Mekanisme Pengenaan PPN Atas Handing Import

merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan kecuali apabila penyerahannya dibebaskan dari pengenaan pajak. Apabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran yang dipungut atas penyerahan Barang Kena Pajak BKP yang dilakukan dalam daerah pabean lebih besar dari pada pajak masukan yang telah dibayar, Kekurangan pajak keluaran ini merupakan PPN terutang yang wajib disetor ke kas Negara melalui bank persepsi selambat-lambatnya tanggal 15 hari setelah akhir masa pajak. Dalam hal tanggal 15 merupakan hari libur, penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya. Dan pada masa pajak imporekspor selaku PKP wajib memasukkan surat pemberitahuan masa PPN. Dalam hal tanggal 20 jatuh hari libur, SPT wajib dimasukkan pada hari kerja sebelumnya.

J. Mekanisme Pengenaan PPN Atas Handing Import

Mekanisme pengenaan PPN atas handing impor yang lebih dikenal dengan sebutan “Impor Inden” telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor:539KMK.041990 tanggal 14 Mei 1990 tentang pajak penghasilan pasal 22, pajak pertambahan nilai danatau pajak penjualan atas barang mewah untuk kegiatan usaha dibidang impor atas dasar inden. Adapun impor atas inden merupakan suatu kegiatan memasukkan barang ke dalam Dearah Pabean yang dilakukan oleh importer untuk dan atas nama pemesan indentor berdasarkan perjanjian pemasukan barang impor antara importer dengan indentor, yang segala pembiayaan impor anata lain LC, Bea, pajak maupun biaya yang berhubungan dengan impor sepenuhnya menjadi beban indentor dan sebagi balas jasa importir memperoleh komisi handing fee dari indentor. Universitas Sumatera Utara Berdasarakan Keputusan Menteri Keuangan ini, pada prinsip pengenaan PPN atas handing impor diatur sebagai berikut: 1. Importir yang melakukan impor atas dasar inden diwajibkan mencantumkan tambahan penjelasan”q.q” diikuti dengan nama, alamat, dan NPWP indentor dalam setiap lembar Pemberitahuan Impor Barang PIB dan Surat Setoran Pajak SSP. 2. Bank Devisa atau Direktorat Jenderal Bea Cukai atau Kantor Pos lalu Bea tempat pemasukkan Pemberitahuan Impor Barang PIB, wajib membubuhkan cap “IMPOR ATAS DASAR INDEN” pada setiap lembar PIB yang bersangkutan. 3. Penyerahan Barang Kena Pajak komoditi impor dari Importir kepada indentor bukan penyerahan kena pajak sehingga tidak terutang PPN. 4. Oleh karena itu yang berhak mengkreditkan PPN pajak Masukan atas impor adalah Indentor. 5. Atas dibayarkan atau yang seharusnya dibayarkan oleh Indentor kepada Importir terutang PPN, dan PPN ini merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh indentor. 6. Dalam hal persyaratan tersebut pada sub1 Dan 2 tidak dipenuhi, maka penyerahan Barang Kena Pajak komiditi Impor dari Importir kepada indentor terutang PPN. Oleh karena itu pajak masukan atas impor yang tercantum dalam Surat Setoran Pajak SSP Pemberitahuan Impor Barang PIB, tidak dapat Universitas Sumatera Utara dikreditkan oleh indentor. Yang berhak mengkreditkan pajak masukan tersebut adalah importir.

K. Contoh Perhitungan PPN Impor