Perilaku.Konsu mtif
Pengaruh.Infor matif
Perilaku.Konsumtif Pearson Correlation
1 -.265
Sig. 2-tailed .024
N 73
73 Pengaruh.Informasional
Pearson Correlation -.265
1 Sig. 2-tailed
.024 N
73 73
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Dari hasil analisa regresi pada tabel 14 berikut didapat bahwa R square yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.07 R square = 0.07. Hal ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
normatif sebesar 7 pada perilaku konsumtif, sedangkan 93 lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 14. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model R
R Square R Square
Change F Change
1 .265a
.070 a Predictors: Constant, Pengaruh.Informatif
4. Hasil Tambahan
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
dan sangat rendah.
Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh
informasional
Variabel Kriteria Jenjang
Kategori
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
+ 1.5 SD X
Sangat Tinggi
+ 0.5 SD X ≤ + 1.5 SD
Tinggi
– 0.5 SD X ≤ + 0.5 SD
Sedang
– 1.5 SD X ≤ – 0.5 SD
Rendah
Perilaku Konsumtif
X – 1.5 SD
Sangat Rendah
+ 1.5 SD X
Sangat Tinggi
+ 0.5 SD X ≤ + 1.5 SD
Tinggi
– 0.5 SD X ≤ + 0.5 SD
Sedang
– 1.5 SD X ≤ – 0.5 SD
Rendah
Pengaruh Normatif
X – 1.5 SD
Sangat Rendah
+ 1.5 SD X
Sangat Tinggi
+ 0.5 SD X ≤ + 1.5 SD
Tinggi
– 0.5 SD X ≤ + 0.5 SD
Sedang
– 1.5 SD X ≤ – 0.5 SD
Rendah
Pengaruh Informasional
X – 1.5 SD
Sangat Rendah Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan
mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean
empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek penelitian.
Tabel 16. Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel
berikut.
Variabel Skor empirik
Skor Hipotetik Min
Maks Mean SD Min
Maks Mean SD Perilaku
Konsumtif 52 124
87.93 14.73 40 160
100 20
Berdasarkan tabel 16 diatas, diperoleh mean empirik skala perilaku konsumtif adalah sebesar 89.73 dengan standar deviasi sebesar 14.73, sedangkan mean
hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 100, dengan standar deviasi 20. Pada tabel 17 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean
empirik.
Tabel 17. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi Persentase
Perilaku 110.03 X
Sangat Tinggi 7
9.59
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
95.29 X
≤
110.03 Tinggi
13 17.81
80.56 X
≤
95.29 Sedang
29 39.73
65.83 X
≤
80.56 Rendah
21 28.77
Konsumtif X
≤
65.83 Sangat Rendah
3 4.10
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59, subjek dalam kategori tinggi
ada sebanyak 17.81, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 39.73, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77, dan subjek dalam kategori
sangat rendah sebanyak 3.
Tabel 18. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase 130 X
Sangat Tinggi -
110 X
≤
130 Tinggi 7
9.59 90 X
≤
110 Sedang
20 27.40
70 X
≤
90 Rendah
38 52.05
Perilaku Konsumtif
X
≤
70 Sangat Rendah 8
10.96 Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 27.40, subjek
dalam kategori rendah ada sebanyak 52.05, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 10.96.
Tabel 19. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif dapat dilihat
pada tabel berikut. Variabel
Skor empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD
Min Maks Mean SD
Pengaruh Normatif 15
30 23,29 3.11
10 40
25 5
Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi
sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan standar deviasi 5. Pada tabel 20 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.
Tabel 20. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi Persentase
27.95 X Sangat Tinggi
7 9.59
24.84 X
≤
27.95 Tinggi
20 27.40
21.73 X
≤
24.84 Sedang
22 30.14
18.62 X
≤
21.73 Rendah
21 28.77
Pengaruh Normatif
X
≤
18.62 Sangat Rendah 3
4.10 Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 27.40, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 30.14,
subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 4.10.
Tabel 21. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi Persentase
32.5 X Sangat Tinggi
- 27.5 X
≤
32.5 Tinggi
7 9.59
22.5 X
≤
27.5 Sedang
36 49.31
17.5 X
≤
22.5 Rendah
28 38.36
Pengaruh Normatif
X
≤
17.5 Sangat Rendah 2
2.74 Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 49.31, subjek
dalam kategori rendah ada sebanyak 38.36, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 2.74.
Tabel 22. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional dapat dilihat pada
tabel berikut.
Variabel Skor empirik
Skor Hipotetik Min
Maks Mean SD Min
Maks Mean SD Pengaruh
Informatif 17 32
25.30 3.01 10
40 25
5
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional adalah sebesar 25.30 dengan standar
deviasi sebesar 3.01, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25, dengan standar deviasi 5. Pada tabel 23 berikut, akan disertakan
kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.
Tabel 23. Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi Persentase
28.25 X Sangat Tinggi
9 12.33
25.75 X
≤
28.25 Tinggi
26 35.62
23.25 X
≤
25.75 Sedang
24 32.87
20.75 X
≤
23.25 Rendah
9 12.33
Pengaruh Informasional
X
≤
20.75 Sangat Rendah 5
6.85 Berdasarkan tabel 23, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 12.33, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 35.62, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 32.87,
subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 12.33, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 6.85.
Tabel 24.Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi Persentase
32.5 X Sangat Tinggi
- 27.5 X
≤
32.5 Tinggi
18 24.66
22.5 X
≤
27.5 Sedang
44 60.27
17.5 X
≤
22.5 Rendah
10 13.70
Pengaruh Informasional
X
≤
70 Sangat Rendah 1
1.37 Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 24.66, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27, subjek
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dalam kategori rendah ada sebanyak 13.70, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 1.37.
B. Pembahasan
Penelitian ini memiliki 2 dua hipotesa yaitu: 1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”. 2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”. Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa pertama,
menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif. Pengaruh normatif pada
konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya Myers, 2005.
Hal ini sejalan dengaan surya 1999 yang mengatakan bahwa pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan
kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar terhindar dari penolakan. Carmen 2008 juga mengatakan bahwa pengaruh
normatif memiliki peranan pada proses perilaku konsumsi, individu cenderung untuk mematuhi norma-norma ataupun peraturan-peraturan yang telah dibentuk
dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott, Grohmann, and Smith dalam Rusich, 2008, yang mengatakan bahwa disaat
seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.