Kekeruhan Turbiditas TINJAUAN PUSTAKA

Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 18 Secara teoritis semua air minum hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri, terutama yang bersifat pathogen. Namun dalam kehidupan sehari-hari, amat sukar untuk menentukan apakah air tersebut benar- benar terhindar dari bakteri atau tidak Azrul. A, 1996.

2.8 Kualitas Air Minum

Standar kualitas air minum yang ditetapkan oleh Dep. Kes. R.I terlampir dalam lampiran. sebagaimana juga yang ditetapkan oleh U. S Public Health Service, mencakup tiga kelompok persyaratan, yakni fisis, khemis, dan bakteriologis. Sesuai dengan dasar pertimbangan daripada penetapan standar kualitas air minum tersebut di atas, usaha pengolahan terhadap air yang akan digunakan oleh manusia sebagai air minum harus berpedoman juga kepada standar kualitas tersebut, terutama melakukan penilaian terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses pengolahan yang akan dilakukan Sutrisno Totok, 1991.

2.9 Kekeruhan Turbiditas

Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung partikel-partikel yang tersuspensi sehingga memberikan penampilan seperti berlumpur dan liat. Bahan- bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara merata dan partikel-partikel tersuspensi lainnya. Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 19 Kekeruhan bukan merupakan sifat dari air yang cukup membahayakan, tetapi air tersebut menjadi tidak disenangi karena penampilannya. Oleh karena itu berbagai usaha telah dilakukan untuk mengolah air yang keruh menjadi air yang bersih. Pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat- sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum, karena dengan adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditetapkan. Di dalam proses pengolahan air ini dikenal dengan dua cara, yakni : a. Pengolahan lengkap atau Complete Treatment Process, yaitu air akan mengalami pengolahan lengkap, baik fisik, kimia dan bakteriologik. Cara pengolahan seperti ini biasanya dilakukan terhadap air sungai yang kotorkeruh. Pada dasarnya, pengolahan lengkap ini dibagi dalam tiga tingkatan pengolahan, yaitu : - Pengolahan fisika : yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir. - Pengolahan kimia : yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menambahkan zat- zat kimia tertentu untuk menghilangkan komponen-komponen tertentu. b. Pengolahan sebagian atau Partial Treatment Process, misalnya diadakan pengolahan kimiawi atau pengolahan bakteriologik saja. Pengolahan ini biasanya dilakukan untuk air yang bersumber dari mata air dan air dari sumur yang dangkal ataupun sumur bor Sutrisno Totok, 1991. Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008.