kepercayaan antara kedua pihak bahwa dimasa mendatang debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu sesuai perjanjian. Sumber-sumber modal
kredit ini antara lain adalah bank, teman sejawat, dan PBF. Berdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:
1. Modal tetap aktiva tetap, yaitu modal yang keadaannya relatif tetap
misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan. 2.
Modal lancar aktiva lancar yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat berubah misalnya uang tunai kasbank, piutang, barang dagangan, uang
muka Umar, 2004. Perubahan tata cara dalam mengurus Surat Izin Apotek ditetapkan oleh
Kepmenkes RI No. 1332MenkesSKX2002 tentang Perubahan Permenkes RI No. 922MenkesPerX1992 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek. Dengan demikian, maka tata cara mengurus izin apotek saat ini adalah: •
Yang berwenang memberi izin SIA adalah Kadinkes Kabupaten Kota. •
Yang berhak memperoleh izin adalah Apoteker.
2.2 Aspek Manajerial 2.2.1 Administrasi
2.2.1.1 Administrasi pembukuan
Administrasi pembukuan di apotek meliputi: 1.
Administrasi umum Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
xiv
2. Administrasi pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
Kepmenkes RI No. 1027MENKESSKIX2004.
2.2.1.2 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam berbagai bentuk antara
lain berupa laporan laba rugi, aliran kas cash flow dan neraca. Laporan laba rugi adalah laporan akuntansi keuangan yang
menggambarkan tentang jumlah penjualan sales, biaya variable variable cost, biaya tetap fix cost dan laba earning.
Laporan aliran kas dibuat untuk menggambarkan tentang perkiraan rencana jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran uang kas apotek selama
periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas adalah saldo awal, penerimaan kas dari hasil operasi dan investasi, pengeluaran kas dari
kegiatan operasi dan investasi, dan saldo akhir. Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang
kondisi harta aktiva, hutang pasiva dan modal sendiri ekuity yang dimiliki apotek pada tanggal tertentu.
2.2.1.3 Pengelolaan Resep
Apotek wajib menyimpan resep minimal selama 3 tahun dan dapat memberikan informasi kembali tentang resep tersebut apabila konsumen atau
dokter penulis resep tersebut memerlukannya Umar, 2004.
xv
2.2.2 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
2.2.2.1 Perencanaan pengadaan
Dalam membuat
perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu
diperhatikan: a. Pola penyakit.
b. Kemampuan masyarakat. c. Budaya masyarakat Kepmenkes No. 1027MENKESSKIX2004.
Perencanaan pengadaan memberi gambaran pada bagian pembelian dan perencana mengenai berapa banyak uang yang harus dihabiskan pada beberapa
bagian dari kategori barang dagangan dalam setiap bulannya sehingga prediksi penjualan dan prediksi objek keuangan lain dapat terpenuhi.
Bagian perencanaan pengadaan membagi seluruh rencana keuangan ke dalam berapa banyak item yang dibeli dan bagaimana sistem yang digunakan
untuk perencanaan barang dagangan dan keberagamannya Utami, 2006. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian barang yaitu:
a. Kondisi keuangan Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar
hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar. b. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan.
Dalam menentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data ethical dapat diperoleh
xvi
dari resep-resep yang masuk ke apotek, sedangkan data OTC dapat didasarkan pada kondisi pemukiman di sekitar lokasi apotek dan obat-obat bebas yang sering
diiklankan di media elektronik. c. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli.
Ditentukan berdasarkan data historis jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan, kebutuhan apotek setiap bulan, kondisi diskon, dan ukuran gudang.
d. Jarak apotek dengan pemasok. Jarak apotek yang jauh dari supplier, lamanya waktu pengiriman dan
resiko kehabisan barang dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah pembelian.
e. Kondisi sosial politik Kondisi sosial politik yang tidak stabil dapat menyebabkan turunnya nilai
uang, oleh karena itu membeli dalam jumlah besar dapat dipertimbangkan. f. Kondisi gudang
Pembelian barang harus disesuaikan dengan kapasitas gudang dan sarana tempat penyimpanan obat seperti lemari pendingin.
g. Tanggal daluarsa Batas tanggal daluarsa yang pendek memiliki resiko kerugian barang rusak
yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari supplier tentang batas maksimal daluarsa paling lambat daluarsa, misalnya paling lambat 6 bulan sebelum batas
tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan obat yang baru Umar, 2004.
xvii
2.2.2.2 Cara Pemesananpengadaan