Analisa bivariat angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan faktor prognostik

36 orang dan RPL ≥200 sebanyak 5 orang. Demikian dengan angka kekambuhan kanker ovarium pada tipe residu tumor ≥1 cm dengan RPL 200 sebanyak 4 orang dan RPL ≥200 sebanyak 5 orang.

4.3. Analisa bivariat angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan faktor prognostik

Tabel 4.3.1. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan usia subyek penelitian Faktor prognostik Angka ketahanan bebas penyakit 1 tahun Rate p-Value USIA ≤50 tahun 91,5 0,012 50 tahun 68 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok usia 50 tahun lebih rendah 68 daripada kelompok usia ≤50 tahun 91,5 dan secara statistik dengan uji Log Rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan kelompok usia. Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.3.1 Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan usia subyek penelitian Kurva ini menunjukkan kelompok usia 50 tahun menunjukkan angka ketahanan bebas penyakit yang lebih rendah daripada kelompok usia ≤50 tahun. Pada literatur sebelumnya juga menunjukkan bahwa usia pasien menunjukkan suatu faktor independen untuk memprediksi kekambuhan dan ketahanan hidup pada pasien kanker ovarium epitel. Angka ketahanan bebas penyakit yang buruk pada pasien yang lebih tua ini mungkin berhubungan dengan terdiagnosanya pasien setelah stadium lanjut, atau mungkin terapi yang kurang agresif yang dilakukan pada wanita usia tua. 4,23 .Namun berbeda dengan penelitian Raungkaewmanee,et al yang menunjukkan bahwa usia tidak berhubungan dengan ketahanan pasien kanker ovarium epitel. Perbedaan Universitas Sumatera Utara 38 ini mungkin disebabkan karena perbedaan pengelompokan usia pada masing-masing penelitian. 5 Tabel 4.3.2. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan stadium penyakit Faktor prognostik Angka ketahanan bebas penyakit 1 tahun Rate p-Value Stadium - Stadium Awal 96,3 0,048 - Stadium Lanjut 77,2 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok stadium lanjut stadium III dan IV lebih rendah 77,2 daripada kelompok stadium awal stadium I dan II; 96,3 dan secara statistik dengan uji Log rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan stadium penyakit. Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 4.3.2. Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan Stadium Penyakit Kurva ini menunjukkan stadium lanjut menunjukkan angka ketahanan bebas penyakit yang lebih rendah daripada stadium awal. Hampir rata-rata keseluruhan penelitian sebelumnya yang menunjukkan stadium merupakan faktor prognostik pada kanker ovarium epitel. Dimana didapatkan angka ketahanan yang buruk dijumpai pada pasien dengan stadium lanjut. 3,4,5,19,20,21,23 Raungkaewmanee, et al bahkan menunjukkan angka OS dan PFS yang sangat buruk 22,9 dan 35,6 pada pasien stadium lanjut, jauh berbeda secara bermakna jika dibandingkan dengan stadium awal 80,3 dan 80,1. 5 Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.3.3. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan tipe histopatologi Faktor prognostik Angka ketahanan bebas penyakit 1 tahun Rate p-Value Histopatologi - Clear cell 80,0 0,760 - Non clear cell 83,5 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok gambaran histopatologi clear cell hampir sama dengan kelompok non clear cell, dan secara statistik dengan uji Log rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan gambaran histopatologi. Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 4.3.3. Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan Tipe Histopatologi Kurva ini menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara ketahanan hidup bebas penyakit pasien dengan histopatologi clear cell dibandingkan dengan yang non clear cell. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa tipe histopatologi clear cell menunjukkan prognosa yang buruk pada stadium yang lanjut, mengingat ketidakpekaannya terhadap kemoterapi berbasis platinum, namun signifikansi tipe histopatologi sebagai faktor prognostik kanker ovarium epitel masih kontroversial. Raungkaewmanee, et al pada penelitiannya juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna tipe histopatologi dengan ketahanan pasien kanker ovarium epitel. 5,28,29 Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.3.4. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan differensiasi sel Faktor prognostik Angka kekambuhan penyakit 1 tahun Rate p-Value Differensiasi Sel Differensiasi baik 97,6 0,005 Differensiasi sedang 79,2 Differensiasi buruk 55,5 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok differensiasi sel baik 97,6 lebih tinggi daripada kelompok differensiasi sel sedang 79,2 dan semakin menurun seiring dengan semakin buruknya differensiasi 55,5. Secara statistik dengan uji Log rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan differensiasi sel. Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 4.3.4. Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan Differensiasi Sel Kurva ini menunjukkan pasien dengan differensiasi yang buruk lebih rendah daripada pasien dengan differensiasi sedang dan baik. Menurut Raungkaewmanee,et al differensiasi sel juga berhubungan dengan ketahanan pasien kanker ovarium epitel. Differensiasi yang buruk menunjukkan ketahanan yang buruk dengan angka OS dan PFS masing- masing 49,4 dan 55,1. Sedangkan Heintz,et al menujukkan angka OS 5 tahun 49,86 pada yang berdifferensiasi baik, 26,7 pada yang berdifferensiasi sedang dan 27,66 pada yang berdifferensiasi buruk. 4,28 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.3.5. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan residu tumor Faktor prognostik Angka Ketahanan Bebas Penyakit 1 tahun Rate p-Value Residu Tumor 1cm 92 0,012 ≥ 1cm 57,1 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok residu tumor 1cm 92 lebih tinggi daripada kelompok residu tumor ≥ 1cm 57,1 dan secara statistik dengan uji Log rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukan ada perbedaan yang bermakna angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan residu tumor. Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 45 Gambar 4.3.5. Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan Residu Tumor Kurva ini menunjukkan pasien dengan residu tumor 1cm atau optimal debulking menunjukkan angka ketahanan bebas penyakit yang lebih tinggi daripada pasien dengan residu tumor ≥ 1cm suboptimal debulking. Volume residu tumor setelah operasi primer memang banyak digunakan sebagai faktor prognostik pada pasien kanker ovarium. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan operasi sitoreduktif yang optimal menunjukkan angka ketahanan lebih tinggi dibandingkan dengan operasi suboptimal atau residu tumor makroskopik lebih dari 1 cm. 4,19,20,21 Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.3.6. Perbedaan angka ketahanan bebas penyakit berdasarkan Rasio Platelet Limfosit Faktor prognostik Angka ketahanan bebas penyakit 1 tahun Rate p-Value Rasio Platelet Limfosit - 200 85,4 0,799 - ≥200 81,4 Tabel di atas menunjukkan bahwa angka ketahanan bebas penyakit pada kelompok rasio platelet limfosit ≥200 85,4 hampir sama dengan kelompok rasio platelet limfosit 200 81,4 dan secara statistik dengan uji Log rank didapatkan nilai p0,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dengan angka kekambuhan penyakit berdasarkan rasio platelet limfosit. 7 Gambaran grafik kurva Kaplan Meier nya dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 4.3.6. Kurva Kaplan Meier Ketahanan Bebas Penyakit Kanker Ovarium Epitel berdasarkan Rasio Platelet Limfosit Kurva ini menunjukkan angka ketahanan bebas penyakit pasien dengan rasio platelet limfosit ≥ 200 tidak memilki perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan yang 200 . Hasil pada kurva kaplan meir berdasarkan rasio platelet lmfosit diatas berbeda dengan dua penelitian sebelumnya yaitu Asher,et al dan Raungkaewmanee,et al yang menilai pengaruh rasio platelet limfosit terhadap angka ketahanan pasien kanker ovarium epitel. Dua penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio platelet limfosit yang tinggi menunjukkan prognosa yang buruk dengan rasio yang besar pada kurva Kaplan Meier dibandingkan dengan pasien dengan rasio platelet limfosit yang rendah, dimana perbedaan ini mungkin saja disebabkan karena Universitas Sumatera Utara 48 perbedaan lamanya pengamatan dengan penelitian ini. Asher,et al menunjukkan ketahanan yang buruk dengan lama ketahanan sekitar 14,5 bulan. Sedangkan Raungkaewmanee,et al menunjukkan OS dan PFS masing-masing sebesar 48 dan 45. 4,5 4.4 Analisa Multivariat Angka Ketahanan Bebas Penyakit Pasien Kanker Ovarium Epitel dalam 1 tahun berdasarkan beberapa faktor prognostik Tabel 4.4. Analisa Multivariat Angka Ketahanan Bebas Penyakit Pasien Kanker Ovarium Epitel dalam 1 tahun berdasarkan beberapa faktor prognostik HR Sig.

