Pengertian Makna Dan Pembagiannya

Al-Khuli 1982: 251 mengatakan semantik di dalam bahasa Arab adalah: . : . ‘Ilmu ad-dil lati. ‘Ilmu al-ma‘an : far‘u min ‘ilmi al-lugati yadrusu al- ‘al qati baina ar-ramzi al-lugawiyyi wa ma‘nahu wa yadrusu tatawwura ma‘ n al-kalim ti t r khiyyan wa tanawwu‘a al-ma‘ n wa al-maj zi al- lugawiyyi wa al-‘al q ti baina al-kalim ti al-lugati Ilmu semantik. Ilmu tentang makna: cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara lambang bahasa dan maknanya serta mempelajari perkembangan makna kata dari waktu kewaktu dan macam-macam makna serta gaya bahasa dan hubungan kata dalam bahasa.

2.3. Pengertian Makna Dan Pembagiannya

Al-Khuli 1982: 166 mengatakan makna di dalam bahasa Arab adalah: : . Ma‘na: m yafhamuhu asy-syakh şu min al-kalim ti aw al-‘ib r ti aw al- jumali Makna adalah apa yang dapat dipahami seseorang dari suatu kata ungkapan atau kalimat. Menurut Djajasudarma 1993: 34 makna adalah hubungan yang ada di antara suatu bahasa. Sedangkan pengertian makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1. Arti, 2. Maksud pembicara atau penulis KBBI, 1995: 619. Chaer 1994: 289-296 dalam bukunya Linguistik Umum membagi makna menjadi 6 enam macam yaitu: 1. Makna Leksikal, Gramatikal, Kontekstual, 2. Makna Referensial dan Non-Referensial, 3. Makna Denotatif dan Makna Konotatif, 4. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif, 5. Makna Kata dan Makna Istilah, 6. Makna Idiom dan Peribahasa. Zikri Mahyar : Analisis Makna Kata ⊥ ゲ∇ミあグャや a c-cikru Dalam Al-Qur`An Al-Karim, 2007 USU e-Repository © 2009 Adapun dalam penelitian ini, peneliti memasukkan pembahasan kata ikrun dan kata a - ikru ke dalam makna kontekstual, karena kata tersebut memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteks kalimat. Menurut Al-Khuli 1982: 57 di dalam bahasa Arab makna kontekstual disebut ma‘n siy qiyyun. Menurut Chaer 1994: 290 makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Chaer 1994: 290 juga mengatakan bahwa makna kontekstual dapat juga berhubungan dengan situasinya, yakni tempat, waktu dan lingkungan penggunaan bahasa itu. Situasi tempat, misalnya di pasar, di depan bioskop, di sekolah semuanya akan mempengaruhi kata yang digunakan atau turut mempengaruhi makna kata yang digunakan. Situasi waktu, misalnya waktu pagi, siang dan malam. Jika seseorang bertamu pada saat seseorang akan istirahat maka orang yang diajak berbicara merasa kesal. Perasaan kesal itu akan terlihat dari makna kata-kata yang digunakannya. Misalnya dia akan berkata “ Persoalan ini akan kita bicarakan lagi, ya?” Atau, “Saudara kembali dulu”. Situasi lingkungan penggunaan bahasa, situasi ini memaksa pembicara untuk mencari kata-kata yang maknanya dipahami oleh lawan bicara sesuai dengan jenis kelamin, usia, latar belakang sosial, latar belakang pendidikan. Misalnya, sulit bagi kita mengharapkan pemahaman tentang kata demokrasi bagi seorang yang berpendidikan SD. Sebagai contoh, dapat kita lihat pada kalimat berikut: Tiga kali empat berapa? Apabila dilontarkan dikelas tiga SD sewaktu mata pelajaran matematika berlangsung, tentu akan dijawab “dua belas”. Kalau dijawab lain salah. Namun, kalau pertanyaan itu dilontarkan kepada tukang foto ditokonya atau di tempat kerjanya, maka pertanyaan itu akan dijawab “dua ratus”, atau mungkin juga “ tiga ratus”, atau mungkin juga jawaban lain. Mengapa bisa begitu, sebab pertanyaan itu mengacu pada biaya pembuatan pasfoto yang berukuran tiga kali empat centimeter. Chaer, 1994: 290. Menurut Pateda 2001: 116 makna kontekstual contextual meaning atau makna situasi situational meaning muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dan konteks. Sudah diketahui bahwa konteks itu berwujud dalam banyak hal. Konteks yang dimaksud disini, yakni i konteks orangan termasuk di sini hal yang berkaitan dengan jenis kelamin, kedudukan pembicarapendengar. Latar belakang sosial ekonomi Zikri Mahyar : Analisis Makna Kata ⊥ ゲ∇ミあグャや a c-cikru Dalam Al-Qur`An Al-Karim, 2007 USU e-Repository © 2009 pembicarapendengar: ii konteks situasi, misalnya situasi aman, situasi ribut; iii konteks tujuan misalnya meminta, mengharapkan sesuatu; iv konteks formal tidaknya pembicaraan; v konteks suasana hati pembicarapendengar misalnya takut, gembira, jengkel; vi konteks waktu misalnya malam, setelah maghrib; vii konteks tempat, apakah tempatnya di sekolah, di pasar, di bioskop; viii konteks objek maksudnya apa yang menjadi fokus pembicaraan; ix konteks alat kelengkapan bicaradengar pada pembicarapendengar; x konteks kebahasaan, maksudnya apakah memenuhi kaidah bahasa yang digunakan oleh kedua belah pihak; dan xi konteks bahasa, yakni bahasa yang digunakan. Kridalaksana 1993: 133 makna kontekstual contextual meaning, situational meaning, external meaning adalah hubungan antara ujaran dan situasi di mana ujaran itu dipakai. Menurut Aminuddin 2001: 92 makna kontekstual adalah makna yang timbul akibat adanya hubungan antara konteks sosial dan situasional dengan bentuk ujaran. Adapun makna kontekstual yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan teori makna kontekstual Abdul Chaer, karena dalam membahas makna kontekstual beliau membahas secara singkat dan jelas sehingga memudahkan peneliti untuk memahami maksud yang ingin disampaikan. Penelitian ini dibatasi pada makna kontekstual kata ikrun dan kata a - ikru dalam Al-Qur`an.

2.4. Makna Kata