Penilaian Postur Kerja Dengan Metode OWAS

anthropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal : 1. Perancangan area kerja. 2. Perancangan peralatan kerja. 3. Perancangan produk-produk. 4. perancangan lingkungan kerja fisik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data anthropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikannyamenggunakan produk tersebut. Anthropometri terbagi 2 bagian yaitu : 1. Anthropometri Statis, yaitu pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi dibakukan. 2. Anthropometri Dinamis, yaitu pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan pekerjaannya.

3.6. Penilaian Postur Kerja Dengan Metode OWAS

7 Metode OWAS adalah suatu metode untuk mengevaluasi beban postur selama bekerja. OWAS merupakan sebuah metode analisa postur kerja dengan melakukan evaluasi postur kerja yang mengakibatkan cedera musculoskeletal. 7 Suhardi, Bambang, 2008, Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Teknik Industri, Jilid 2, Jakarta. Universitas Sumatera Utara Metode ini mulai berkembang pada awal tahun tujuh puluhan di perusahaan Ovako Oy Finlandia sekarang Fundia Wire. Metode ini mulai dikembangkan pertama kali oleh Karhu Dkk, yang didasarkan pada klasifikasi yang sederhana dan sistematis dari sikap kerja yang dikombinasikan dengan pengamatan dari tugas selama bekerja. Metode OWAS mengkodekan sikap kerja pada bagian punggung, tangan, kaki, dan berat beban. Masing-masing bagian memiliki klasifikasi sendiri-sendiri. Metode ini cepat dalam mengidentifikasi sikappostur kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan kerja yang menjadi perhatian adalah cedera musculoskeletal. Prosedur OWAS dilakukan dengan melakukan observasi untuk mengambil data postur, bebantenaga, dan fase kerja. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengkodean berdasar data tersebut. Evaluasi penilaian didasarkan pada skor dari tingkat bahaya postur kerja yang ada. Kemudian dihubungkan dengan kategori tindakan yang harus diambil. Klasifikasi postur kerja dari metode OWAS adalah pada pergerakan tubuh bagian belakang back, lengan arms, dan kaki legs. Setiap postur tubuh tersebut terdiri dari 4 postur bagian belakang, 3 postur lengan, dan 7 postur kaki. Berat beban yang dikerjakan juga dilakukan penilaian mengandung skala 3 point. a. Bagian Belakang back Klasifikasi postur kerja pada pergerakan tubuh bagian belakang dapat dilihat pada Gambar 3.1. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 Gambar 3.1. Postur Tubuh Bagian Belakang back Untuk skor pergerakan tubuh bagian belakang dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut : Tabel 3.1. Skor Bagian Belakang back Pergerakan Skor Lurustegak 1 Bungkuk ke depan 2 Miring ke samping 3 Bungkuk ke depan dan miring ke samping 4 b. Lengan arms Klasifikasi postur kerja pada pergerakan tubuh bagian lengan dapat dilihat pada Gambar 3.2. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 2 3 Gambar 3.2. Postur Tubuh Bagian Lengan arms Untuk skor pergerakan tubuh bagian lengan dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut : Tabel 3.2. Skor Bagian Lengan arms Pergerakan Skor Kedua tangan di bawah bahu 1 Satu tangan pada atau di atas bahu 2 Kedua tangan pada atau di atas bahu 3 c. Kaki legs Klasifikasi postur kerja pada pergerakan tubuh bagian kaki dapat dilihat pada Gambar 3.3. sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 3.3. Postur Tubuh Bagian Kaki legs Universitas Sumatera Utara Untuk skor pergerakan tubuh bagian kaki dapat dilihat pada Tabel 3.3. sebagai berikut : Tabel 3.3. Skor Bagian Kaki legs Pergerakan Skor Duduk 1 Berdiri dengan kedua kaki lurus 2 Berdiri dengan bertumpu pada satu kaki lurus 3 Berdiri atau jongkok dengan kedua lutut 4 Berdiri atau jongkok dengan satu lutut 5 Berlutut pada satu atau dua lutut 6 Berjalan atau bergerak 7 d. Beban load Klasifikasi yang berkaitan dengan ukuran beban dapat dilihat pada Gambar 3.4. sebagai berikut : 1 2 3 Gambar 3.4. Ukuran Beban load Untuk skor beban berat OWAS dapat dilihat pada Tabel 3.4. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. Skor Berat Beban OWAS Beban Load Skor 10 Kg 1 20 Kg 2 20 Kg 3 Di bawah ini adalah perihal penjelasan tentang klasifikasi sikap agar membedakan sikap masing-masing klasifikasi. 1. Sikap Punggung a. Membungkuk Penilaian sikap kerja diklasifikasikan membungkuk jika terjadi sudut yang terbentuk pada punggung minimal sebesar 20 atau lebih. Begitu pula sebaliknya jika perubahan sudut kurang dari 20 , maka dinilai tidak membungkuk. 