BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil
penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan
metode penelitian Hadi, 2000.
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas
dengan perilaku konsumtif pada remaja.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 3 tiga yaitu adalah Perilaku konsumtif, konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informatif.
B. Defenisi Operasional Vaiabel Penelitian 1. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah suatu tindakan ataupun perilaku yang dilakukan individu untuk membeli produk atas pertimbangan dasar manfaat atau
kegunaannya, mencoba lebih dari dua produk yang berbeda merek, membeli produk menjaga penampilan diri dan gengsi ataupun membeli produk karena
kemasannya menarik dan membeli produk karena hadiah yang disertakan dalam produk tersebut.
Perilaku konsumtif diukur berdasarkan indikator perilaku yang dikemukakkan oleh Sumartono 2002. Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu
memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli
produk atas pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya, membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, , munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis merek berbeda. Perilaku
konsumtif dapat dilihat dari skor total yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dalam skala perilaku konsumtif,
menggambarkan individu yang berperilaku konsumtif dan sebaliknya semakin rendah skor total subjek dalam skala, menggambarkan individu yang berperilaku
tidak konsumtif. 2. Konformitas
Konformitas merupakan perilaku individu dengan mengadaptasi, meniru atau mengikuti perilaku kelompok, bertindak sesuai dengan standar ataupun harapan
yang dibentuk kelompok agar individu dapat diterima di dalam kelompok tersebut yang dilakukan karena tekanan kelompok secara nyata ataupun hanya merupakan
persepsi individu akan keberadaan tekanan kelompok. Konformitas diukur dengan menggunakan skala konformitas yang disusun
sesuai dengan dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers 2005 yaitu: pengaruh normatif dan pengaruh informasional.
1. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Pengaruh ini
dioperasionalisasi sebagai berikut:
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
a. Individu menyesuaikan diri, memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok
dengan tujuan menghindari penolakan dan mencapai penerimaan.
b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok. Adapun standar ini ditetapkan
bersama oleh kelompok untuk dilakukan oleh seluruh anggotanya. Pelanggaran pada standar ini, berakibat pada
pengasingan anggota kelompok.
2. Pengaruh informatif, artinya adanya penyesuaian individu ataupun
keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran
kelompok, untuk mendapat pandangan yang akurat sehingga
mengurangi ketidakpastian. Pengaruh ini dioperasionalisasi sebagai berikut:
a. Individu cenderung untuk menerima pendapat, ide, sesuai
dengan keinginan dari kelompok. Individu mengikuti apa yang
menjadi pemikiran kelompok. b.
Individu dalam memberikan pendapat , pandangan ataupun
penilaian terhadap suatu objek, selalu meminta pendapat lain dari kelompok. Individu cenderung memverifikasi pendapat
yang dimilikinya, dikarenakan keyakinan individu akan informasi yang dimiliki oleh kelompok lebih banyak dan akurat
terhadap suatu objek.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konformitas dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala konformitas maka
semakin tinggi konformitas individu dan sebaliknya semakin rendah skor yang
diperoleh individu maka akan semakin rendah pula konformitas individu tersebut.
Konformitas pada penelitian ini akan dinilai secara skor terpisah. Pertama yaitu, Konformitas dengan dasar pengaruh normatif dan yang kedua yaitu,
konformitas dengan pengaruh informatif informasional.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri–ciri yang sama Hadi, 2000.
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah: 1. Berusia 13-18 tahun
2. Bertempat tinggal di kota Medan
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu,
dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi,
2000. Pemilihan subjek sebagai sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik “Incidental sampling”, yaitu peneliti mengambil individu sebagai sampel atas
dasar ”kebetulan” yang disesuaikan dengan karakteristik populasi.
3. Jumlah Sampel Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Peneliti merencanakan jumlah subjek berkisar 130 orang remaja. Jumlah ini peneliti tentukan mengingat kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah sampel. Hadi 2000 menyatakan tidak ada angka ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Sehingga
jumlah total sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 orang.
D. Instrumen Alat Ukur yang digunakan
Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal memilih salah satu dari
pilihan jawaban yang tersedia. Metode skala berdasarkan self report atau setidak- tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi tentang diri.
Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-
indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Azwar mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan
pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap. Dari respon subjek diharapkan pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan
mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Penelitian ini menggunakan 2 buah skala, yaitu skala konformitas dan skala
perilaku konsumtif.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1. Skala Perilaku Konsumtif
Skala perilaku konsumtif dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator dari Sumartono 2002. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval
dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala respon yang menyerupai model likert.
Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pilihan jawaban secara skala interval dan disajikan dalam
bentuk pernyataan-pernyataan Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 43 item. Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 delapan indikator dari
perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono 2002. Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4, yaitu: SL Selalu = 4, SR Sering= 3, KD
Kadang-kadang = 2, dan JRJarang = 1. Pada pelaksanaannya, sebelum subjek menerima atau bahkan merespon
skala perilaku konsumtif ini, subjek tersebut harus diberikan kuesioner berupa 8 delapan pernyataan yang mewakili 8 delapan indikator perilaku konsumtif
oleh Sumartono 2002. Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”.
Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 empat atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk melanjutkan
pengisian skala asli dari perilaku konsumtif . Diasumsikan bahwa bila subjek menjawab 4 empat atau bahkan lebih dengan respon ”Ya”, dari 8 delapan
pernyataan kuesioner tersebut, maka subjek tergolong orang yang konsumtif dan layak untuk diberikan skala asli dar perilaku konsumtif tersebut.
Tabel 1. Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala
Perilaku konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
No Pernyataan Ya
Tidak 1
Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan
sesuatu yang saya inginkan 2.
Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat saya ingin membeli produk tersebut
3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang
trend saat ini 4.
Saya senang belanja produk yang berlabel diskon. 5.
Saya suka memakai produk buatan uar negri 6
Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis favorit saya.
7.
Menurut saya, produk mahal adalah produk yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya
8.
Saya suka membandingkan kualitas produk dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.
Sedangkan untuk Skala Perilaku konsumtif, adapun yang menjadi Cetak biru dari distribusi aitemnya yaitu:
Tabel 2. Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba
NO Indikator Perilaku Konsumtif Distribusi aitem
Jumlah item 1
Membeli produk karena iming-iming hadiah
1, 15, 18, 10, 6 5
2 Membeli produk karena
kemasannya menarik 33, 5, 24, 9, 16, 13
6 3
Membeli produk demi 11, 34, 12, 25, 35,17
6
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
menjaga penampilan diri dan gengsi
4 Membeli produk atas
pertimbangan harga 41, 14, 44, 36, 30, 2
6 5
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol
status 29, 3, 37, 8, 19, 23
6
6 Memakai produk karena
unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
43, 26, 38, 20, 4 5
7 Munculnya penilaian bahwa
membeli produk dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
39, 27, 42, 21, 32 5
8 mencoba lebih dari dua
produk sejenis merek berbeda.
22, 28, 40, 7, 31 5
Jumlah 44
2. Skala Konformitas
Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua 2 dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers 2005 yakni pengaruh normatif dan
pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan favorable F dan unfavorable UF. Aitem-aitem dalam skala penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat
Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Skala
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. dimana bobot
penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1, begitu juga sebaliknya.
Tabel 3. Cetak biru Skala Konformitas sebelum uji coba
No Dasar Pembentuk Konformitas
Favourable Unfavourable Jumlah
1 Pengaruh normative
a. Individu memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan
keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk
mencapai penerimaan. 1, 8, 6, 13,
18 17, 21, 26, 2,
22 10
b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku
dalam kelompok 3, 33, 7, 34
25, 11, 23, 4 8
2 Pengaruh Informasional.
a. Individu cenderung untuk menerima , mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan
keinginan dari kelompok. 14, 27, 5,
29 24, 31, 10, 19
8 b. Individu dalam memberikan pendapat,
ide dengan jalan memverifikasi pendapat yang dimilikinya dengan
kelompok. 20, 28, 15,
16 32, 9, 30, 12
8
17 17
34
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji Validitas
Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 1999. Azwar 2000 menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan
pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Menurut Azwar 1999 validitas isi bertujuan untuk
mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Pelaksanaan validitas isi dilakukan
dengan menggunakan pertimbangan professional judgment, yaitu dosen pembimbing.
Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu
pada cetak biru yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur.
Kemudian dilakukan seleksi aitem untuk memilih aitem-aitem yang mana yang memenuhi kriteria aitem valid.
2. Uji daya beda aitem
Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisi aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi tes. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem
itu sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien pearson product moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang
dikenal dengan indeks daya beda aitem dan adapun kriteria pemilihan aitem didasarkan dengan batasan yang digunakan yaitu r
it
≥ 0.3 Azwar, 2000.
