Fungsi Budgeter Fungsi Reguleren

harus menerima keberadaan globalisasi ekonomi serta yang paling penting yaitu mengambil kesempatan yang dapat timbul akibatnya adanya perubahaan ekonomi internasional. Sebagai salah satu perangkat pendukung yang menunjang agar tercapai keberhasilan ekonomi.Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling utama.Pada krisisekonomi yangmenimpa bangsa Indonesia pada tahun 1998 telah menghancurkan sektor ekonomi dan meruntuhkan sendi-sendi penerimaan negara yang paling penting.Sejak saat itu pemerintah memprioritaskan pajak sebagai penerimaan utama bagi APBN. Setelah diadakannnya reformasi pajak pada tahun 1983 dengan mengeluarkan undang-undang dan peraturan perpajakan ditambah dengan beberapa kali perubahan sampai yang terakhir dengan Undang-Undang Pajak tahun 2000 berbagai jenis dan sektor pajak yang dikelola pemerintah pusat semakin memberikan sumbangan yang signifikan bagi pendapatan negara. Dalam kehidupan perekonomian Indonesia pajak memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Budgeter

Yakni pajak sebagai sumber dan bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran – pengeluarannya dan untuk mengisi kas Negara dalam rangka menjalankan pemerintahan Negara Indonesia.

2. Fungsi Reguleren

Yakni pajak sebagai alat untuk mengatur dan mempengaruhi kebijaksaan pemerintahan dibidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik. Penerimaan Universitas Sumatera Utara pajak merupakan dana yang paling potensial bagi negara karena besarnya seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, perekonomian dan stabilitas politik. Salah satu sektor pajak yang menjadi aset utama penerimaan negara adalah Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Dasar hukum pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah adalah Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atau disingkat PPN dan PPnBM merupakan pajak yang dikenakan atas barang maupun jasa.Pajak Pertambahan Nilai hanya dikenakan dan dipungut beberapa kali pada berbagai mata rantai jalur perusahaan.Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dilaksanakan berdasarkan sistem faktur, sehingga atas penyerahan barang atau jasa wajib dibuat Faktur Pajak sebagai bukti transaksi penyerahan barang dan jasa yang terutang pajak. Dalam memenuhi kewajiban pajak, khususnya PPN dan PPnBM pemerintah memberikan beberapa fasilitas agar kewajiban pajak yang dikenakan tidak membebani kegiataan usaha yang dilakukan oleh wajib pajak dan dapat terus meningkatkan ekspor guna untuk mempercepat tumbuhnya perekonomian indonesia. Dengan diadakan PKLM dilatih secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan ketrampilan etika pekerjaan, sikap, tugas, dan tanggung jawab Universitas Sumatera Utara serta kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan. Dari permasalahan tersebut ini penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemungutan PPN Dengan judul: ”TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI IMPOR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR”. B. TUJUAN DAN MANFAAT PKL MANDIRI 1. Tujuan yang ingin dicapai dalam PKLM ini adalah: 1.1. Untuk mengetahui tata cara pemungutan dan prosedur pembayaran PPN yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Medan Timur. 1.2. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan cara penyelesaian yang ditempuh oleh fiskus maupun pengusaha kena pajak dengan mengikuti peraturan yang berlaku. 2. Manfaat PKLM Ini adalah: 2.1 Untuk Mahasiswa a.Penulis dapat memberikan sumbangan berupa hasil pemikiran dan penerapan ilmu yang diperoleh selama di perkuliahan. b.Memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada penulis tentang pelaksanaan kewajiban pajak di Indonesia 2.2 Untuk Universitas Universitas Sumatera Utara a. Menjalin kerjasama antara instansi dengan universitas. b. Mencari aplikasi yang nyata untuk perbaikan kurikulum. c. Meningkatkan dukungan masa depan dari alumni. 2.3 Untuk KPP Pratama Medan Timur a. Meningkatkan pelayanan jangka pendek dan jangka panjang. b. Menimbulkan pikiran baru untuk perubahan kearah yang lebih baik c. Mempromosikan image instansi di mata masyarakat tentang kinerja yang dilakukan oleh instansi. C. URAIAN TEORITIS 1. Definisi Pajak 1.1 Rochmat Soemitro, Memberi definisi sebagai berikut:Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang_undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukan dan dapat digunakan untuk membiayai penggunaan umum Bohari, 1984:31. 1.2 P.J.A. Andriani, Beliau memberikan definisi yang berbunyi sebagaiberikut: Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh orang yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak dapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dengan tugas pemeritah Bohari, 1984:31 . Universitas Sumatera Utara 1.3 Soeparman Soemahamidjaja, yang memberikan definisi pajak sebagai berikut: Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum Suandy, 2008:9 . 1.4 M.J.H. Smeets, memberikan definisi pajak sebagai berikut: Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma- norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adakalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah Suandy,2008:9 .

2. Teori Pemungutan Pajak