Air yang terdapat di alam Air tanah Air permukaan

Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyediaan Air Bersih

Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau. Karena air merupakan suatu larutan yang hampir bersifat universal, maka zat-zat alamiah maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya, dengan demikian di alam mengandung zat-zat terlarut linsley, 1986. Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupan yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakekatnya dibutuhkan. Padahal beberapa abad yang lalu, manusia dalam memenuhi kebutuhan akan air khususnya air minum cukup mengambil dari sumber-sumber air yang ada di dekatnya dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Namun sekarang ini, khususnya di kota yang sudah langka akan sumber air minum yang bersih tidak mungkin menggunakan cara demikian. Di mana-mana air sudah tercemar, dan ini berarti harus mempergunakan suatu peralatan yang modern untuk mendapatkan air minum agar terbebas dari berbagai penyakit.

2.2 Jenis-Jenis Sumber Air Bersih Ditinjau Dari Pengolahan Air

2.2.1 Air yang terdapat di alam

Air yang secara kimiawi murni tidak terdapat di alam oleh karena air merupakan pelarut yang baik untuk segala macam zat. Umumnya air di alam tidak diam saja akan tetapi membentuk suatu siklus dimulai dari laut, yang karena pemanasan matahari Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 4 akan membentuk uap air. Uap air naik ke atas, dan karena suhu menjadi lebih dingin, terjadi pengembunan dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Selama berada di atmosfir, air menyerap beberapa gas, umpamanya oksigen, nitrogen, karbon, ammonia dan hasil-hasil penguraian alamiah lainnya. Selain itu adanya muatan listrik akan membentuk asam-asam nitrit dan nitrat, ozon, hydrogen peroksida yang kemudian juga diserap oleh hujan. Air hujan akan mengandung ammonium nitrat bila ada petir. Hal lain yang mengotori air adalah butir-butir air laut, tetesan kecil yang mengandung kristal-kristal NaCl dan garam-garam lainnya dapat tertiup angin jauh ke daratan. Semua jenis pengotoran di atas dinamakan pengotoran alamiah. Air hujan adalah air yang bening, tapi merupakan larutan yang encer dari macam-macam air. Air inilah yang menjadi bahan baku untuk air permukaan dan air tanah.

2.2.2 Air tanah

Tanah terdiri dari lapisan-lapisan pasir, tanah liat dan kerikil yang berpori- pori sebagai tempat bersimpannya air yang meresap dari permukaan. Oleh karena air menembus lapisan-lapisan, maka akan terjadi prises pemurnian air secara alamiah. Air tanah dalam yang terlindung oleh lapisan tanah liat kedap air secara bakteriologis sangat bersih. Akan tetapi air tanah dangkal tidak terjamin kualitasnya bila ditinjau dari segi bakteriologis, karena air tersebut sangat dekat jaraknya dari permukaan tanah. Demikian juga terhadap kualitas air tanah yang dikumpulkan pada saluran terbuka.

2.2.3 Air permukaan

Kualitas air permukaan tidaklah tetap, tetapi bergantung pada perubahan musim. Pada musim kemarau, di daerah pegunungan airnya jernih, tetapi di kota Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 5 airnya dipenuhi oleh kotoran-kotoran organik yang sangat merusak kualitas airnya. Di musim penghujan umumnya air permukaan sangat keruh, membawa tanah liat hasil pengikisan air hujan. Pertambahan penduduk serta meningkatnya industrialisasi dapat mengakibatkan bertambahnya pencemaran lingkungan yang tentu saja akan mengotori air permukaan.

2.3 Syarat-Syarat Air Bersih