hui tidak bisa saling menggantikan, hanya bisa menggunakan kata kerja bantu neng, tidak bisa menggunakan kata kerjabantu hui.

Contoh: (99)

méi néng kàn jiàn tā Saya tidak bisa melihat dia


(55)

(100)*

méi huì kàn jiàn tā Saya tidak bisa melihat dia


(56)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kata kerja bantu neng dan hui dalam bahasa Mandarin adalah salah satu hal yang sulit untuk dipelajari, terutama bagi mahasiswa Sastra Cina sendiri. Kesulitan itu bisa terjadi karena kata kerja bantu neng dan hui memiliki kedekatan dan kesamaan arti.

Untuk itu agar lebih dapat memahami penggunaan kata kerja bantu neng dan hui kita terlebih dahulu harus mengetahui fungsi dan makna kata kerja bantu neng dan hui, ciri-ciri kata kerja bantu neng dan hui, persamaan dan perbedaan kata kerja bantu neng dan hui, kata kerja bantu neng dan hui bisa saling menggantikan.

Semua hal tersebut di atas merupakan hal yang penting agar mahasiswa dapat memahami penggunaan kata kerja bantu neng dan hui dalam kalimat bahasa Mandarin.

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Ciri-ciri utama dari kata kerja bantu neng adalah bisa menggunakan kata negasi bu dan mei untuk menyatakan kalimat penyangkalan dan tidak bisa langsung menerima kata benda. Ciri-ciri utama dari kata kerja bantu hui adalah bisa langsung menerima kata benda dan bisa dipadukan dengan partikel ‘de’ untuk menyatakan penegasan dalam kalimat.


(57)

2. Fungsi dari kata kerja bantu neng dan hui adalah sebagai keterangan. Makna yang dimiliki oleh kata kerja bantu neng yang bisa menunjukkan identitas kata kerja bantu neng adalah menyatakan membolehkan atau mengizinkan sesuatu hal, menyatakan suatu kemampuan yang diperoleh kembali dan menyatakan memiliki faedah atau kegunaan. Makna yang khusus dimiliki kata kerja bantu hui adalah menyatakan kebulatan tekad dan harapan.

3. Persamaan dari kata kerja bantu neng adalah menyatakan kemampuan, menyatakan kemungkinan, menyatakan pandai atau mahir melakukan sesuatu, tidak bisa diulang, sering muncul dalam kalimat pengandaian, bisa dipadukan dengan kata keterangan tingkat/derajat, kepastian, dan waktu, serta bisa berdiri sendiri menjawab dan membentuk pertanyaan. Perbedaan dari kata kerja bantu neng dan hui adalah hui bisa langsung menerima kata benda, neng. tidak bisa; hui bisa dipadankan dengan partikel de, neng tidak bisa dan dalam kalimat penyangkalan neng bisa menggunakan kata negasi mei, sedangkan kata kerja bantu hui.

4. Neng dan hui bisa saling menggantikan kalau sama-sama menyatakan kemampuan, kemungkinan, dan pandai/mahir melakukan sesuatu hal. Neng dan hui tidak bisa saling menggantikan jikalau ditambahkan partikel de dan le, ketika kalimat penyangkalan yang sudah lampau.


(58)

5.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Penulis berharap agar penulisan ini dapat bermanfaat bagi peneliti

selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa Sastra Cina.

2. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat dilanjutkan dan disempurnakan oleh peneliti berikutnya,khususnya mahasiswa Sastra Cina, karena peneliti merasa mempunyai banyak kekurangan.

3. Penulis berharap agar silabus-silabus perkuliahan, khususnya Sastra Cina, bisa dengan jelas memberikan dan menerangkan 2 kata yang mempunyai arti yang sama.

4. Penulis juga berharap agar dosen-dosen pengajar dalam proses belajar mengajar, khususnya pengajar Sastra Cina dapat dengan jelas menerangkan persamaan dan perbedaan kata kerja bantu neng dan hui, sehingga mahasiswa tidak melakukan kesalahan lagi dalam penggunaan kata kerja bantu neng dan hui.


(59)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Peneliti Sebelumnya

Kata kerja bantu bahasa Mandarin umumnya, kata kerja bantu néng dan hui khususnya belum pernah ada yang meneliti, terutama bagi mahasiswa jurusan Sastra Cina. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum. Mariam Damanik dengan judul penelitiannya A Brief Description Of English Primary Auxiliary Verbs (2010) . Mariam membahas tentang auxiliary verb, khususnya primary auxiliary verb. Dia memerikan bentuk dan penggunaan primary auxiliary verb dalam struktur bahasa Inggris. Dia mengatakan bahwa auxiliary verbs juga disebut special verbs or anomalous verbs ( kata kerja menyimpang ) karena fungsi atau penggunaan dari kata-kata kerja bantu tersebut khusus dan sangat berlainan ( menyimpang ) dengan fungsi atau kegunaan kata kerja yang biasanya.

Di China sendiri juga ada yang meneliti tentang kata kerja bantu yaitu Zhou Xiao Bin dengan judul penelitiannya “néng” hé “huì “ jǐ qí zài jù zhōng de huǎn shàng (1989). Dalam skripsi tersebut Zhou Xiao Bin memaparkan bagaimana kata kerja bantu néng dan huì bisa saling menggantikan, diteliti dari segi semantiknya saja, sedangkan dari segi sintaksis kalimat tidak dipaparkan secara jelas, sehingga ciri-ciri dari kata kerja bantu tersebut belum jelas terlihat.


(60)

Wang Chen Lai dengan judul penelitiannya lùn néng yuán dòng cí de yǔ yì lèi bié (2002). Wang Chen Lai memaparkan jenis-jenis dari kata kerja bantu dan makna dari kata kerja bantu tersebut. Wang Chen Lai dalam skripsinya cenderung meneliti dari sudut semantik kata kerja bantu yang dipakai pada umumnya.

Li Ya Jian dengan judul penelitiannya néng, huì, kě yǐ de rén zhī yán jiū (2009). Li Ya Jian memaparkan perbedaan antara kata kerja bantu néng, huì, dan kě yǐ. Perbedaan yang dipaparkannya cenderung dilihat dari segi semantik kata kerja bantu. Dia tidak melihat perbedaan dari segi ciri-ciri kata kerja bantu itu sendiri.

Wu Rong Qiang dengan judul penelitiannya zhǔ dòng cí “néng” hé “kě yǐ” yòng fǎ kǎo biàn (2009). Wu Rong Qiang dalam penelitiaannya memaparkan bagaimana persamaan dan perbedaan kata kerja bantu néng dan kě yǐ dilihat dari segi semantik, sintaksis, dan pragmatik. Wu Rong Qiang juga memberikan saran agar dapat dengan mudah memahami kata kerja bantu néng dan kě yǐ.

Chen Nuo Fan dengan judul penelitiannya liú xué shēng shǐ yòng “néng” hé “huì” de piàn wù jǐ jiao xué duì cé (2002). Chen Nuo Fan meneliti kesalahan apa saja yang dibuat oleh mahasiswa luar negeri yang mempelajari bahasa Mandarin, khususnya kata kerja bantu néng dan huì, dan memberikan cara-cara agar mahasiswa dapat mudah menguasai kata kerja bantu.

Yang Hong Mei dengan judul penelitiannya liú xué shēng xí de hàn yǔ zhǔ dòng cí “kě yǐ”, “néng”, “huì” de nán diǎn hé wù qū (2009). Yang Hong Mei menganalisis kesulitan dan kesalahan mahasiswa luar negeri dalam mempelajari


(61)

kata kerja bantu néng, kě yǐ, dan huì. Dan dia menemukan bahwa mahasiswa sering menggunakan penempatan kata kerja bantu kě yǐ, néng, dan huì yang saling bertukar sehingga menimbulkan kesalahan.

Jiang Shan Min dengan judul penelitiannya “huì” hé “néng” yòng fǎ yì tóng (1982). Jiang Shan Min menjelaskan bagaimana persamaan dan perbedaan penggunaan kata kerja bantu huì hé néng. Untuk menganalisis persamaan dan perbedaan kata kerja bantu tersebut, Jiang Shan Min meneliti dari segi makna kata kerja bantu huì hé néng.

2.2 Konsep

Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Dalam konsep peneliti akan memaparkan tentang tata bahasa, kata kerja, dan kata kerja bantu. Peneliti akan menguraikan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan tata bahasa, jenis kata, dan kata kerja bantu

Pertama-tama penulis akan memaparkan tentang tata bahasa, dan lebih lanjut tata bahasa menjadi landasan teori dalam penulisan, khususnya tata bahasa Mandarin yaitu mengenai pembagian jenis kata. Setelah itu, penulis akan memaparkan kata kerja dan kata kerja bantu.

