Deskripsi Tugas Operator Fasilitas-fasiltas Kerja Data Anthropometri Tubuh Operator

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan meliputi deskripsi tugas operator,data postur kerja operator di UBGK unit bisnis gudang kargo, fasilitas-fasilitas kerja dan data anthropometri.

5.1.1. Deskripsi Tugas Operator

Operator-operator yang ada di terminal kargo Polonia khususnya di bagian X-Ray terdiri dari 16 orang operator, dimana operator bekerja dengan dua shift yang terdiri dari : 1. Shift I : Pukul 05.00 – 14.00 WIB, terdiri dari 8 delapan orang operator. 2. Shift II : Pukul 14.00 sd selesai, terdiri dari 8 delapan orang operator. Pekerjaan yang dilakukan operator tersebut adalah mengangkat barang dari conveyor rolling dan disusun ke trolley untuk dibawa ke pesawat. Adapun tugas-tugas operator yang terdiri dari 8 delapan orang adalah sebagai berikut : 1. Operator A dan B bersama-sama memindahkan barang dari conveyor ke kereta sorong. 2. Operator C,D,E,F bertugas mengangkat barang ke penumpukan sementara dengan menggunakan kereta sorong. 3. Operator G dan H bertugas mengangkat barang dari tempat penumpukan sementara ke trolley secara manual. Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Postur Kerja Operator di UBGK Unit Bisnis Gudang Kargo 1. Tahap Persiapan

Pada proses ini operator bersiap untuk menjangkau barang yang ditumpukkan di tempat penumpukan sementara. Pada tahapan persiapan dapat dilihat pada Gambar 5.1. sebagai berikut: Gambar 5.1. Tahapan Persiapan 2. Proses Menjangkau Tahap ini merupakan proses menjangkau, postur tubuh operator membungkuk kedua tangan memegang barang dan kepala dalam keadaan tunduk. Pada proses menjangkau dapat dilihat pada Gambar 5.2. sebagai berikut: Gambar 5.2. Proses Menjangkau Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Proses Mengangkat

Pada proses ini operator melakukan proses pengangkatan barang dari tempat penumpukan. Pada proses mengangkat, tangan dan lengan digunakan untuk memegang dan mengangkat barang. Postur tubuh dan kepala operator menunduk. Pada proses mengangkat dapat dilihat pada Gambar 5.3. sebagai berikut: Gambar 5.3. Proses Mengangkat 4. Tahap Membawa Barang ke Trolley Pada proses ini operator melakukan proses membawa barang dari penumpukkan ke trolley. Pada tahap membawa postur tubuh operator memutar 45 , lengan atas digunakan untuk mengangkat juga membawa barang ke trolley dan kepala memutar sebesar 45 o juga kepala sedikit tunduk. Pada proses membawa dapat dilihat pada Gambar 5.4. sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Proses Membawa Barang ke Trolley 5. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 1 Pada proses ini operator melakukan proses melepas dan menyusun barang di atas trolley. Pada proses melepas dan menyusun barang, postur tubuh operator membungkuk, kepala sedikit tunduk dan lengan tangan digunakan untuk menyusun barang. Pada proses melepas dan menyusun barang dapat dilihat pada Gambar 5.5. sebagai berikut: Gambar 5.5. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 1 Universitas Sumatera Utara

6. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 2

Pada proses ini operator melakukan proses melepaskan dan menyusun barang ke trolley. Pada tahap meletakkan dan menyusun barang, postur tubuh operator membungkuk, kepala sedikit tunduk dan lengan tangan digunakan untuk menyusun barang. Pada proses melepas dan menyusun barang di atas trolley layer 2 dapat dilihat pada Gambar 5.6. sebagai berikut: Gambar 5.6. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 2 7. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 3 Pada proses ini operator melakukan proses melepaskan dan menyusun barang ke trolley. Pada tahap meletakkan dan menyusun barang postur tubuh operator sedikit tegak, kepala sedikit tunduk dan lengan tangan digunakan untuk menyusun barang. Pada proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 3 dapat dilihat pada Gambar 5.7. sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7. Proses Melepas dan Menyusun Barang di atas Trolley layer 3

5.1.3. Fasilitas-fasiltas Kerja

Didalam menjalankan kegiatan proses pengangkatan barang PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan menggunakan beberapa peralatan. Adapun peralatan yang digunakan dalah sebagai berikut: 1. Conveyor, berfungsi sebagai alat transportasi barang-barang dalam proses pengangkatan barang. Gambar conveyor dapat di lihat pada Gambar 5.8. sebagai berikut : Gambar 5.8. Conveyor Universitas Sumatera Utara 2. Kereta Sorong, berfungsi sebagai alat untuk memindahkan barang ke penumpukan semantara. Contoh trolley yang dipakai di terminal kargo Polonia dapat dilihat pada Gambar 5.9. sebagai berikut: Gambar 5.9. Kereta Sorong 3. Trolley, berfungsi sebgai tempat penumpukan barang yang akan dibawa ke pesawat. Contoh kereta sorong yang dipakai di terminal kargo Polonia dapat dilihat pada Gambar 5.10. sebagai berikut: Gambar 5.10. Trolley Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Data Anthropometri Tubuh Operator

Untuk memperbaiki postur kerja operator dan membuat rancangan peralatan dibutuhkan data anthropometri tubuh operator yang dapat dilihat pada Tabel 5.1. sebagai berikut: Tabel 5.1. Data Pengukuran Dimensi Tubuh Operator Operator TBT TBB TST JT 1 170 143.1 104,3 71,7 2 170 142.7 103,7 71,1 3 168 140.3 101,7 70,4 4 167 139.2 101,1 70,7 5 169 142.1 102,5 70,7 6 165 137.5 100,2 68,9 7 174 147.1 104,9 72,5 8 165 138.1 99,8 69,1 9 168 142,6 103,1 69,8 10 169 143,2 103,7 69,7 11 170 144,3 104,1 70,6 12 171 143,5 104,7 71,8 13 169 142,6 101,8 69,8 14 173 144,5 104,5 72,3 15 168 141,2 102,4 70,2 16 171 143,1 103,8 70,9 5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Analisa Data Postur Kerja Dengan Metode OWAS Metode OWAS merupakan metode yang dilakukan untuk mengevaluasi ganguan postur pada saat bekerja. Dengan menganalisa postur kerja dengan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis sikap kerja pekerja manual material handling UD . Tetap Temangat dengan metode owas (ovako working posture analysis system)

3 10 97

SKRIPSI ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA PADA PEKERJAAN ANGKAT- Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 17

PENDAHULUAN Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 7

ANALISANGKUT Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

1 9 20

STUDI COMPARATIVE PENENTUAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SISTEM (OWAS), RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT(RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA).

0 0 7

TUGAS AKHIR Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

1 4 14

PENDAHULUAN Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

0 2 8

KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)

0 1 9

Keywords : MMH, MSDs, OWAS 1. Pendahuluan - View of ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN PENDEKATAN OWAS (OVACO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) DI INDAH PROPERTY

0 0 10

Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode Ovako Working Analysis System (Owas) pada Stasiun Pengepakan Bandela Karet (Studi Kasus di PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru)

0 0 9