Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

d. Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dsb. Todaro 2003 mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menegah kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tingkat produktivitas masyarakat. Todaro secara lebih spesifik mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W walfare dengan persamaan sebagai berikut : W = W Y, I, P dimana: Y : Pendapatan perkaita I : Ketimpangan P : Kemiskinan absolute Ketiga variabel tersebut mempunyai signifikansi yang berbeda-beda, dan selayaknya harus dipertimbangkan secara menyeluruh untuk menilai kesejahteraan di Negara-negara berkembang. Berkaitan dengan fungsi persamaan kesejahteraan diatas, diasumsikan bahwa kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapita, namun berhubungan negatif dengan kemiskinan. Hasil Survei Biaya Hidup SBH tahun 1989 yang dilakukan oleh BPS membuktikan bahwa semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk makanan daripada untuk non makanan, dengan demikian jumlah anggota keluarga secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian sebelumnya yang terkait dengan analisis relevansi perhitungan nilai tukar petani sebagai indikator pengukuran tingkat kesejahteraan petani telah banyak dilakukan, peneliti mengacu pada beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi dalam menyelesaikan penelitian ini. Terdapat beberapa penelitian terkait dengan Nilai Tukar Petani antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Purba 2014 pada penelitian Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Petani Padi di Indonesia Tahun 2008- 2012 menyatakan bahwa harga dasar gabah secara langsung berpengaruh posistif dan signifikan terhadap NTP dan produktivitas padi, sedangkan produktivitas padi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NTP karena faktor harga yang rendah saat panen raya, sehingga menyebabkan nilai tukar petani mengalami defisit walaupun produktivitas tinggi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur Path Analysis dimana variabel terikat Y adalah nilai tukar petani, variabel bebas X harga dasar gabah, dan variabel antara Z adalah produktivitas padi. Penelitian yang dilakukan oleh Hendayana 2001 yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani dengan menggunakan analisis regresi double-logaritma mengatakan bahwa nilai tukar petani Y dipengaruhi langsung oleh produktivitas X 1 , harga gabah X 2 , harga barang konsumsi X 3 dan harga pupuk X 4 . Produktivitas dan harga gabah berpengaruh secara positif, sedangkan harga pupuk berpengaruh secara negatif.Harga gabah mempunyai elastisitas positif terbesar sedangkan dari berbagai jenis pupuk yang digunakan, harga pupuk Urea mempunyai elastisitas negatif terbesar. Menurut Ruauw 2010 dengan penenlitiannya yang berjudul Nilai Tukar Petani Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani, nilai tukar petani merupakan indikator yang dapat mengukur kesejahteraan petani.Dalam meningkatkan nilai tukar petani dapat dilakukan dengan menghilangkan kendala pada penerapan teknologi pertanian.Masalah yang timbul dari penerapan teknologi seperti ketersediaan benih bermutu, pupuk, obat-obatan, teknologi budidaya sampai pasca panen yang diarahkan untuk meningkatkan produktivitas petani. Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi nilai tukar petani Y antara lain kendala penerapan teknologi X 1 , pengendalian harga sarana produksi X 2 , dan harga jual komoditas pertanian X 3 . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modified Laspeires Indecee. Menurut Parabawati 2011 Posisi Nilai Tukar Petani Padi dengan Nilai Tukar Petani Komoditas Pangan, posisi NTP padi secara rata-rata untuk tahun 2001- 2008 mempunyai posisi dibawah NTP komoditas pangan lain. Berdasarkan prediksi perkembangan, NTP padi mengalami peningkatan 0,0410bulan dengan posisi 129,52 pada Desemberr 2009 dan 132,42 pada Desember 2011. Posisi ini lebih tinggi dari pada NTP Komoditas Pangan Lain. Perkembangan NTP komoditas pangan lain diprediksi mengalami penurunan. Rata-rata NTP padi untuk Kabupaten Jember Tahun 2010 adalah 203, artinya petani di kabupaten Jember mempunyai harga yang diterima dua kali dari harga yang harus dibayar. Sehingga dapat dikatakan bahwa petani di kabupaten Jember punya kehidupan yang sejahtera. Variabel yang berpengaruh terhadap nilai tukar petani adalah luas lahan, usia, pengalaman, pendidikan, jumlah keluarga, harga gabah, harga bibit, harga pupuk dan pestisida, upah tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis koefisien determinasi berganda uji regresi dan uji hipotesa T. Menurut Rahayu 2016 dengan penelitian yang berjudul Analisis Nilai Tukar Petani sebagai Indikator Kesejahteraan Petani di Provinsi Jawa Timur Periode Tahun 2012-2014 menggunakan variabel penelitian Nilai Tukar Petani NTP, Nilai Tukar Konsumsi Petani NTKP, Nilai Tukar Faktor Produksi Usahatani NTFP, Indeks Harga yang di Terima Petani IT, Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Pertanian IHKP, Indeks Harga Faktor Produksi Usahatani IHFP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan alat analisis Tabulasi Data menggunakan rumus NTKP dan NTFP. Hasil perhitungan Tabulasi Data kemudian di interpretasikan secara deskriptif naratif dengan membandingkan kondisi riil pertanian di Jawa Timur sesuai dengan data yang ada yaitu data penduduk miskin di Jawa Timur. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang No. Peneliti dan Judul Variabel Metode Hasil 1. Purba 2014. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Petani Padi di Indonesia Tahun 2008- 2012 Nilai tukar petani padi Y, Harga dasar gabah X, Produktivitas padi Z Analisis Jalur Path Analysis Harga dasar gabah secara langsung berpengaruh posistif dan signifikan terhadap NTP dan produktivitas padi, sedangkan produktivitas padi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NTP karena faktor harga yang rendah saat panen raya. 2. Hendayana 2001. Analisis Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Nilai tukar petani Y, Produktivitas X 1 , Harga gabah X 2 , Harga barang konsumsi X 3 dan Harga pupuk X 4 . Analisis regresi double- logaritma Nilai tukar petani dipengaruhi langsung oleh produktivitas, harga gabah, harga barang konsumsi dan harga pupuk. Produktivitas dan harga gabah berpengaruh secara positif, sedangkan harga pupuk berpengaruh secara negatif. 3. Ruauw 2010. Nilai Tukar Petani Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani Nilai tukar petani Y, Penerapan teknologi X 1 , Pengendalian harga sarana produksi X 2 , dan Harga jual komoditas pertanian X 3 Modified Laspeires Indecee Peningkatan nilai tukar petani dapat dilakukan dengan menghilangkan kendala penerapan teknologi, pengendalian harga sarana produksi dan harga jual komoditas pertanian, sehingga usaha tani tersebut masih memberikan keuntungan bagi petani sehingga mengarah pada peningkatan produktivitas usaha tani. 4. Parabawati 2011. Posisi Nilai Tukar Petani Padi dengan Nilai Tukar Petani Komoditas Pangan NTP Y, luas lahan X 1 , usia X 2 , pengalaman X 3 ,pendidikan X 4 , jumlah keluarga X 5 , harga gabah X 6 , harga bibit X 7 , harga pupuk dan pestisida X 8 , upah tenaga kerja X 9 . Analisis koefisien determinasi berganda uji regresi dan uji hipotesa T Faktor luas lahan, harga gabah, dan anggota keluarga sangat berpengaruh terhadap Nilai Tukar Petani. 5. Rahayu 2016. Analisis Nilai Tukar Petani sebagai Indikator Kesejahteraan Petani di Provinsi Jawa Timur Periode Tahun 2012- 2014 NTP, NTKP, NTFP, IT, IHKP, IHFP Tabulasi Data, dan Analisis Deskriptif Naratif

2.3 Kerangka Konseptual