Makrostruktur Pola Retakan Makrostruktur

48

4.4 Makrostruktur Pola Retakan

Paving Block Pola retakan pada paving block komposit beton busa diperkuat serat TKKS pada ketiga tipe campuran memiliki pola retakan yang sama yakni hanya terjadi pada bagian samping paving block yang berawal dari penampang atasnya dan kemudian diikuti dengan retakan ke bagian bawahnya. Makrostruktur retakan pada paving block tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.12 Struktur Makro Retakan Hasil Uji Paving block Busa Komposit dengan Serat TKKS Terlihat pada gambar 4.12, menunjukkan makrostruktur daerah retakan pada paving block komposit beton busa yang diperkuat serat TKKS, dimana pada retakan tersebut serat TKKS masih saling mengikat antara satu sama lain sehingga paving block hanya mengalami patah matriks pada partikel-partikel semen dan pasir namun tidak mengalami patah serat yang menyebabkan paving block tersebut tidak pecah dan juga tidak hancur. Patah matriks tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik yang dihasilkan dari beban penekanan yang diberikan mesin uji tekan statik pada permukaan penampang atas paving block tersebut. Serat TKKS Universitas Sumatera Utara 49

4.5 Makrostruktur

Paving Block Makrostruktur paving block beton busa komposit dengan serat TKKS dapat dilihat pada gambar 4.12 yakni sebagai berikut : a b c Gambar 4.13 Makrostruktur a A4, b B5, c B4 Gambar 4.13 di atas diambil dengan menggunakan kamera CANON d5100 pada jarak 20 cm dengan skala 1:1. Gambar 4.13 menunjukkan porositas yang terjadi pada bagian dalam paving block . Adapun hasil besar porositas yang terjadi pada permukaan bagian dalam pada ketiga tipe campuran paving block yang akan diperlihatkan di tabel 4.4 berikut: Serat Lubang pori Serat Lubang pori Serat Lubang pori 5 mm 5 mm 5 mm Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.4 Porositas Bagian Dalam Paving Block Komposisi Jumlah Titik Porositas Ukuran Rata-rata mm 2 Berat Rata-rata kg Kuat Tekan Rata-rata MPa porositas A4 46 4,57 2,24 13,14 31,44 B4 97 1,09 2,43 18,15 11,89 B5 142 0,94 2,87 20,99 10,40 Tabel 4.4 memperlihatkan besar porositas yang terjadi pada bagian dalam paving block . Pada paving block komposisi A4 mengalami porositas terbesar yaitu 31,44 dengan ukuran rata-rata porinya 4,57 mm 2 . Pada B4 sebesar 11,89 dengan ukuran rata-rata porinya 1,09 mm 2 . Sedangkan B5 adalah yang terkecil yakni 10,40 dengan ukuran rata-rata porinya adalah 0,94 mm 2 . Dapat dilihat bahwa paving block A4 mengalami porositas terbesar. Hal ini dikarenakan distribusi serat yang lebih sedikit yang menyebabkan mudah terjadinya pori akibat gelembung dari campuran foam pada paving block sehingga mengurangi berat dan juga kuat tekannya. Akan tetapi pada B5 adalah yang terkecil yang disebabkan oleh distribusi yang lebih banyak. Sehingga, serat dapat menutupi dan mengurangi terjadinya lubang pori pada paving block yang dapat meningkatkan kuat tekannya. Namun, meningkatkan berat daripada paving block . Maka semakin besar porositas yang terjadi pada paving block , semakin berkurang pula kuat tekan yang diperoleh atau sebaliknya, semakin kecil porositas yang terjadi pada paving block , semakin besar kuat tekan yang diperoleh.

4.6 Pengaruh Penambahan Serat dengan Kuat Tekan