95.0 CI for ExpB Lower

Upper Step 1 Usia -1.353 .026 .079 .848 Stadium penyakit -.751 .507 .052 4.323 Differensiasi sel -1.964 .100 .014 1.456 Residu Tumor -.468 .495 .163 2.401 Step 2 Usia -1.441 .014 .075 .751 Stadium penyakit -.924 .394 .047 3.329 Differensiasi sel -2.219 .049 .012 .987 Step 3 Usia -1.477 .012 .073 .718 Differensiasi sel -2.562 .018 .009 .644 Jika dianalisa secara regresi cox proportional hazard dengan membandingkan semua variabel faktor prognostik yang mempunyai hubungan bermakna dengan ketahanan hidup bebas penyakit pasien kanker ovarium epitel, tampak bahwa usia dan differensiasi sel yang Universitas Sumatera Utara 49 memiliki pengaruh terhadap ketahanan bebas penyakit kanker ovarium epitel dalam 1 tahun p0,05. Usia memiliki nilai HR 1.477 yang artinya pasien kanker ovarium epitel usia ≥ 50 tahun memilki resiko kekambuhan 1,4 kali lipat dibandingkan dengan pasien usia 50 tahun. Sedangkan differensiasi sel memilki nilai HR 2.562 yang artinya pasien kanker ovarium epitel dengan differensiasi sel yang sedang-buruk memilki resiko kekambuhan 2,5 kali lipat dibandingkan dengan pasien dengan differensiasi sel yang baik. Pada penelitian Raungkaewmanee,et al , meskipun rasio platelet limfosit menunjukkan hubungan yang bermakna dengan ketahanan hidup pasien kanker ovarium epitel, namun setelah dianalisa secara multivariat dengan faktor prognostik lain, didapatkan hanya stadium dan residu tumor yang mempunyai pengaruh terhadap ketahanan hidup pasien kanker ovarium epitel dalam 5 tahun . 4 Lain halnya dengan penelitian Asher et al, semua faktor prognostik yang dianalisa memliki pengaruh terhadap ketahanan hidup pasien kanker ovarium epitel dalam lima tahun termasuk faktor rasio platelet limfosit. Perbedaan jumlah subjek penelitian yang mengalami hazard dan lama pengamatan mungkin menjadi salah satu dasar tidak adanya pengaruh rasio platelet limfosit pada penelitian ini sebagai faktor prognostik kanker ovarium epitel jika dilihat dari angka ketahanannya. Universitas Sumatera Utara 50 Sebagai kesimpulan dengan melihat hasil penelitian diatas, didapatkan pasien dengan nilai rasio platelet limfosit ≥ 200 tidak memiliki perbedaan dalam hal angka ketahanan bebas penyakit dalam 1 tahun, sehingga hipotesa yang menyatakan nilai rasio platelet-limfosit yang tinggi menunjukkan prognosa yang buruk pada kanker ovarium ditolak. Universitas Sumatera Utara 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN