Remaja Masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu

untuk selalu memverifikasi informasi dan menyesuaikan diri dengan pendapat ataupun informasi yang dimiliki kelompok selain itu juga agar pendapat individu lebih objektif dan secara moral menghindari perilaku yang tidak diinginkan. Myers 2005 menambahkan bahwa kedua dasar pembentuk diatas dalam realitas kehidupan sehari-hari sangat sering terjadi secara bersamaan.

C. Remaja Masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu

beranjak dari anak-anak menuju perkembangan ke arah dewasa. Masa ini merupakan dimana individu memiliki persahabatan pada kelompok sebayanya. Hal ini didukung dengan banyaknya waktu yang dihabiskan remaja lebih banyak pada kelompok sebayanya atau yang disebut dengan peer group daripada orangtua mereka. Dacey Kenny, 1997. Sedangkan Santrock 1998, remaja merupakan masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa WHO dalam Sarwono, 2000 memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut: Remaja adalah suatu masa dimana: 1. Individu berkembang dan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri Remaja berada diantara masa kanak-kanak dan orang dewasa dengan kondisi yang masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya, sehingga mereka masih terus berusaha menemukan posisi yang tepat di masyarakat. Piaget dalam Hurlock, 1999 menyatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, berada dalam yang tingkatan yang sama dengan orang dewasa, sekurang- kurangnya dalam masalah hak. Umumnya, masa remaja berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi keluarga, atau lingkungannya Ali, 2004. Menurut Calon dalam Monks, 2001, masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 1314 tahun sampai 1617 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 1617 tahun sampai 18, yaitu usia matang secara hukum Hurlock, 1999. Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak- anak. Masa remaja dimulai dari usia 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010. Havighurst dalam Dacey Kenny, 1997 mengemukakan 9 sembilan tugas perkembangan pada tahapan remaja, yaitu: 1. Menerima perubahan fisik dan menerima peran secara maskulin dan feminim 2. Membentuk hubungan sebaya dengan laki-laki ataupun perempuan. 3. Mencapai kebebasan secara emosional dari orangtua. 4. Mulai mempersiapkan diri untuk kebebasan secara ekonomi dari orangtua 5. Menyeleksi dan mempersiapkan diri dengan sebuah pekerjaan 6. Membangun kemampuan sosial dengan serta kompetensi. 7. Memiliki keinginan untuk bertanggungjawab secara sosial 8. Mempersiapkan diri akan pernikahan dan kehidupan keluarga 9. Membangun kesadaran yang harmonis dengan lingkungan. Pencapaian tugas perkembangan tidak terlepas juga dari pencapain indentitas diri secara psikososial . Menurut Erickson dalam Dacey and Kenny, 1997 masa remaja merupakan masa kritis dalam pencapaian identitas diri. Bila seorang remaja mencapai identitas diri , seorang remaja akan memiliki gambaran- gambaran diri yang dapat disesuaikan dengan orang lain. Erickson menambahkan idealnya seorang remaja yang mencapai identitas diri pada usia 12 sampai 18 tahun merupakan sosok yang tidak memiliki internal konflik dalam diri mereka.

D. Hubungan antara Perilaku konsumtif dan Konformitas pada Remaja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF REMAJA

0 8 2

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI

6 46 175

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS Hubungan Antara konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS Hubungan Antara konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Agresi pada Remaja.

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Agresi pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI INDEKOST MEWAH Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Indekost Mewah Di Kecamatan Kartasura.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KONFORMITAS KELOMPOK DENGAN PEILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Konsep Diri Dan konformitas kelompok Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Harga Diri Dan Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Harga Diri Dan Konformitas Dengan Perilaku Konsumtif.

0 2 15