2.2.1 Tata Bahasa

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia tata bahasa adalah pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan penyusunan kata dan penyusunan kata-kata dalam kalimat. Sedangkan menurut Palmer, tata bahasa suatu bahasa adalah buku yang ditulis tentang bahasa itu (Palmer dalam


(62)

(1)seperangkat pola formal di mana kata-kata dalam suatu bahasa disusun supaya menyampaikan makna-makna yang lebih luas, (2) cabang dari ilmu linguistik yang membahas pemerian, analisis, dan formulasi pola-pola formal dari bahasa, (3) etiket kebahasaan, maksudnya tata bahasa sudah dibayangi norma-norma sosial, sering kali mendapat kesan baik dan buruk.

Tata bahasa adalah suatu pemerian atau deskripsi mengenai struktur bahasa dan cara menggabungkan unit-unit linguistik seperti kata dan frasa untuk menghasilkan kalimat-kalimat dalam bahasa tersebut. Biasanya juga turut mempertimbangkan makna dan fungsi-fungsi yang dikandung oleh kalimat-kalimat tersebut dalam keseluruhan sistem tata bahasa tersebut (Richards dalam Henry 2009:2-3).

Dalam arti secara luas tata bahasa adalah pernyataan-pernyataan dalam garis besar dari keteraturan dan ketidakteraturan yang ditemukan dalam bahasa (Hartman&Stork dalam Alwasilah, 1992:33).

Jiào xué yǔ fǎ shì zài yǔ fǎ jiào xué zhōng shǐ yòng de yǔ fǎ jí qí yǔ fǎ shū, jiào xué yǔ fǎ zhēn duì de duì xiàng zhǔ yào shì zhōng xiǒo shēng, gēn jù jiào xué duì xiàng de bù tóng, yán jiū tā men de xué xì zhòng diǎn, nán diǎn, yǐ jí jiě jué de fāng shì fāng fǎ (Tata bahasa pengajaran adalah di dalam pengajaran tata bahasa menggunakan tata bahasa dan buku tata bahasa, tata bahasa pengajaran yang terutama ditujukan pada siswa-siswi, berdasarkan pada bentuk pengajaran yang tidak sama, menganalisis titik berat belajar mereka, kesulitan, serta memahami cara-cara dan metode-metode).( Qi Hu Yang, 2009: 16)


(63)

Tata bahasa taksonomi mendasarkan analisis pada asumsi bahwa kategori-kategori gramatik (jenis kata, tenses, mood, dan sebangsanya) harus dibatasi bukan berdasarkan makna tapi atas distribusinya. Tata bahasa taksonomi mempunyai tujuan utama pada pendaftaran dan klasifikasi gejala-gejala itu pada kelompok-kelompok, seperti jenis-jenis kata dalam grammar, jenis-jenis konsonan dalam fonetik, atau bidang-bidang leksikal pada semantik. Oleh karena itu, pembagian jenis kata berdasarkan tata bahasa suatu bahasa berbeda-beda.

2.2.2 Jenis Kata

Pengklasifikasian jenis-jenis kata dalam tata bahasa suatu bahasa bisa berbeda-beda. Menurut tata bahasa tradisional jenis kata ada delapan, yaitu (1) kata benda, (2) kata ganti, (3) kata sifat, (4) kata kerja, (5) kata depan, (6) kata sambung, (7) kata keterangan, (8) kata seru.

Berdasarkan tata bahasa taksonomi jenis kata ada dua yaitu content words dan function words. Yang termasuk dalam content words yaitu noun, verb, adjective, dan adverb. Yang termasuk dalam function words (kata tugas) yaitu articles, auxiliary dan preposition.

Berdasarkan tatabahasa struktural, kata dibagi menjadi empat bagian yaitu (1) kata benda(nomina substantiva); (2) kata kerja (verba); (3) kata sifat (adjectiva); dan (4) kata tugas (function word)

Aliran pengikut tatabahasa teknis juga mengklasifikasikan jenis kata berbeda-beda. Berikut beberapa yang menganut ajaran tatabahasa teknis sebagai berikut:


(64)

a. M. Ramlan (1985)

