18
dimana: f’c = Kuat Tekan Mpa
P = Beban tekan N A = Luas penampang yang dikenai beban tekan mm
2
2.10 Porositas Pada Beton
Porositas didefenisikan sebagai perbandingan volume pori volume yang ditempati oleh fluida terhadap volume total beton volume benda uji. Jarak pori
pada beton umumnya terjadi akibat kesalahan dalam pelaksanaan dan pengecoran seperti faktor air semen yang berpengaruh pada lekatan
, maupun terhadap
lamanya pemadatan. Semakin tinggi tingkat kepadatan pada beton maka semakin besar kuat tekan atau mutu beton, sebaliknya semakin besar porositas beton, maka
kekuatan beton akan semakin kecil [11].
Gambar 2.7 Beton Berpori [9] Gambar 2.7 memperlihatkan suatu beton berpori. Secara teoritik hubungan
atau korelasi antara porositas terhadap kuat tekan beton yaitu semakin besar porositas pada benda uji maka semakin rendah kekuatannya. Peningkatan
persentase porositas memiliki keterkaitan terhadap penurunan kuat tekan maupun kuat tarik beton. Meningkatnya nilai porositas menunjukkan bahwa beton
memiliki pori yang cukup besar akibat terjadinya penguapan air dan pemuaian material pengisi beton. Hal ini merupakan salah satu penyebab turunnya kualitas
beton dalam memikul beban, khususnya kemampuan beton dalam memikul beban tekan [11].
Universitas Sumatera Utara
19
2.11 Daya Serap Air
Daya serap air adalah ukuran kemampuan suatu betin berpori reservoir untuk mengalirkan fluida permeabilitas berpengaruh terhadap besarnya
kemampuan produksi laju air pada sumur-sumur penghaslnya. Percobaan uji daya serap air pada suatu media berpori dapat dilakukan dengan rumus:
- Berat Basah A
Paving block
direndam dalam keadaan bersih selama ±24 jam, kemudian diangkat dari air dan sisa airnya dibiarkan menetes selama
±1 menit, lalu paving diseka permukaan dengan kain untuk menghilangkan kelebihan air masih tertinggal.
- Berat Kering B
Setelah itu
paving block
dikeringkan dalam dapur pengeringan pada suhu ±105˚C sampai beratnya dua kali penimbangan tidak berselisih
dari 0,2 dari penimbangan yang terdahulu.
Selisih penimbangan berat basah A dan berat kering B adalah jumlah penyerapan air dan harus dihitung berdasarkan persen berat [3].
Penyerapan Air =
−
× ................................
2.2 Dimana :
A = Berat kering
paving block
kg B = Berat basah
paving block
kg
2.12 Pola Retak