Air tanah dangkal Air tanah dalam Mata air

Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 16 Air permukaan ada dua macam yaitu :

2.6.3.1 Air Sungai

Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali.

2.6.3.2 Air RawaDanau

Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk. Dengan adanya pembusukkan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula.

2.6.4 Air tanah

2.6.4.1 Air tanah dangkal

Terjadi karena ada daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Di samping penyaringan, pengotoran masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul merupakan air tanah dangkal di mana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal.

2.6.4.2 Air tanah dalam

Terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa ke dalamnya sehingga dalam suatu kedalaman akan didapat suatu lapisan air.

2.6.4.3 Mata air

Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 17 Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas kualitasnya sama dengan kualitas air dalam Sutrisno, 1991.

2.7 Syarat-Syarat Air Minum

Mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam arti sesuai benar dengan syarat air yang patut untuk kesehatan , maka biar bagaimanapun harus diusahakan air yang ada sedemikian rupa sehingga syarat yang dibutuhkan tersebut terpenuhi, atau paling tidak mendekati syarat-syarat yang dikehendaki. Dengan demikian bagaimana syarat-syarat air yang baik, haruslah diketahui oleh setiap petugas kesehatan Azwar Azrul, 1996. a. Syarat Fisik - Air tidak boleh berwarna - Air tidak boleh berbau - Air tidak boleh berasa - Air harus jernih Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air minum di mana dilakukan penyaringan dan pengolahannya Sutrisno, 1987. b. Syarat Kimia Air minum yang baik ialah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia ataupun mineral, terutama oleh zat-zat ataupun mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat di dalam air minum, tidak sampai menimbulkan kerusakkan pada tempat penyimpanan air. c. Syarat bakteriologis