Waktu Kerja Operating Time Kurva Kalibrasi Vitamin C Kapasitas Antioksidan dari Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak

20

3.5.4.3 Waktu Kerja Operating Time

Dipipet 1,2 ml LIB I, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda 120 µgml. Dari larutan ini dipipet 0,5 ml dan dicampur dengan 5,0 ml larutan pereaksi yang mengandung ammonium molibdat 4 mM, natrium fosfat 28 mM, dan asam sulfat 600 mM sehingga didapat larutan dengan konsentrasi 10,9090 µgml, kemudian diinkubasi selama 90 menit pada suhu 95°C. Didinginkan larutan pada suhu kamar kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh. Pengukuran dilanjutkan setiap satu menit sampai menit ke 30. Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.5.4.4 Kurva Kalibrasi Vitamin C

Dari LIB I dipipet 0,6 ml; 0,8 ml; 1 ml; 1,2 ml; 1,4 ml dan 1,6 ml ke labu tentukur 10 ml, dicukupkan volumenya dengan aquadest hingga garis tanda untuk mendapatkan konsentrasi 60 µgml; 80 µgml; 100 µgml; 120 µgml; 140 µgml dan 160 µgml. Dipipet masing-masing 0,5 ml dan dicampur dengan 5,0 ml larutan pereaksi yang mengandung ammonium molibdat 4 mM, natrium fosfat 28 mM, dan asam sulfat 600 mM sehingga didapat larutan dengan konsentrasi 5,4545 µgml; 7,2727 µgml; 9,0909 µgml; 10,9090 µgml; 12,7272 µgml dan 14,5454 µgml, kemudian diinkubasi selama 90 menit pada suhu 95°C dan didinginkan pada suhu kamar kemudian diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum dalam rentang operating time yang telah diperoleh. Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 5. Universitas Sumatera Utara 21

3.5.4.5 Kapasitas Antioksidan dari Serbuk Simplisia Rimpang Temulawak

Ditimbang serbuk simplisia temulawak sebanyak 100 mg, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan aquadest hingga garis tanda konsentrasi larutan = 10.000 µgml. Lalu disaring. Filtrat dipipet sebanyak 0,5 ml dan dicampur dengan 5,0 ml larutan pereaksi yang mengandung ammonium molibdat 4 mM, natrium fosfat 28 mM, dan asam sulfat 600 mM sehingga didapat larutan dengan konsentrasi 909,0909 µgml, kemudian diinkubasi selama 90 menit pada suhu 95°C. Didinginkan larutan pada suhu kamar kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum dalam rentang operating time yang telah diperoleh. Kapasitas antioksidan dinyatakan dalam mg vitamin C yang ekivalen dengan 1 gram sampel. Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 7.

3.5.4.6 Kapasitas Antioksidan dari Serbuk Simplisia Temulawak dengan Maserasi

Dokumen yang terkait

UJI EFEK STIMULANSIA INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA MENCIT JANTAN Uji Efek Stimulansia Infusa Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss.

0 2 11

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

Pembuatan Sediaan Krim Antiakne Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).

0 1 5

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 14

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 2

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 6

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 10

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 2

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 31