Ramlan membagi jenis kata empat bagian yaitu: 1. Kata Nominal

2. Kata Ajektiva 3. Kata Partikel 4. Kata Kerja b. Samsuri (1985)

Samsuri mengelompokkan kata ke dalam lima golongan yaitu: 1. Nomina

2. Verba 3. Ajektiva 4. Numeralia 5. Kata Sarana c. Kridalaksana (1986)

Kridalaksana membagi kata-kata ke dalam tiga belas kelompok yaitu: 1. Verba

2. Ajektiva 3. Nomina 4. Pronomina 5. Numeralia 6. Adverbia 7. Interogativa 8. Demonstrativa


(65)

9. Artikulasi 10. Preposisi 11. Konjungsi 12. Interjeksi 13. Kategori Fatis

Berdasarkan tatabahasa Pedagogis yang memanfaatkan wawasan linguistik, pengikutnya adalah Gorys Keraf (1989). Dalam penjenisan kata, Keraf menggunakan kriteria kesamaan morfem-morfem yang membentuk kata-kata, atau juga kesamaan ciri dan sifat dalam membentuk kelompok katanya. Berdasarkan kriteria tersebut kata bahasa Indonesia digolongkan menjadi empat jenis yaitu:

1. Kata Benda (nomina) 2. Kata Kerja (verba) 3. Kata Sifat (Ajektiva) 4. Kata Tugas

Secara tata bahasa jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagai menjadi dua bagian yaitu kata konkrit atau kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri (Suparto, 2003 : 21). Yang termasuk dalam kata konkrit yaitu:

1. Kata Benda 2. Kata Kerja


(66)

4. Kata Sifat 5. Kata Bilangan 6. Kata Bantu Bilangan 7. Kata Ganti

Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu: 1. Kata Keterangan

2. Kata Depan 3. Kata Sambung 4. Partikel 5. Kata Seru

6. Kata Tiruan Bunyi

Dari pendapat-pendapat di atas, terlihat perbedaan yang sangat jauh dalam hal jumlah kelas/jenis kata, yang dibuat masing-masing ahli bahasa. Para ahli bahasa belum mendapat keseragaman di dalam hal menentukan kelas/jenis kata yang sebenarnya.

2.2.3 Kata Kerja Bantu

Aristoteles merupakan ahli yang pertama kali menyatakan gagasan atau buah pikiran mengenai apa yang sekarang disebut modalitas itu. Dengan menggunakan sudut pandang yang didasari oleh logika modal (modal logic), Aristoteles menyebutkan keperluan (necessity), kemungkinan (possibility) dan ketakmungkinan (impossibility) sebagai permasalah modalitas (Aristoteles dalam Hasan Alwi, 1992 : 1)


(67)

Menurut Saeed modality is a cover term for device with a low speakers to express varying degrees of commitment to, or belief in, a preposition (modalitas adalah istilah yang mengacu pada peranti yang memungkinkan penutur untuk mengungkapkan derajat atau tingkatan, komitmen atau kepercayaan terhadap suatu proposisi).

Menurut Bally merumuskan modalitas sebagai bentuk bahasa yang menggambarkan penilaian berdasar nalar, penilaian berdasar rasa atau keinginan pembicara sehubungan dengan persepsi atau pengungkapan jiwanya (Bally dalam Alwi, 1992 : 2).

Jadi modalitas digunakan untuk mengungkapkan sikap, komitmen atau kepercayaan terhadap suatu hal.

Kata kerja bantu adalah kata yang menyatakan keperluan, kemungkinan atau keingsinan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja (Suparto, 2003 : 93). Modalitas biasanya diungkapkan melalui modal verb, dalam bahasa Inggris seperti kata can, may, could, might, will dan lain-lain. Dalam bahasa Indonesia seperti kata bisa, dapat, boleh, ingin dan lain-lain. Dalam bahasa Mandarin seperti kata néng, kě yǐ, huì, yīng gǎi dan lain-lain.

Menurut Saeed modalitas terdiri atas tiga (1) modalitas epistemik merupakan jenis modalitas yang mengungkapkan tingkat komitmen penutur terhadap kebenaran yang dikatakannya. Modalitas epistemik juga dapat digunakan untuk menyatakan interpretasi modalitas deontik, (2) Modalitas Deontik menunjukkan sikap penutur terhadap faktor sosial seperti kewajiban (obligation),


(68)

berkaitan dengan tingkat kepastian suatu preposisi. Modalitas juga berhubungan dengan conditional sentence (kalimat pengandaian).

Samsuri dalam bukunya Analisis Bahasa menggolongkan kata dapat, boleh, harus sebagai kata bantu predikat. Di dalam bukunya Samsuri menempatkan kata bantu predikat menjadi bagian unsur-unsur mana suka. Yang dimaksud dengan unsur-unsur mana suka adalah pemadu-pemadu yang kadang-kadang tidak terdapat dalam suatu kalimat, tetapi kadang-kadang-kadang-kadang terdapat juga, yang memberikan pengertian-pengertian tambahan pada kalimat tentang berbagai keterangan mengenai lokasi, waktu, cara, aspek dan bahkan sikap pemakai bahasa itu terhadap pikiran, peristiwa, keadaan atau perasaan yang dinyatakan dalam kalimat itu (1994 : 248).

Perlu untuk diketahui unsur kalimat dapat dibedakan atas unsur wajib dan unsur tak wajib (mana suka). Unsur wajib terdiri dari konstituen kalimat yang harus ada, sedangkan unsur tak wajib terdiri dari kontituen kalimat yang tidak harus ada. Pada kenyataannya suatu kalimat sering kali tidak hanya berdiri sendiri. Alwi berpendapat bahwa dari segi struktur kehadiran unsur tak wajib memperluas kalimat, dari segi makna unsur tak wajib itu membuat informasi yang terkandung dalam kalimat menjadi lebih lengkap (2003 : 365–366)

2.3 Landasan Teori

Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian (1992:32).


(69)

Berbicara mengenai kata kerja bantu néng dan hui, berarti berbicara mengenai tata bahasa Mandarin. Berbicara mengenai tata bahasa Mandarin, berarti juga berbicara mengenai teori tata bahasa itu sendiri. Jadi dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin, yang memaparkan dan medeskripsikan pengertian dari tata bahasa dan jenis kata dalam tata bahasa Mandarin.

2.3.1 Teori Tata Bahasa Mandarin

“yǔ fǎ”yī cí yǒu liǎng gè hán y ì: y ī shì zhǐ yǔ fǎ běn shēn, jí rén men shuō hu à de guī zhí, qǔ zhě shuō shì zū cí zào jù de guī zhí, tā shì shè huì yuē dìng sú chéng de, shì kè guān cūn zài de, chéng xì tǒng de. Yě shì měi ge rén shǐ yòng yīng yǔ fǎ de rén bì xū zūn shǒu de; èr shì zhǐ yǔ fǎ zhě zuò huó zhě shì yǔ fǎ xué zhè mén xué kè. Yóu yú yǔ fǎ yán jiū zhě suō yǒu de lǐ lùn bèi jǐng, mù dì, shì jiǎo hé fāng fǎ bù jǐn xiāng tóng (“Tata Bahasa” adalah satu kata yang mempunyai dua makna yaitu, pertama menunjuk pada tata bahasa itu sendiri, yaitu peraturan orang-orang berbicara, mendapat kumpulan kata membentuk peraturan,dia adalah perjanjian masyarakat menjadi kebiasaan, yang bersifat objektif. Juga adalah setiap orang yang menggunakan tata bahasa harus mematuhinya; kedua menunjuk pada tatabahasawan atau orang yang mempelajari tata bahasa tersebut, itulah ilmu bahasa. Oleh karena itu, peneliti tata bahasa semuanya memiliki latar belakang teori, tujuan, sudut pandang dan cara tidak sepenuhnya sama). (Qi Hu Yang, 2009: 16)

Oleh karena itu menurut teori tata bahasa Mandarin, bagian dari tata bahasa Mandarin adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat yang merupakan hal yang penting dalam tata bahasa Mandarin (Qi Hu Yang, 2009:18). Penjenisan kata dalam tata bahasa Mandarin suatu hal yang penting dalam bahasa Mandarin, agar dapat melihat apa itu morfem, kata, gabungan kata dan kalimat. Berikut ini akan dipaparkan penjenisan kata berdasarkan tata bahasa Mandarin. Kata dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi dua yaitu:

1. Kata konkrit


(70)

a. Kata Benda

Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat , seperti: gōng rén, xué shēng, lǎo shī, cí diǎn, diàn huà, dan lain-lain

b. Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan, keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian, seperti: pòo, tīng, xǐ huan, zài, shì, jiào, ràng, zhī dào, rén wéi dan lain-lain.

c. Kata Kerja Bantu

Kata kerja bantu adalah kata kerja yang menyatakan keperluan, kemungkinan, atau keinginan yang dipakai untuk menerangkan kata kerja. Báng zhǔ dòng cí biǎo shì xū yòo, kě néng, huo yuán wàng de cí jiào zhǔ dòng cí, yě kě yǐ jiào zuò néng yúan dòng cí ( kata kerja yang membantu kata kerja lain untuk mengekspresikan kemampuan, kemungkinan dan keinginan adalah disebut sebagai kata kerja bantu atau modal verbs) (Li De Liang, 2010: 41)

Sebagai contoh sebagai berikut:

● Yang menyatakan kemampuan, yaitu kata néng, néng gòu, huì.

● Yang menyatakan kemungkinan, yaitu kata néng, néng gòu, huì, kě yǐ, kě néng.

● Yang menyatakan kebutuhan, yaitu kata yīng gǎi, yīng dāng, gǎi, yào. ● Yang menyatakan keharusan, yaitu kata bì xū, děi.


(71)

Kata kerja bantu mempunyai ciri-ciri yang utama yaitu:

(1) Kata kerja bantu biasanya diletakkan sebelum kata kerja . Misal: (12)

Shuō: kata kerja

(2) Kata kerja bantu tidak dapat diulang. Misal: néng neng(ⅹ), gǎn gan(ⅹ)

(3) Kata kerja bantu bisa berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan. Misal: (13)

nǐ xiǎng Bù xiǎng cān jiā? Xiǎng Anda ingin Tidak ingin Mengunjungi? Ingin

Inginkah anda mengunjungi? Ingin

d. Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda. Seperti kata hǎo, huài, gāo, dǐ, kuài, màn, duō, shǎo dan lain-lain.

e. Kata Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah dan urutan. Kata bilangan terdiri bilangan dasar dan bilangan tingkat. Seperti kata lǐng, bàn, dì yī, zuǒ yǒu, sān fēn zhī yī, liǎng pèi, dan lain-lain.

huì shuō yīng yǔ Saya bisa berbicara bahasa Inggris


(72)

f. Kata Bantu Bilangan

Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda. Seperti kata běn, shuāng, jìn, bēi, cì, xiě, dan lain-lain g. Kata Ganti

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, atau adverb. Seperti kata wǒ, wǒ men, nǐ, tā,nǎr, zěnme, dan lain-lain.

2. Kata Abstrak

Kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk kata abstrak adalah sebagai berikut:

a. Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada. Seperti kata cái, dǒu, hěn, yòu, bù, měi,nán dào, hū rán, dan lain-lain.

b. Kata Depan

Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Seperti kata cóng, duì, wèi le, ān zhào, bèi, chú le, dan lain-lain.

c. Kata Sambung

Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk menyatakan hubungan di antara


(73)

kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang disambungkan. Seperti kata hé, yīn wèi, rú guǒ, bù dān, zhǐ yào, suí rán, dan lain-lain. d. Partikel

Partikel adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti. Seperti kata de, le, zhe, guo, ma, ne, dan lain-,lain.

e. Kata Seru

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu. Seperti kata ā, hēi, ā yā, āi yā, hā hā, dan lain-lain.

f. Kata Tiruan Bunyi

Kata tiruan bunyi adalah kata yang meniru bunyi suatu benda atau gerakan, dan biasanya dipakai dalam bahasa tulisan atau dalam teks. Seperti kata dong dōng, hōng lōng, mò mò, dan lain-lain.


(74)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar.1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi: Teori Linguistik.Bandung: Angkasa

Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius Alwi, Hasan. 2005. Tata Bahasa Baku dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2000. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Chen, Nuo. 2002. Liu Xue Sheng Shi Yong Neng He Hui de Pian Wu ji Jiao Xue Dui Ce. Yu Yan Xue Yu Yan Jiu, p.50-53

Jiang, Shan. 1982. Neng He Hui Yong Fa Yi Tong. Zhe Jiang Shi Fan Xue Yuan Xue Bao. p. 92

Li, De dan Cheng. 2010. A Pratical Chinese Grammar For Foreigners. Beijing: Beijing Language and Culture University Press.

Liu, Zhi. 2009. Neng yu Ke Yi de Yi Tong Dian. Shan Xi Li Gong Xue Yuan Xue Bao. 27/4, p.82-85

Qi, Hu Yang. 2009. Dui Wai Hanyu Jiao Xue Yu Fa. Beijing: Fudan Press.

Saeed, John.I. 2000. Semantics. China: Blackwell Publisher Ltd Foreign Language Teaching and Research Press

Samsuri. 1994. Analisis Bahasa. Jakarta : Erlangga.


