Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008.
USU Repository © 2009
20
2.10 Tawas
Tawas aluminium sulfat merupakan koagulan yang umum digunakan dalam pengolahan air. Produk yang dipasarkan memiliki kandungan Al
2
O
3
sebesar 15 . Bentuk yang biasa digunakan sebagai koagulan adalah Al
2
SO
4 3
.14H
2
O dengan berat molekul 594.
Aluminium sulfat bereaksi di dalam air dalam suasana alkalis membentuk flok aluminium hidroksida. Jika suasana air tidak cukup basa untuk bereaksi dengan
aluminium sulfat, maka air kapur atau soda abu cocok dipakai untuk menaikkan alkalinitasnya.
Air kapur lebih disukai dibanding dengan natrium karbonat soda abu karena harganya lebih murah. Untuk koagulasi yang baik, konsentrasi yang lebih
optimal dari koagulan harus dimasukkan ke dalam air dan dicampur secara sempurna. Konsentrasi yang optimal juga tergantung pada keadaan air baku. Percobaan
laboratorium yang disebut dengan “Jar Test” biasanya dipakai untuk menentukan konsentrasi dari koagulan Viessman,1985.
2.11 Prinsip Jar Test
Dengan pembubuhan flokulan, maka stabilitas akan terganggu karena : -
Sebagian kecil tawas tinggal terlarut dalam air; molekul-molekul ini dapat menempel pada permukaan koloid dan mengubah muatan elektrisnya karena
sebagian molekul Al bermuatan positif sedangkan koloid biasanya bermuatan negatif pada pH 5 sampai 8.
Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008.
USU Repository © 2009
21 -
Sebagian besar tawas tidak terlarut dan akan mengendap sebagai flok AlOH
3
yang dapat mengurung koloid dan membawanya ke bawah. Proses ini umumnya paling efisien Sri Sumestri, 1987.
2.12 Flokulasi Jar Test
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting dalam pengolahan
untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid. Partikel-partikel
kecil dan koloid tersebut tidak lain adalah tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya.
Kekeruhan dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia dengan sifat-sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya flokulan tersebut adalah tawas.
Selain pembubuhan flokulan diperlukan pengadukan agar terbentuk flok-flok. Flok- flok ini mengumpulkan partikel-partikel kecil dan koloid tersebut bertumbukan dan
akhirnya bersama-sama mengendap. Sesuatu larutan koloidal yang mengandung partikel-partikel kecil dan koloid dapat dianggap stabil apabila :
1. Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang
pendek beberapa jam. 2.
partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung dan menjadi partikel yang lebih besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan partikel-
Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008.
USU Repository © 2009
22 partikel adalah setanda biasanya negatif, sehingga ada repulasi elektrostatis
antara partikel satu dengan yang lainnya. Proses flokulasi terdiri dari tiga langka h yaitu :
1. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat 1 menit, 100 rpm, bila perlu juga
pembubuhan bahan kimia untuk koreksi pH. 2.
Pengadukan lambat untuk pembentukan flok-flok 15 menit, 20rpm. Pengadukan yang terlalu cepat dapat merusak flok yang telah terbentuk.
3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui
sedimentasi 15 menit atau 30 menit, 0 rpm. Proses flokulasi sebenarnya tidak bisa terganggu. Namun, efisiensi proses
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kadar dan jenis zat tersuspensi, pH larutan, kadar dan jenis flokulan, waktu dan kecepatan pengadukan
dan adanya beberapa macam ion terlarut yang tertentu seperti pospat, sulfat dan sebagainya. Faktor-faktor ini kalau kurang optimal dapat menghalangi flokulasi. Jar
test dapat digunakan untuk mencari nilai-nilai yang optimal melalui percobaan dalam laboratorium Sri Sumestri, 1987.
Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008.
USU Repository © 2009
23
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat-Alat dan Bahan-Bahan yang Dipergunakan
3.1.1 Alat-alat
- Baume meter
- Gelas ukur Pyrex 500 ml
- Pipet volume Pyrex 5 ml
- Pipet volume Pyrex 10 ml
- Turbidimeter 2100 N
- Beaker glass Pyrex 1000 ml
- Labu ukur Pyrex 100 ml
- Alat flokulator
- Comparator pH
3.1.2 Bahan-bahan
- Sampel air Sungai Belawan
- Larutan aluminium sulfat 1
- Aquadest
3.2 Cara Kerja
a Pemeriksaan konsentrasi tawas
- Dimasukkan larutan tawas 1 ke dalam gelas ukur sebanyak 500 ml.