Pengaruh Penambahan Serat dengan Kuat Tekan

50 Tabel 4.4 Porositas Bagian Dalam Paving Block Komposisi Jumlah Titik Porositas Ukuran Rata-rata mm 2 Berat Rata-rata kg Kuat Tekan Rata-rata MPa porositas A4 46 4,57 2,24 13,14 31,44 B4 97 1,09 2,43 18,15 11,89 B5 142 0,94 2,87 20,99 10,40 Tabel 4.4 memperlihatkan besar porositas yang terjadi pada bagian dalam paving block . Pada paving block komposisi A4 mengalami porositas terbesar yaitu 31,44 dengan ukuran rata-rata porinya 4,57 mm 2 . Pada B4 sebesar 11,89 dengan ukuran rata-rata porinya 1,09 mm 2 . Sedangkan B5 adalah yang terkecil yakni 10,40 dengan ukuran rata-rata porinya adalah 0,94 mm 2 . Dapat dilihat bahwa paving block A4 mengalami porositas terbesar. Hal ini dikarenakan distribusi serat yang lebih sedikit yang menyebabkan mudah terjadinya pori akibat gelembung dari campuran foam pada paving block sehingga mengurangi berat dan juga kuat tekannya. Akan tetapi pada B5 adalah yang terkecil yang disebabkan oleh distribusi yang lebih banyak. Sehingga, serat dapat menutupi dan mengurangi terjadinya lubang pori pada paving block yang dapat meningkatkan kuat tekannya. Namun, meningkatkan berat daripada paving block . Maka semakin besar porositas yang terjadi pada paving block , semakin berkurang pula kuat tekan yang diperoleh atau sebaliknya, semakin kecil porositas yang terjadi pada paving block , semakin besar kuat tekan yang diperoleh.

4.6 Pengaruh Penambahan Serat dengan Kuat Tekan

Paving block Serat TKKS pada paving block komposit beton busa ini tidak hanya berfungsi sebagai penguat saja. Namun serat TKKS juga dapat memperkecil lubang-lubang pori yang terjadi pada paving block sehingga dapat meningkatkan kuat tekan dan mutu paving block tersebut. Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.14 Grafik Pengaruh Penambahan Serat TKKS dengan Kuat Tekan Terlihat pada gambar 4.14 di atas, yang menunjukkan pengaruh penambahan serat TKKS dengan kuat tekan paving block dimana semakin besar penambahan serat TKKS pada ketiga tipe paving block dengan perbandingan A4 1:1:0,5:60:4, B4 1:1,5:0,5:60:4 dan B5 1:1,5:0,5:60:5, dengan rata-rata kuat tekan S c A4 13,14 MPa, B4 18,15 MPa dan B5 20,99 MPa maka semakin besar pula nilai kuat tekan dan semakin tinggi mutu paving block nya. Hal ini disebabkan karena semakin banyak serat yang diberikan maka semakin memperkecil porositas yang terjadi pada paving block komposit beton busa tersebut. 13.14 18.15 20.99 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 K ua t T ek a n M pa Penambahan Serat Grafik Kuat Tekan Mpa Vs Penambahan Serat Campuran A4 Campuran B4 Campuran B5 Universitas Sumatera Utara 52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pembuatan paving block beton busa komposit berpenguat serat TKKS adalah sebagai berikut: 1. Teknik dan Proses Pembuatan Teknik dan proses pembuatan paving block beton busa komposit berpenguat serat TKKS dilakukan dengan metode konvensional, dilakukan dengan cara memasukkan mortar paving block beton busa komposit cair ke dalam cetakan yang telah dilapisi oleh oli agar mudah dalam proses pelepasan produk pada cetakan dan proses pengerjaannya tidak memakan waktu yang lama dan juga mudah untuk dilakukan. 2. Sifat Fisik Adapun sifat fisik yang didapat pada penelitian paving block beton busa komposit dicampur serat TKKS yakni meliputi: a. Daya Serap Air Daya serapan air rata-rata yang dihasilkan paving block beton busa komposit dengan serat TKKS campuran A4 6,30, B4 4,10, dan B5 5,06 memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan dengan paving block komersil 8,2, Sesuai dengan standar SNI 03-0691-1996 semakin besar daya serap airnya, maka mutunya akan semakin berkurang atau sebaliknya semakin kecil daya serap airnya, mutu paving block tersebut akan semakin baik. Pada campuran A4 berada pada paving block mutu C, campuran B4 dan B5 pada mutu B, sedangkan paving block komersil berada pada mutu kelas D. b. Makrostruktur Hasil pengujian tekan statik ketiga campuran paving block cenderung hanya mengalami retakan dengan pola yang dimulai Universitas Sumatera Utara