Diagram Alir Penelitian METODE PENELITIAN

33 3. Ditekan tombol ON untuk mengaktifkan mesin uji. 4. Diatur load value dan stroke value sampai menunjukkan angka 0. 5. Diatur beban tekan yang diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara mengoprasikan tuas pompa sampai benda uji menglami kegagalan. 6. Percobaan diulang untuk setiap benda uji. Gambar 3.15 Pengujian Tekan Statik Paving block Komposit Gambar 3.15 memperlihatkan pengujian tekan statik paving block komposit yang telah diletakkan pada alas spesimen sampai mengalami kegagalan.

3.6.5 Metode Pengukuran

Pengukuran kekuatan tekan dilihat pada saat jarum penunjuk skala beban berhenti, kemudian dicatat skala pada jarum penunjuk yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut. Jarum penunjuk akan memberikan informasi tentang beban tekan kN.

3.7 Diagram Alir Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tahapan-tahapan yang sudah direncanakan yaitu dimulai dengan penulisan proposal dan studi literatur yang dapat membantu pengerjaan skripsi, persiapan alat dan bahan yang dipakai pada penelitian, pembuatan serat TKKS, pembuatan paving block yang dicampur serat TKKS, pengujian beban tekan statik di laboratorium, pengolahan data dari hasil pengujian Chuck Alas Spesimen Spesimen Universitas Sumatera Utara 34 yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan serta saran yang membangun untuk penelitian berikutnya. Diagram alir penelitian akan diperlihatkan pada Gambar 3.16 di bawah ini yaitu sebagai berikut: Gambar 3.16 Diagram Alir Penelitian Universitas Sumatera Utara 35

BAB 4 ANALISA DATA

4.1 Reduksi Berat

Hasil reduksi berat paving block beton busa komposit diperkuat serat TKKS dan paving block komersil akan ditunjukkan pada tabel 4.1 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Berat Paving block Sebelum dan Sesudah Perendaman No. Sampel P.Komersil A4 B4 B5 Berat kg Berat kg Berat kg Berat kg Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah 1. 3,21 3,47 2,20 2,34 2,40 2,50 2,81 2,96 2. 3,12 3,40 2,37 2,52 2,45 2,57 2,84 2,97 3. 3,05 3,28 2,16 2,29 2,41 2,52 2,96 3,10 4. 3,30 3,50 2,21 2,36 2,43 2,53 2,98 3,14 5. 3,25 3,48 2,25 2,39 2,47 2,57 2,77 2,92 Rata- rata 3,19 3,43 2,24 2,38 2,43 2,52 2,87 3,01 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, ketiga tipe campuran paving block beton busa komposit diperkuat serat TKKS memiliki bobot yang lebih ringan jika dibandingkan dengan paving block komersil. Hal ini membuktikan bahwa paving block beton busa komposit yang diperkuat serat TKKS tidak hanya memiliki keunggulan dari bentuk fisiknya saja. Akan tetapi, paving block ini juga memiliki keunggulan lain yakni dari bobotnya yang lebih ringan dari paving block komersil. Gambar 4.1 di bawah akan manjelaskan perbandingan berat paving block penelitian dengan paving block komersil yakni sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara