Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali Recovery Analisis Data Secara Statistik

23

3.5.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi atau Limit of Detection LOD merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi atau Limit of Quantitation LOQ merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Simpangan Baku = 2 n Yi Y 2 − − ∑ LOD = slope SB x 3 LOQ = slope SB x 10 Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 14.

3.5.6 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali Recovery

Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode adisi dengan cara menambahkan sejumlah larutan standar dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat ditemukan. Harmita, 2004. Persen perolehan kembali recovery dapat dihitung dengan rumus dibawah ini Harmita, 2004: Recovery = A A F C C C − x 100 Universitas Sumatera Utara 24 Keterangan : C F = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A = konsentrasi sampel awal C A = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 15.

3.5.10 Analisis Data Secara Statistik

Kadar antioksidan yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing 6 larutan sampel, diuji secara statistik dengan uji Q. Q = terendah Nilai tertinggi Nilai terdekat yang Nilai dicurigai yang Nilai − − Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 3.1, apabila QQ kritis maka data tersebut ditolak Rohman, 2007. Tabel 3.1 Nilai Q kritis pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak data Nilai Q kritis 4 0,831 5 0,717 6 0,621 7 0,570 8 0,524 Menurut Sudjana 2005, kadar dapat dihitung dengan persamaan garis regresi dan untuk menentukan data diterima atau ditolak digunakan rumus: t hitung = | n SD X - Xi | Menurut Sudjana 2005, dengan dasar penolakan apibila t hitung t tabel . Untuk menentukan kadar antioksidan di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Universitas Sumatera Utara 25 μ = X ± t α2, dk x α SD n Keterangan : µ = interval kepercayaan X = kadar rata-rata sampel t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α = tingkat kepercayaan SD = standar deviasi n = jumlah perlakuan Data pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 13. Universitas Sumatera Utara 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Organoleptis Meliputi Bentuk, Warna dan Rasa

Karakteristik simplisia temulawak secara organoleptis meliputi bentuk, warna dan rasa. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Organoleptis Simplisia Temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. Bentuk Bulat pipih Warna Kuning Kecoklatan Rasa Getir Pada Tabel 4.1, dapat dilihat hasil organoleptis simplisia temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. memiliki bentuk bulat atau bulat memanjang, mempunyai warna kuning kecoklatan dan memiliki rasa pahit.

4.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif meliputi penentuan panjang gelombang maksimum, penentuan Operating Time, dan pembuatan kurva kalibrasi dan penentuan aktivitas antioksidan dari sampel serbuk simplisia rimpang temulawak , serbuk simplisia rimpang temulawak dengan maserasi, dan serbuk sediaan jadi temulawak di pasaran.

4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum

Kurva Serapan yang diperoleh dapat diamati pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

UJI EFEK STIMULANSIA INFUSA RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA MENCIT JANTAN Uji Efek Stimulansia Infusa Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss.

0 2 11

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

Pembuatan Sediaan Krim Antiakne Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).

0 1 5

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 14

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 2

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 6

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 10

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 2

Pengukuran Kapasitas Antioksidan Dalam Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 31