12 3. Branching: LOOH
LO + HO 2LOOH
LOO + LO + H
2
O Pemecahan dari hidroperoksid lipid melibatkan katalis ion logam
transisi. Tahap ini akan menghasilkan peroksil lipid dan alkoksi lipid radikal Antolovich, et al., 2002.
4. Terminasi: LO + LO produk non radikal
LOO + LOO produk non radikal
LO + LOO produk non radikal
Reaksi terminasi mencakup penggabungan radikal-radikal membentuk produk non radikal Antolovich, et al., 2002.
2.3 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan unpaired electron. Adanya electron yang tidak berpasangan
menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya. Target
utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta unsur DNA termasuk karbohidrat Winarsi, 2007.
Antioksidan dalam tubuh bermanfaat untuk mencegah reaksi oksidasi yang ditimbulkan oleh radikal bebas baik berasal dari
metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh endogen
dan dari luar tubuh eksogen. Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Oleh karena itu,
Universitas Sumatera Utara
13 diperlukan antioksidan dari luar eksogen untuk mengatasinya Kukic, et
al., 2006. Radikal bebas diduga merupakan penyebab kerusakan sel yang
mendasari timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kanker, jantung koroner, rematik artritis, penyakit respiratorik, katarak, penyakit hati, serta
berperan utama pada proses penuaan dini. Radikal bebas terbentuk dalam tubuh sebagai produk samping proses metabolisme, selain itu juga dapat
berasal dari luar tubuh yang terserap melalui pernafasan atau kulit Bast, et al., 1991.
2.4 Metode Fosfomolibdenum
Metode ini didasarkan pada proses reduksi dari Mo VI menjadi Mo V oleh antioksidan sehingga dapat membentuk kompleks fosfatMoV yang
berwarna hijau. Untuk sampel yang tidak diketahui komposisinya, kaasitas antioksidan dapat dinyatakan sebagai ekivalensi α-tokoferol atau asam askorbat
Melo, et al., 2012.
2.5 Spektrofotometri Sinar Tampak
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang mempelajari interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik.
Spektrofotometri serapan sinar tampak dan ultraviolet memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang 400-750 nm untuk daerah sinar tampak dan 200-
400 nm untuk daerah sinar UV. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri terutama untuk senyawa yang semula
tidak berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena
Universitas Sumatera Utara
14 senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna
Gandjar dan Rohman, 2007. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, berikut adalah tahapan-tahapan
yang perlu diperhatikan pada analisis kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri visibel:
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar visibel
Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubahnya
menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
- Reaksinya selektif dan sensitif - Reaksinya cepat, kuantitatif dan reprodusibel
- Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama b. Waktu Operasional Operating time
Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran
yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan.
c. Pemilihan panjang gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk memilih
panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada
Universitas Sumatera Utara
15 konsentrasi tertentu. Ada beberapa alasan mengapa pengukuran harus
menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu: - Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada
panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar.
- Di sekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kutva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi.
- Jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan
panjang gelombang maksimal.
Tabel 2.1 Hubungan antara warna dengan panjang gelombang sinar tampak
Panjang gelombang Warna yang diserap
Warna yang diamati warna komplementer
400-435 nm Ungu lembayung
Hijau kekuningan 450-480 nm
Biru Kuning
480-490 nm Biru kehijauan
Oranye 490-500 nm
Hijau kebiruan Merah
500-560 nm Hijau
Merah anggur 560-580 nm
Hijau kekuningan Ungu lembayung
580-595 nm Kuning
Biru 595-610 nm
Oranye Biru kekuningan
610-750 nm Merah
Hijau kebiruan d. Pembuatan kurva baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi
diukur, kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi y dengan konsentrasi X.
Universitas Sumatera Utara
16 e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorban yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai 0,8 atau 15 sampai 70 jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini
berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5 kesalahan fotometrik.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Kualitatif dan
Kimia Analisis Kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat-alat gelas Pyrex dan Oberoi, neraca analisis Sartorius, Metler Toledo, oven, blender Kris,
spektrofotometer sinar ultra violet Shimadzu, termometer.
3.3 Sampel dan Bahan- bahan 3.3.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah rimpang temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. yang diambil dari pasar tradisional Beruang di
Jalan Beruang Kecamatan Medan-Perjuangan sedangkan sediaan jadi temulawak diambil dari Brastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto No. 288
Kecamatan Medan-Petisah. Ciri-ciri rimpang yang dipilih adalah rimpang induk yang tidak memiliki rimpang anakan cabang, memiliki kulit berwarna
kuning kecoklatan dan daging berwarna jingga tua.
3.3.2 Bahan-bahan Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini berkualitas pro
analis keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu natrium fosfat,
Universitas Sumatera Utara