dalam kategori rendah ada sebanyak 13.70, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 1.37.
B. Pembahasan
Penelitian ini memiliki 2 dua hipotesa yaitu: 1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”. 2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”. Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa pertama,
menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif. Pengaruh normatif pada
konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya Myers, 2005.
Hal ini sejalan dengaan surya 1999 yang mengatakan bahwa pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan
kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar terhindar dari penolakan. Carmen 2008 juga mengatakan bahwa pengaruh
normatif memiliki peranan pada proses perilaku konsumsi, individu cenderung untuk mematuhi norma-norma ataupun peraturan-peraturan yang telah dibentuk
dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott, Grohmann, and Smith dalam Rusich, 2008, yang mengatakan bahwa disaat
seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk
Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa kedua, menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan
konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional. Pengaruh informasional menurut Myers 2005 yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya
keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi,
sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Pernyataan ini juga didukung oleh surya 1999 yang mengatakan bahwa
pengaruh informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian sebagai akibat dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam
mendapatkan pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Hal ini juga sesuai dengan pandangan Carmen 2008, yang mengatakan bahwa pengaruh
informasional memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu mendengarkan pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk,
individu menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk yang akan dikonsumsi.
Pada penelitian ini, hasil korelasi dari kedua hipotesa yang telah disebutkan sebelumnya memiliki nilai korelasi yang negatif, dimana korelasi ini memiliki
pengertian untuk hipotesa pertama yaitu bahwa semakin rendah tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh normatif maka akan semakin tinggi
tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya, sedangkan untuk hipotesa kedua korelasi negatif ini memiliki pengertian bahwa bahwa semakin rendah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh informasional maka akan semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya.
Hasil tersebut diatas sangat berbeda dari pengharapan akan munculnya korelasi positif pada kedua variabel dalam kedua hipotesa yang diajukan
seblumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan secara teoritis dengan kondisi realitas terutama kondisi remaja di medan, yang menjadi tempat dimana penelitian
dilakukan. Kondisi seperti ini menurut hasil studi rusich 2008, bisa terjadi dikarenakan kondisi subjek yang berada pada usia akhir remaja, dimana terkadang
individu yang berada pada usia tersebut mulai untuk berpikir mandiri dan kurang bergantung pada orang lain. Hasil penelitian Rusich 2008 tersebut juga
didukung oleh kondisi subjek penelitian yang lebih banyak pada rentang usia 16 dan 17 tahun, dimana rentang usia ini oleh Hurlock1999 adalah rentang usia
yang memasuki remaja akhir. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi r
2 =
Rsquare, sumbangan efektif variabel konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif terhadap
perilaku konsumtif pada remaja sebesar 13.5, dan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional terhadap perilaku konsumtif pada remaja sebesar
7. Hal ini menunjukkan bahwa baik konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif maupun konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional tidak
mutlak sebagai sesuatu yang menyebabkan perilaku konsumtif. Faktor lain tersebut menurut sumartono 2002 yang tidak diteliti namun mempengaruhi
perilaku konsumtif seperti : konsep diri, motivasi dan kepribadian.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil penelitian, serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis untuk penelitian berikutnya
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Hipotesa pertama dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh nomatif
pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa pertama diterima.
2. Hipotesa kedua dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
informasional pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa kedua diterima.
3. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa Ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Artinya, semakin rendah konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka
perilaku konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.