Proses koagulasi Filter Desinfeksi

Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 5 airnya dipenuhi oleh kotoran-kotoran organik yang sangat merusak kualitas airnya. Di musim penghujan umumnya air permukaan sangat keruh, membawa tanah liat hasil pengikisan air hujan. Pertambahan penduduk serta meningkatnya industrialisasi dapat mengakibatkan bertambahnya pencemaran lingkungan yang tentu saja akan mengotori air permukaan.

2.3 Syarat-Syarat Air Bersih

Secara umum, syarat air bersih adalah yang tidak berbau,berwarna dan berasa. Namun secara lebih spesifik air yang bersih adalah air yang telah melalui beberapa tahap:

2.3.1 Proses koagulasi

Faktor faktor yang mempengaruhi koagulasi: - Pengaruh pH. - Batas pH yang baik untuk proses koagulasi adalah 6,0 – 7,8 di mana pada kondisi ini, kelarutan dari alam yang terhidrolisa adalah minimum. - Pengaruh garam-garaman. - Umumnya, koagulasi dengan alam lebih dipengaruhi oleh anion dari pada kation. - Ion-ion seperti natrium, kalsium, dan magnesium secara relative sedikit pengaruhnya pada proses koagulasi. - Adanya anion yang menyebabkan pH optimum untuk koagulasi akan bergeser ke suasana asam dan besar kecilnya pengaruh tersebut bergantung pada valensi anion tersebut. Dengan demikian maka anion yang mengovalen seperti klorida dan nitrat sedikit pengaruhnya, akan tetapi sulfat dan fosfat akan menyebabkan pergeseran pH optimum yang cukup signifikan. Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 6 - Pengaruh kekeruhan. - Keadaan kekeruhan yang terdapat dalam sungai juga harus diperhatikan. Seperti diketahui, kekeruhan itu disebabkan oleh partikel-partikel tanah liat dan beberapa mineral. Ukuran partikel ini berukuran dalam micron, yang bila dibiarkan akan mengendap.

2.3.2 Filter

Di dalam proses penjernihan air minum dikenal 2 macam filter: - Saringan pasir lambat - Saringan pasir cepat Dari bentuknya bangunan saringan, dikenal 2 macam: - Saringan yang bangunannya terbukagravity filter - Saringan yang bangunannya tertutuppressure filter

2.3.3 Desinfeksi

Desinfeksi air minum, maksudnya adalah membunuh bakteri patogen yang ada di dalam air tersebut. Desinfeksi air dapat dilakukan dengan berbagai cara: - Pemanasan - Dengan penyinaran sinar UV - Dengan ion-ion logam - Dengan asam ataupun basa - Senyawa-senyawa kimia - Chlorinasi Di antara cara-cara tersebut hanya chlorinasi yang dapat dijalankan terhadap air minum secara ekonomis. a Chlorinasi sederhana Beny Efriandi : Pengaruh Konsentrasi Optimum Tawas Terhadap Turbiditas Dengan Metode JAR Test Di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal, 2008. USU Repository © 2009 7 Dalam cara ini besarnya konsentrasi klor yang diberikan sekitar 0,2 – 0,5 ppm, atau kadang-kadang sampai 1 ppm, di mana standar maksimum air minum untuk konsentrasi klor yaitu 0,1 ppm – 1,0 ppm. Cara ini tidak dapat dilakukan kalau air bakunya mengandung banyak zat organik. b Chlorinasi dibantu dengan ammonia Cara ini dilakukan bila air bakunya mempunyai bau dan rasa yang jauh melampaui batas. c Superchlorination dan dechlorination Superchlorination penting sekali dilakukan bila air baku untuk air minum ternyata mengandung bakteri coli atau bakteri-bakteri lain, melebihi batas-batas yang ditetapkan. Adanya bakteri coli pada air baku tersebut membuktikan bahwa air tersebut terkotori oleh kotoran manusia. Superchlorination diberikan dengan cara pembubuhan konsentrasi yang jauh lebih tinggi dari dosis rata-rata tiap hari. Untuk menurunkan residual chlorine sampai batas-batas normal, perlu dilakukan dechlorinasi dengan cara pembubuhan SO 2 . tetapi pada prakteknya proses ini jarang atau sukar dilaksanakan.

2.3.4 Penghilangan bau dan warna