Pengolahan gandum sebagai tepung gandum tepung terigu

Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi Fe Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia SNI 01-3751-2006, 2010. atau semua dedak dan benih yang dipisahkan dalam proses penggilingan. Berbagai jenis penggilingan juga ada, dimana tepung keseluruhan wholemeal yang sebenarnya dibuat dengan menghancurkan biji tanpa menghilangkan benih dan dedak dari endosperma. Tepung terigu sebagai bahan makanan Syarat mutu, pengambilan contoh dan cara uji untuk tepung terigu sebagai bahan makanan. Standar ini tidak berlaku untuk: a. tepung terigu yang dibuat dari gandum jenis durum Triticum durum Desf; b. produk gandum keseluruhan whole meal dan semolina Farina; c. tepung terigu yang ditunjukan untuk penggunaan bir Brewing adjuct atau untuk pembuatan pati dan atau gluten; d. tepung untuk keperluan non makanan; e. tepung terigu yang telah mengalami perlakuan khusus, selain perlakuan pengeringan, pemucatan. Tepung yang dibuat dari endosperma biji gandum Triticum aestivum L. Club wheat dan atau Triticum compactum Host atau campuran keduanya dengan penambahan Fe, Zn, Vitamin B1, Vitamin B2 dan asam folat sebagai fortifikan.http.www.SNI.com

2.2.3 Pengolahan gandum sebagai tepung gandum tepung terigu

Standar Nasional Indonesia SNI Tepung terigu sebagai bahan makanan ini merupakan revisi SNI 01-3751-2006, Tepung Terigu sebagai bahan makanan yang dirumuskan oleh panitia Teknis Makanan dan Minuman. Tujuan penyusunan standar ini adalah : - Melindungi kesehatan konsumen - Menjamin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab - Mendukung perkembangan industri tepung terigu Dalam standarisasi badan pengawasan makanan kadar logam Fe pada tepung gandum minimum adalah 50 mgkg. jadi kadar logam Fe dalam tepung Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi Fe Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia SNI 01-3751-2006, 2010. gandum dapat dibatasi pemakaiannya untuk menghindari kelebihan logam Fe saat terkomsumsi didalam tubuh manusia. SNI-03-3751-2006. Untuk membuktikan apakah kadar logam besi yang terkandung dalam tepung gandum masih berada dalam batas kendali, penelitian ini dilakukan dengan mengukur kadar logam besi pada tepung gandum pada cakra kembar dan kunci biru yang ada pada umumnya banyak dikomsumsi masyarakat. Di dalam perumusan standar ini telah memperhatikan hal-hal yang tertera dalam: 1. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan 2. Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan iklan pangan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722MenkesPerIX88 tentang Bahan Tambahan Makanan. 4. SK Menteri Kesehatan RI No. 1452MenkesSKX2003 tentang Fortifikasi Tepung Terigu. Standar ini telah dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 7 Desember 2004 di Jakarta yang dihadiri oleh wakil dari produsen, lembaga penelitian dan insatnsi terkait lainnya. Dalam standarisasi badan pengawas makanan kadar logam Fe pada tepung gandum adalah 5 mg per 100 g bahan kering . jadi kadar logam Fe dalam tepung gandum dapat dibatasi pemakaiannya untuk menghindari kelebihan logam Fe saat terkomsumsi didalam tubuh manusia.SNI-03-3751-2006. Kadar Fe dalam tubuh manusia kira-kira sebesar 3-5 g. Sebanyak 23 bagian trikat oleh Hb, 10 diikat miglobin dan enzim mengandung Fe dan sisanya terikat dalam protein feritrin dan hemosiderin. Sejumlah kecil terdapat dalam mioglobin protein pembawa oksigen khusus untuk jaringan otot guna menyimpan oksigen dalam jaringan otot. Protein lain mengandung Fe dalam serum darah dan sebagian komponen enzim dalam sel. Terdapat juga dalam sitokrom adalah protein yang menstransfer electron menuju O 2 dalam metabolisme yang menghasilkan H 2 O. Fe berperan penting dalam imunitas. Seseorang dengan kadar Fe rendah akan memiliki daya tahan tubuh rendah terhadap infeksi. Respon kekebalan sel oleh sel limfa akan tergangu bila pembentukan sel tersebut berkurang yang disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA karena gangguan enzim tersebut sel darah putih berfungsi menghancurkan bakteri dan tidak dapat bekerja bila kekurangan Fe. Widowati.W Sanni Maria : Penentuan Kadar Logam Besi Fe Dalam Tepung Gandum Dengan Cara Destruksi Basah Dan Kering Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Sesuai Standar Nasional Indonesia SNI 01-3751-2006, 2010.

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penetapan Kadar Kalsium Susu Kambing, Susu Kuda Liar Dan Susu Sapi Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

12 57 66

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Mi Instan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

10 88 45

Analisa Kadar Logam Besi (Fe), Kalsium (Ca) Dan Magnesium (Mg) Dalam Limbah Kelapa Sawit Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 39 44

Analisis Kuantitatif Besi (Fe), Seng (Zn) dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumur Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

12 143 50

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4