3. Reliabilitas
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda
Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal,
yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini
dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach
dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows. Uji reliabilitas terhadap skala yang dipergunakan dalam penelitian ini di uji
cobakan kepada 85 subjek. Adapun hasil uji coba skala tersebut adalah:
a. Hasil uji coba Skala Perilaku konsumtif
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap Skala perilaku Konsumtif sebanyak dua kali, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.930 dengan 40 item yang
memiliki nilai r
ix
≥ 0.3. Berikut ini adalah distribusi item-item Skala perilaku
konsumtif setelah uji reliabilitas :
Tabel 4. Cetak biru Skala yang lulus setelah uji coba
NO Indikator Perilaku Konsumtif
Distribusi aitem Jumlah item
1 Membeli produk karena
iming-iming hadiah
1, 15, 18, 6
4 2
Membeli produk karena kemasannya menarik
33, 5, 24, 9, 16, 13
6 3
Membeli produk demi menjaga penampilan diri
dan gengsi
11, 34, 12, 25, 35,17
6 4
Membeli produk atas
41, 44,30, 2
4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
pertimbangan harga 5
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol
status
29, 3, 37, 8, 19, 23
6 6
Memakai produk karena unsur konformitas
terhadap model yang mengiklankan
43, 26, 38, 20, 4
5
7 Munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
39, 27, 42, 21, 32
5
8 mencoba lebih dari dua
produk sejenis merek berbeda.
22, 28, 40, 31 4
Jumlah 40
b. Hasil uji coba Skala Konformitas 1. Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar
pembentuk pengaruh normatif, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.719 dengan 10 item yang memiliki nilai r
ix
≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba
dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
2. Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar
0.711 dengan 10 item yang memiliki nilai r
ix
≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah
uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Cetak biru aitem skala yang lulus setelah uji coba
No Dasar Pembentuk Konformitas
Favourable Unfavourable Jumlah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1 Pengaruh normative
a. Individu memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan
keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk
mencapai penerimaan. 1, 13
21, 26, 2, 22 6
b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku
dalam kelompok 33, 7
23, 4 4
2 Pengaruh Informasional.
a. Individu cenderung untuk menerima , mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan
keinginan dari kelompok. 14, 29
24, 10, 19 5
b. Individu dalam memberikan pendapat, ide dengan jalan memverifikasi
pendapat yang dimilikinya dengan kelompok.
28, 15, 32, 30, 12
5
8 12
20
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Persiapan alat ukur Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada
tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku konsumtif dan skala konformitas, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku konsumtif disusun
berdasarkan indikator-indikator perilaku konsumtif dari Sumarono 2002. Skala konformitas disusun berdasarkan dasar pembentuk dari Myers 2005.
Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan cetak biru yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem yang berjumlah 44
aitem pada skala perilaku konsumtif dan 34 aitem pada skala konformitas. b. Uji coba alat ukur
Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
ukur yang sebenarnya. Remaja yang diberikan skala uji coba adalah remaja yang berdomisili di kota Medan. Data-data hasil uji coba tersebut kemudian diolah
untuk menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 26 Mei
sampai 4 Juni 2009.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian diadakan terlebih dahulu dengan mulai menyebarkan sebuah kuesioner berupa 8 delapan pernyataan yang mewakili 8 delapan
indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono 2002. Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek
menjawab 4 empat atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk dijadikan subjek penelitian dan melanjutkan pengisian skala
asli dari perilaku konsumtif dan konformitas. Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 13 sampai dengan 22 juni 2009.
3. Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS 15.0 for windows.
F. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson produk momen dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS.
Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu: 1. Uji normalitas sebaran.
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk digunakan untuk melihat apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
konsumtif telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kormogorov-Smirnov adalah suatu uji yang
memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Data penelitian
dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p 0.05. 2. Uji linearitas hubungan
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel konformitas dan variabel perilaku konsumtif dari orang tua berkorelasi secara
linear . Uji linearitas hubungan pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji F statistik. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai
p 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel. . Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS
statistical package for social science versi 15.0.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi data hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum
subyek penelitian, hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian.
A. Analisa Data 1. Gambaran Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah remaja. Dari 73 orang remaja, diperoleh gambaran subyek penelitian berdasarkan usia, dan jenis
kelamin.
a. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :
Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Usia
Usia Tahun N
Persentase 13
8 10.96
14 4
5.48 15
5 6.85
16 24
32.88 17
25 34.25
18 7
9.58 Total
73 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek penelitian berada pada usia 17 tahun, yaitu 25 orang 34.25, kemudian diikuti
oleh subjek dengan usia 16 tahun, yaitu 24 orang 32.88, usia 13 tahun yaitu 8 orang 10.96, usia 18 tahun yaitu 7 orang 9.58, usia 15 tahun yaitu 5 orang
6.85, serta usia 14 tahun sebanyak 4 orang 5.48.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.