Uji Kointegrasi Analisis Kausalitas antara FDI dan Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN

38

4.4. Uji Kointegrasi

Hasil dari uji akar unit mengindikasikan bahwa kelima negara kawassan ASEAN yang diteliti tidak stasioner pada derajat level. Variabel yang tidak stasioner pada derajat level akan menyebabkan terjadinya regresi semulancung. Untuk menghindari hal tersebut, maka harus dilakukan uji kointegrasi. Uji kointegrasi yang didasarkan pada metode Johansen dilakukan untuk melihat hubungan jangka panjang antar variabel pertumbuhan ekonomi dan FDI di ASEAN. Kriteria pengujian kointegrasi pada penelitian ini didasarkan pada trace-statistic. Apabila nilai trace-statistic lebih besar daripada nilai kritis 5, maka hipotesis yang menyatakan adanya hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan FDI dapat diterima. Tabel 4.4 Hasil Uji Kointegrasi Johansen Negara Hypothesized No. of CE s JOHANSEN TEST Hubungan Jangka Panjang TRACE STATISTIC CRITICAL VALUE Indonesia None 31.76631 15.49471 Ada At most 1 8.122671 3.841466 Malaysia None 28.32663 15.49471 Ada At most 1 6.881876 3.841466 Filipina None 19.79562 15.49471 Ada At most 1 6.242533 3.841466 Singapura None 26.53581 15.49471 Ada pada rank 0 At most 1 2.513647 3.841466 Thailand None 11.85663 15.49471 Tidak ada At most 1 5.154516 3.841466 Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji kointegrasi Indonesia memiliki nilai trace statistic lebih besar daripada nilai critical value, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan FDI Universitas Sumatera Utara 39 di Indonesia pada rank 0 31,76631 15,49471 dan rank 1 8,122671 3.841466 pada tingkat toleransi 5. Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan FDI di Malaysia yaitu dimana nilai trace statistic lebih besar daripada nilai critical value pada rank 0 28,32663 15,49471 dan rank 1 6,881876 3,841466 pada tingkat toleransi 5. Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi dan FDI di Filipina yaitu dimana nilai trace statistic lebih besar daripada nilai critical value pada rank 0 19,79562 15,49471 dan rank 1 6,242533 3,841466 pada tingkat toleransi 5. Nilai trace statistic yang lebih tinggi dibandingkan critical value pada negara Singapura hanya terjadi pada rank 0 yaitu 26,53581 15,49471, sehingga hubungan jangka panjng antara pertumbuhan ekonomi dan FDI di Singapura hanya terjadi pada rank = 0 pada tingkat kepercayaan 95. Pada negara Thailand tidak terjadi hubungan jangka panjang yang ditunjukkan oleh nilai critical value yang lebih besar dibandingkan nilai trace statistic pada rank = 0 maupun rank = 1. Secara umum, melalui uji kointegrasi antara FDI dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya hubungan jangka panjang yang terjadi pada negara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dritsaki dan Adamopoulus 2004. Universitas Sumatera Utara 40

4.5. Uji