2. Sikap Lengan a. Yang dimaksud sebagai lengan adalah dari lengan atas sampai tangan. b. Penilaian terhadap posisi lengan yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan. 3. Sikap Kaki a. Duduk. Pada sikap ini adalah duduk di kursi dan semacamnya. Universitas Sumatera Utara b. Berdiri bertumpu pada kedua kaki lurus. Pada sikap ini adalah kedua kaki dalam posisi lurus tidak bengkok dimana beban tubuh menumpu kedua kaki. c. Berdiri bertumpu pada satu kaki lurus. Pada sikap ini adalah beban tubuh bertumpu pada satu kaki yang lurus menggunakan satu pusat gravitasi lurus, dan satu kaki yang lain dalam keadaan menggantung tidak menyentuh lantai. Dalam hal ini kaki yang menggantung untuk menyeimbangkan tubuh dan bila jari kaki yang menyentuh lantai termasuk sikap ini. d. Berdiri bertumpu pada kedua kaki dengan lutut ditekuk Pada sikap ini adalah keadaan setengah duduk yang telah umum diketahui yaitu keadaan lutut ditekuk dan beban tubuh bertumpu pada kedua kaki. Lutut dikategorikan ditekuk jika sudut yang terbentuk adalah 15 . e. Berdiri bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk. Pada sikap ini dalam keadaan ini berat tubuh bertumpu pada satu kaki dengan lutut ditekuk menggunakan pusat gravitasi pada satu kaki dengan lutut ditekuk. f. Berlutut pada satu atau kedua lutut. Pada sikap ini dalam keadaan satu atau kedua lutut menempel pada lantai. g. Berjalan. Pada sikap ini adalah gerakan kaki yang dilakukan termasuk gerakan ke depan, belakang, menyamping, dan naik turun tangga. Universitas Sumatera Utara 4. Berat beban Dalam hal ini yang membedakan adalah berat beban yang diterima dalam satuan kilogram Kg. Hasil dari analisa sikap kerja OWAS terdiri dari empat level skala sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja dapat dilihat pada Tabel 3.5. sebagai berikut: Tabel 3.5. Empat Kategori Tindakan OWAS Kategori Tindakan Tindakan 1 Aman 2 Diperlukan beberapa waktu ke depan 3 Tindakan dalam waktu dekat 4 Tindakan sekarang juga 1. Kategori 1 : Pada sikap ini tidak masalah pada sistem musculoskeletal. Tidak perlu perbaikan. 2. Kategori 2 : Pada sikap ini berbahaya pada sistem musculoskeletal sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan. Perlu perbaikan dimasa yang akan datang. 3. Kategori 3 : Pada sikap ini berbahaya bagi sistem musculoskeletal sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang sangat signifikan. Perlu perbaikan segera mungkin. Universitas Sumatera Utara 4. Kategori 4 : Pada sikap ini berbahaya bagi sistem musculoskeletal sikap kerja ini mengakibatkan resiko yang jelas. Perlu perbaikan secara langsung saat ini. Berikut ini merupakan tabel kategori tindakan kerja OWAS secara keseluruhan, berdasarkan kombinasi klasifikasi sikap dari punggung, lengan, kaki, dan beban berat. Sebagai contoh seorang operator yang sedang bekerja dapat dilihat pada Gambar 3.5. sebagai berikut : Gambar 3.5. Posisi Sikap Kerja Dari Gambar 3.5 di atas maka dapat dibuat skor dari postur kerja yang dapat dilihat pada Tabel 3.6. sebagai berikut : Tabel 3.6. Ovako Working Postures Analysis OWAS Bagian Tubuh Kode OWAS Deskripsi Postur Punggung Back 4 Bungkuk ke depan dan miring ke samping Lengan Arms 1 Kedua tangan di bawah bahu Kaki Legs 3 Berdiri dengan bertumpu pada satu kaki lurus BeratTenaga Load 1 10 Kg Universitas Sumatera Utara Pekerjaan yang dilakukan operator untuk mendapatkan Action Code yang dapat dilihat pada Tabel 3.7. berikut ini : Tabel 3.7. Action Code Ovako Working Postures Analysis OWAS Analysis Of Work Activities Back Arms 1 2 3 4 5 6 7 Legs 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Load 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel analisis perhitungan OWAS dari gambar di atas didapat bahwa Action Code = 2. Pada sikap ini berbahaya pada sistem musculoskeletal sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan. Perlu perbaikan dimasa yang akan datang.

3.7. Pengolahan Data Dimensi Tubuh

Dokumen yang terkait

Analisis sikap kerja pekerja manual material handling UD . Tetap Temangat dengan metode owas (ovako working posture analysis system)

3 10 97

SKRIPSI ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA PADA PEKERJAAN ANGKAT- Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 17

PENDAHULUAN Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 7

ANALISANGKUT Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

1 9 20

STUDI COMPARATIVE PENENTUAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SISTEM (OWAS), RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT(RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA).

0 0 7

TUGAS AKHIR Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

1 4 14

PENDAHULUAN Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

0 2 8

KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)

0 1 9

Keywords : MMH, MSDs, OWAS 1. Pendahuluan - View of ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN PENDEKATAN OWAS (OVACO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) DI INDAH PROPERTY

0 0 10

Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode Ovako Working Analysis System (Owas) pada Stasiun Pengepakan Bandela Karet (Studi Kasus di PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru)

0 0 9