produktivitas usaha tani.
4. Parabawati
2011. Posisi Nilai
Tukar Petani Padi dengan
Nilai Tukar Petani
Komoditas Pangan
NTP Y, luas lahan X
1
, usia X
2
, pengalaman X
3
,pendidikan X
4
, jumlah keluarga X
5
, harga gabah X
6
, harga bibit X
7
, harga pupuk dan
pestisida X
8
, upah tenaga kerja
X
9
. Analisis
koefisien determinasi
berganda uji regresi dan uji
hipotesa T Faktor luas lahan,
harga gabah, dan anggota keluarga
sangat berpengaruh terhadap Nilai Tukar
Petani.
5. Rahayu 2016.
Analisis Nilai Tukar Petani
sebagai Indikator
Kesejahteraan Petani di
Provinsi Jawa Timur Periode
Tahun 2012- 2014
NTP, NTKP, NTFP, IT, IHKP,
IHFP Tabulasi Data,
dan Analisis Deskriptif
Naratif
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam kerangka konseptual ini nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Perhitungan nilai tukar
petani yang digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan petani dikaji ulang untuk mengetahui relevansinya secara konsep dan pengukurannya. Penyertaan nilai
tukar petani komplemen yaitu NTKP dan NTFP bertujuan untuk menyempurnakan indikator kesejahteraan petani yang lebih tepat dalam menggambarkan tingkat
kesejahteraan petani. Setelah memperoleh hasil perhitungan dari kedua nilai tukar komplemen, maka dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan terkait peningkatan
kesejahteraan petani di Jawa Timur. Dalam kaitannya dengan uraian diatas maka dapat disajikan alur kerangka konseptual pada Gambar 2.4 sebagai berikut:
Sumber: Penulis 2016, diolah.
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual NTP-BPS tidak relevan
sebagai indikator kesejahteraan petani
Nilai Tukar Konsumsi Rumah Tangga
Pertanian Nilai Tukar Faktor
Produksi Usahatani
Indeks Harga yang
Diterima Petani
Indeks Harga Konsumsi
Rumah Tangga Pertanian
Indeks Harga Faktor
Produksi Usahatani
Indeks Harga yang
Diterima Petani
Kebijakan Harga
Kebijakan Subsidi Harga:
- Pangan - Pendidikan
- Perumahan -Kesehatan
Kebijakan Produksi
Pertanian Kebijakan
Subsidi Harga: - Input
Produksi - BBM
Peningkatan Kesejahteraan
Petani
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik permasalahannya, maka penelitian ini termasuk
dalam kategori penelitian yang berbasis deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mengetahui fakta
dengan cara interpretasi dari data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan secara tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan serta proses
yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Sugiyono, 2003 dan Whitney 1960.
Pemilihan jenis penelitian ini didasarkan pada judul penelitian yang mengarah pada studi kasus yang menjelaskan bagaimana relevansi nilai tukar petani sebagai
indikator tingkat kesejahteraan petani di provinsi Jawa Timur.
3.1.2. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah perilaku nilai tukar petani dalam
menggambarkan realitas kondisi kesejahteraan petani dari tahun 2012-2014.
3.1.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian di
Jawa Timur dikarenakan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif meningkat dan sebagai penyangga pangan nasional yang berarti kesejahteraan
petaninya menetukan hasil produksi pertanian. Namun pada kenyataannya kesejahteraan petani di Jawa Timur mengalami penurunan drastis setahun terakhir ini.