14 ekonomi secara berkelanjutan karena mengoptimalkan efisiensi tenaga kerja yang
terus tumbuh. Menurut teori Solow ada beberapa hal yang dilakukan untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan porsi tabungan akan meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu
meningkatkan investasi yang sesuai dalam perekonomian baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Mendorong kemajuan teknologi dapat meningkatkan
pendapatan per tenaga kerja sehingga pemberian kesempatan untuk berinovasi pada sektor swasta akan beerpengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi.
2.3. Foreign Direct Investment FDI
FDI merupakan salah satu bentuk aliran modal internasional. Menurut Krugman 1991 yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional
dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Bentuk aliran modal internasional tersebut biasanya dimulai
dengan pendirian subsidiary atau pembelian saham mayoritas dari suatu perusahaan. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi
juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri. Dalam konteks internasional, bentuk investasi ini biasanya dilakukan oleh multinational
corporation MNC dengan operasi di bidang manufaktur, industri pengolahan, ekstraksi sumber alam, industri jasa, dan sebagainya.
2.3.1. Motif Foreign Direct Investment
Berikut merupakan motif suatu negara melakukan investasi dalam bentuk FDI, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
15 a. Untuk mendapatkan return yang lebih tiggi, perpajakan yang lebih
menguntungkan, dan infrastruktur yang lebih baik. b. Untuk menghindari hambatan tarif dan non-tarif yang dibebankan kepada
impor sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah lokal untuk mendorong FDI.
c. Untuk memiliki competitive advantage melalui direct control dengan melakukan hal-hal berikut ini:
• Horizontal Integration Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar yang biasanya berada
dalam posisi monopolistic atau oligopolistic dengan tujuan untuk melakukan direct control, khususnya yang berkenaan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan atau teknologi, dan managerial skill tertentu sehingga tetap memiliki competiive advantage di setiap pasar luar negeri yang
dimasuki. • Vertical Integration
Competitive advantage melalui direct control juga dapat dilakukan dengan vertical integration, baik melalui “backward” maupun forward
integration”. Backward integration dilakukan dengan jalan FDI di bidang pertambangan dan pertanianperkebunan untuk memperoleh
jaminan supply bahan baku tertentu dengan harga semurah mungkin. Forward integration dilakukan dengan jalan membangun jaringan
distribusi, misalnya untuk produk automotive dan elektronik.
Universitas Sumatera Utara
16
2.3.2. Dampak Foreign Direct Investment
a. Dampak Positif • Sebagai sumber dana untuk pembangunan, terutama bagi negara
berkembang seperti Indonesia. • Terjadinya transfer teknologi dan pengetahuan di bindang manajerial
perusahaan. • Mendorong pembangunan regional dan sektoral.
• Membuka lapangan pekerjaan. • Kenaikan produksi dan pendapataan nasional negara sasaran.
• Meningkatkan jiwa kewirausahaan dan persaingan sehat dalam negeri. b. Dampak negatif
• Munculnya dominasi industrial, yang berpotensi mematikan industri dalam negeri yang kalah dalam segi modal.
• Perubahan budaya. • Ketergantungan teknologi.
• Return berpotensi lari ke luar negeri. Hal ini tergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatur perputaran uang di dalam negeri agar dapat
terserap optimal.
Universitas Sumatera Utara
17
2.4. Hubungan Foreign Direct Investment FDI dan Pertumbuhan