(1)

第四

印尼学生助动词

偏误析

4凡1 偏误类型

4凡1凡1 误加偏误

误加偏误 称多余,是指在 应该使用某一词语或某种句法 分时使用 了该词语或 分, 该用 能 和 会 时 用了 能 和 会 ,如 80 ﹡ 从小爱说话 爱音乐, 向爸爸妈妈问一些不能了解的事 和东西 重

重重重重例 叫0 要 是 对 和东西 的了解能力, 是说 问 的是自 了解的, 需要用表示 能力 的 能 重

4凡1凡2 遗漏偏误

遗 漏 偏 误 , 称 缺 失 或 缺 省 , 是 指 在 词 语 或 句 中 缺 少 了 某 些 该 用 的 分, 该用 能 和 会 的时候没 使用 如

81 ﹡妈妈说只要你 力学 ,就取得 重

82 ﹡ 用你的自行车吗?重重

例 叫1 中缺少表示能力的词,所以应该在动词前面加 能

例 叫2 中是 求对方意 的句子,缺少表示允诺的词,应该在动词前 加 能

83 ﹡如果 对妈妈撒谎,表现得很不自然 重

重重重重在 个 句 子 , 缺 少 表 示 能 的 词 , 应 该 在 动 词 前 加 会 , 因 如果……就会 …… 表示一种条件 生的 能性 重

4凡1凡3 混用偏误

1. 能 和 会 的混用,如

84 ﹡ 不能打篮球,你能教 吗?重重重重

例 叫4 打篮球是通过学 而获得一种技能, 能 没 个用法,所 以应该用 会 , 该用 能


(2)

85 ﹡老人到现在经历了很多东西,所以不能看不起那种经验, 样 互相了解 去,代沟的问题会可以解决

重重重重 表示 能 的意 ,用 会 和 以 都行,选 一

86 他们可以从自 的父母或长辈那儿能得到人生教训和经验,可是 他们不肯 重

例 叫6 一 句 中 时 出 以 能 , 所 以 去 掉 以

3. 会 和 知道 的混用

87 ﹡ 的家人都是说英文,他们不知道说中文

例 叫只 知道 指的是对 情知道或 知道, 强调 但是在句子 表示 没 一种能力或技能,所以 说 的前面应该加 会

4凡 会 和 要 应该 的混用

88 ﹡一个好演员既会跳得好,又会唱得好 重 重重重重重重重重一个演员既要会跳得好,又会唱得好 重

既要会……, 会…… 表示一件 情应该 备的条件 4凡1凡4 误用

1凡应该用 能 时 用 会

89 ﹡只有有才能的人,才会当大使

例 叫9 在含 ……才…… 表示条件的句子 ,而 会 以 表示条件,所以应该把 会 改 能

2凡该用 会 反而用 能

重重重重 90 ﹡你去找他吧,他很热心 人,能帮你 个忙 重 重重重重重重你去找他吧,他很热心 人,会帮你 个忙 重

例 90 会 着 用在告诉别人某种 能性, 会 前边如果是动 体, 会 表示 个人的 愿望,则表示 个人是愿意帮忙,所以 应将 能 改 会


(3)

91 ﹡开会时不会接电话 重重重重重重重重开会时不能接电话 重

开会时 是 允许接电话的,因 会 应该 能 重

4凡 会用 能 和 会 的疑问形式重 92 ﹡你能去不去参 ?重

重重重重 个句子的 反问形式 错误 疑问形式应该是 能/会+ +能/会+动 词 形式,或是 能/会+动词+ +能/会 的形式 所以 个句子 以改

你能 能去参加 或者 你能参加 能

4凡2 偏误

生的原因

4凡2凡1 母语 扰

母语, 称 第一语言 是一个人最早接触 学 并掌握的一种或几 种语言 母语 扰是指外 学生由于 到母语的影响,所说的汉语带 母语 色彩 外 学生因 没 或很少 汉语语感,而母语对汉语的输出是 很大 影响的,如汉语的 他在雅加达 他是一个帅的男孩 ,印尼学生 经常会按照印尼语的语法特点说 他 在雅加达 号ia a北a urusan 北i 国akarta 他 是 一 个 男 孩 帅 的 号ia s刘oran刚 anak l刘laki yan刚 tampan

在印尼语中 能 和 会 都是一个词 bisa ,所以印尼学生在使用 能 和 会 时经常会 一些错误 如

重重重重 93 Kakinya重su我ah重mem戏aik这重戏isa重戏erenang.重重

印尼学生常常乱用,翻译出来 他的腿好了,能/会/ 以游泳凡 印尼 学生觉得 能 和 会 都 以使用 但是在句子 能用 能 表示恢复 某种能力, 会 以用

4凡2凡2 目的语泛

目的语是指人们 在学 并希望掌握的语言 外 学生在学 汉语的时 候,汉语就是他们的目的语 泛 指的是一种规则到处用 外 学生在学 汉语的时候没 特别注意助动词和一般动词的 点, 没 被要求特别注


(4)

意助动词的语法特点,就把动词的一些用法和规则用在助动词身 ,因而会 出 很多偏误 如

94 重 们出去走走 重

95 ﹡ 和江苹什么时候能能再见 重

例 94 中一般动词 走 的 叠形式是 走走 ,但是例 95 中能 愿动词 能 能 叠 重

4凡2凡3 老师解释 太清楚

在教学中,老师 解释 能 和 会 是助动词,表示能力 但是 能 和 会 都 以表示能力,没 解释清楚什 时候 能用 能 ,什 时候 能用 会 ,什 时候 能 和 会 以 用,在一定程度 致学生乱用 能 和 会

4凡2凡4 教材解释 太好

教学的时候用教材 太好 教材解释两个词 词时 比较模糊, 太清楚 在 汉语教程 第一册 中指出 会 表示能力,否定时用 会+动词+ , 会 以表示熟悉某种技能 能 表示 能力或 条件做某 , 能 以表示情理 允许或 境许 书 面对 能 和 会 的 相 点 和 点 没 解 释 清 楚 , 所 以 印 尼 学 生 在 使 用 能 和

会 的时候常常会犯错误


(5)

第五

结论

代汉语助动词是外 人学 汉语的难点,助动词的意 语法 句法 和偏误分析的相 研究显得很 要 本文依据 的研究 果 对 能 和

会 从语 和语法 进行了分析比较,得出他们语 和语法的相 点和 点 并对印尼学生 能 和 会 的偏误类型和偏误原因进行了分析,因 本人对于印尼学生助动词 能 和 会 的学 提出一些好的建议

1 学生要消除对等词 念,在对比分析的过程中 找差异,减少母语 带来的 扰

2 教 师 在 教 学 过 程 中 要 选 择 点 地 组 织 教 学 内 容 要 讲 清 楚 能 和 会 的相 点和 点,什 时候 能用 能 ,什 时候 能 用 会 ,都应该在教学中强调说明, 时反复告诉学生助动词和一般动词 的 点,要求学生在使用助动词时 要照搬动词的用法,当然学生自 要注意助动词和一般动词的区别

3 教材是学 的标准,应该对 能 和 会 的异 点清楚的说明, 而 是模糊 简单地交代,因 ,教材的处理应该 所改进, 时一些工 性 词 应 该 加 以 改 进 说 明 希 望 通 过 共 的 努 力 , 仅 仅 是 对 助 动 词

能 和 会 , 能对很多模棱两 的汉语语法问题,找出一些好的解决 办法,以减少外 学生学 汉语的难度


(6)

参考文献

后1成 蒋 善 民 凡 会 和 能 用 法 异 后国成凡 浙 江 师 范 学 院 学 报 社 会 科 学 版 ,19叫2 2 凡

后2成周小 凡 会 和 能 在句中的换用后国成凡烟 大学学报竟19叫9(4)凡 后3成吕叔湘凡 代汉语八 词后M成凡 京,商务印书馆,1996凡

后4成陈若凡凡外 学生使用 能 会 的偏误 教学对策后国成凡语言教学 研究,2002(1)凡

后5成李琳竟张娜凡母语 英语的 汉语者动词 能 会 使用情况分析后国成凡 湖南科技大学外 语学院竟 2006(4)凡

后6成蒋绍愚凡从助动词 解 会 识 的形 看语 的演 后国成凡汉语 学报,200只 1 凡

后只成 刘 志 凡 能 以 的 异 点 后国成凡 陕 西 理 工 学 院 报 社 会 科 学 版 竟2009(4)凡

后叫成宋英凡英语母语者使用 能 会 的偏误分析 教学对策后国成凡 广东 学院学报竟 2009(2)凡

后9成 荣强凡助动词 能 和 以 用法考 后国成凡盐城师范学院学报 人文 社会科学版 竟2009(6)凡