30
3.6 Pengujian Spesimen
Paving Block
3.6.1 Penyiapan Spesimen Uji
Spesimen
paving block
komposit beton busa diperkuat serat TKKS pada gambar 3.12 ini dibuat berdasarkan standar SNI 03-0691-1996 dengan ukuran
ketebalan 60 mm serta memiliki panjang dan lebar dengan ukuran 225×100 mm. Untuk mengetahui nilai kuat tekan dari
paving block
ini, maka akan dilakukan pengujian tekan dengan memakai alat uji
Compression Testing Machine
sesuai dengan standar ASTM C-39 di Laboratorium Pengujian Beton Departemen Teknik Sipil FT.USU. Namun, sebelum dilakukan pengujian tekan
tersebut, perlu dilakukan uji daya serap air untuk mengetahui kadar penyerapan air yang dimiliki
paving block
komposit ini.
Gambar 3.12
Paving block
komposit sebelum pengujian
3.6.2 Uji daya serap air
Pengujian daya serap air ini dilakukan berdasarkan standar SNI 03-0691- 1996 dengan cara merendam
paving block
berumur 28 hari ini kedalam air selama 24 jam di dalam sebuah wadah perendam sebelum dilakukan pengujian yang
diperlihatkan pada gambar 3.13. Setelah itu
paving block
ditimbang beratnya dalam keadaan basah.
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 3.13 Perendaman
paving block
selama 24 jam Setelah penimbangan berat
paving block
basah dilakukan, maka selanjutnya
paving block
tersebut dikeringkan dengan menggunakan suhu ruangan selama kurang lebih 24 jam sampai
paving block
benar-benar kering. Selanjutnya dilakukan penimbangan berat
paving block
yang telah dikeringkan untuk mengetahui berat kering dari
paving block
tersebut. Penyerapan air
paving block
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Penyerapan air =
−
x ....................................... 3.1
Keterangan : A = berat
paving block
basah kg B = berat
paving block
kering kg
3.6.3 Pengujian Tekan Statik
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dan meniliti besarnya kekuatan
paving block
komposit beton busa yang diperkuat serat TKKS ini dalam menahan beban tekan yang diberikan pada
paving block
tersebut dan membandingkannya dengan produk komersil. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mesin
Compression Testing Machine
dengan standar SNI 03-0691-1996 yang
Universitas Sumatera Utara
32
terdapat di Laboratorium Pengujian Beton Departemen Teknik Sipil FT. USU seperti pada gambar 3.14. Alat uji ini dapat memberikan beban tekan maksimum
hingga mencapai 10.000 Psi. Alat uji tekan statik terdiri dari pompa hidrolik, alat tekan
chuck
, alas spesimen, tuas beban dan
load scale
sebagai penunjuk beban yang diberikan pada spesimen. Spesimen
paving block
diletakkan pada alas spesimen dan kemudian
chuck
akan menekan spesimen tersebut seiring dengan pergerakan jarum penunjuk indikator pembebanan sampai spesimen mengalami kegagalan jarum penunjuk
berhenti bergerak. Alat uji tekan yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.14.
Gambar 3.14 Mesin Uji Tekan Statik di Lab. Beton Teknik Sipil USU
3.6.4
Setup
Alat Uji
Langkah pengujian tekan statik
paving block
adalah sebagai berikut: 1.
Ditimbang berat benda uji lalu diletakkan pada bagian tengah penekanalas
compressor machine
. 2.
Diaktifkan
power supply
dan dipastikan arus listrik terhubung dengan baik.
1 7
2 6
4 3
Keterangan : 1.
Load scale
2.
chuck
3. Tuas Pembebanan
4. Pompa Hidrolik
5. Alas Spesimen
6. Spesimen
Paving block
7. Jarum indikator Beban
5
Universitas Sumatera Utara
33
3. Ditekan tombol ON untuk mengaktifkan mesin uji.
4. Diatur
load value
dan
stroke value
sampai menunjukkan angka 0. 5.
Diatur beban tekan yang diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara mengoprasikan tuas pompa sampai benda uji
menglami kegagalan. 6.
Percobaan diulang untuk setiap benda uji.
Gambar 3.15 Pengujian Tekan Statik
Paving block
Komposit Gambar 3.15 memperlihatkan pengujian tekan statik
paving block
komposit yang telah diletakkan pada alas spesimen sampai mengalami kegagalan.
3.6.5 Metode Pengukuran