Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel

2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari dokumen dan sumber informasi lainnya. Data sekunder digunakan untuk mendukung penelitian guna memperkuat dan memperjelas data primer.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, kuisioner, dan studi pustaka; yaitu : 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan terhadap pihak yang dianggap perlu dan berhubungan langsung dengan penelitian. 2. Kuisioner Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada semua responden dan merekam jawaban untuk dianalisis. Responden penelitian ini perawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember. Jadi, data penelitian didapat dengan cara memberikan kuisioner dengan mempergunakan daftar pertanyaan yang telah tertulisdan tersusun rapi yang akan ditanyakan kepada responden. 3. Studi pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui buku-buku, majalah, jurnal ilmiah, tesis dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

3.5 Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok permasalahan dan model analisis yang dikemukakan maka variabel-variabel yang akan diteliti dan dianalisis dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu : 1 Variabel bebas atau independent variable X, yaitu variabel yang tidak terikat dan tidak bergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas dinotasikan dengan huruf X yang terdiri dari tiga variabel yaitu budaya organisasi X 1 , self efficacy X 2 , dan Organizational Citizenship Behavior OCB X 3 . 2 Variabel terikat atau dependent variable Y, yaitu variabel yang terikat dengan variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas dan tegas Imam, 2008. Untuk memberikan penyederhanaan dan pemahaman bahasan terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, maka masing-masing variabel akan diuraikan dibawah ini : a. Budaya organisasi X 1 Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya Robbins, 2006:121. Sistem makna bersama ini bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh suatu organisasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Pengambilan resiko, dimana karyawan didukung untuk menjadi karyawan yang inovatif dan berani dalam mengambil resiko. 2 Ramah, dimana karyawan diharapkan dan dituntut untuk bersikap ramah terhadap siapapun dalam kondisi apapun. 3 Orientasi tindakan, dimana karyawan diharapkan dapat focus dan mengutamakan tindakan yang terbaik untuk hasil yang baik. 4 Orientasi integritas, sejauh mana seorang karyawan menjunjung nilai konsistensi, keteguhan dan mutu . 5 Disiplin, sejauh mana karyawan dapat konsisten dengan kedisiplinan yang ada apa organisasi. b. Self efficacy X 2 Self efficacy adalah keyakinan individu akan kemampuannya menghasilkan tindakan yang diharapkan terhadap peristiwa yang mempengaruhi hidup mereka. Self efficacy menentukan bagaimana individu merasakan, berpikir, dan memotivasi diri mereka serta bertindak. Indikator yang digunakan untuk mengukur self efficacy adalah : 1. Kepercayaan diri karyawan, setinggi apa rasa percaya diri seorang karyawan. 2. Tingkat kemampuan karyawan, kurang tidaknya kemampuan yang dimiliki. 3. Pengalaman pribadi, mampu memperbaiki diri dengan belajar dari pengalaman yang pernah diperoleh. 4. Profesionalisme kerja karyawan, kompetensi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 5. Tidak mudah stress, mampu meminimalisir tingkat stress dalam diri sendiri. c. Organizational Citizenship Behavior OCB Menurut Organ, Organizational Citizenship Behavior OCB merupakan perilaku individu yang ekstra, yang tidak secara langsung atau eksplisit dapat dikenali dalam suatu sistem kerja yang formal, dan yang secara agregat mampu meningkatkan efektivitas fungsi organisasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purnamie, 2014:6: 1. Alturism merupakan perilaku membantu rekan kerja. 2. Conscientiousness merupakan perilaku sukarela melebihi tugas wajibnya. 3. Sportmanship merupakan perilaku memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi. 4. Courtessy merupakan perilaku menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.. 5. Civic Virtue merupakan perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab pada kehidupan organisasi. 6. Peacekeeping merupakan tindakan menyelesaikan terjadinya konflik interpersonal. 7. Cheerleading diartikan sebagai bantuan kepada rekan kerja untuk mencapai prestasi lebih tinggi. d. Produktivitas kerja Menurut Sondang 2002:27, produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. Indikator yang digunakan untuk mengukur produktivitas kerja karyawan, yaitu 1. Kualitas kerja, merupakan standar hasil yang dicapai. 2. Kuantitas kerja, merupakan pencapaian target dan hasil kerja yang sesuai dengan rencana organisasi. 3. Ketepatan waktu, merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yan ditentukan.

3.7 Skala Pengukuran