Perhitungan Persentil Peta Kontrol Tinggi Siku Tegak

Tabel 5.26. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Jangkauan Tangan Lanjutan No JT FaX Z Fex D 9 70.7 0.5626 0.0630 0.5239 0.0386 10 70.7 0.625 0.0630 0.5239 0.101 11 70.9 0.6875 0.2432 0.5987 0.0888 12 71.1 0.75 0.4234 0.6628 0.0872 13 71.7 0.8125 0.9639 0.8315 -0.019 14 71.8 0.875 1.0540 0.8531 0.0219 15 72.3 0.9375 1.5045 0.9332 0.0043 16 72.5 1 1.6846 0.9535 0.0465 D max = 0,101 Dα =0,328 dimana D Dα maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data Jangkauan Tangan JT berdistribusi normal.

5.2.2.6. Perhitungan Persentil

Perhitungan persentil digunakan untuk mengetahui nilai yang menyatakan bahwa pada persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Data Anthropometri yang diperoleh dari semua operator akan dimanfaatkan dalam perancangan. Persentil yang digunakan dalam perancangan ini yaitu persentil 95 . Universitas Sumatera Utara Perhitungan Persentil seluruh dimensi tubuh dapat dilihat sebagai berikut: 1. Tinggi Badan Tegak TBT Pi = X + 1,645 σ = 169,19+ 1,645 2,45 = 173.22 ≈ 173 cm 2. Tinggi Bahu Berdiri Pi = X + 1,645 σ = 142.13 + 1,645 2.34 = 145.97 ≈146 cm 3. Tinggi Siku Tegak Pi = X + 1,645 σ = 102.89 + 1,645 1.6 = 105,52 ≈ 106 cm 4. Jangkauan Tangan Pi = X + 1,645 σ = 70,63 + 1,645 1,11 = 72,45 ≈ 72 cm Dari perhitungan di atas diperoleh data persentil yang dapat dilihat pada Tabel 5.2. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.27. Data Persentil No Dimensi Persentil 1 Tinggi Badan Tegak 173 2 Tinggi Bahu Berdiri 146 3 Tinggi Siku Tegak 106 4 Jangkauan Tangan 72 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Postur Kerja Operator Tenaga Porter

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan maka dapat dilakukan analisa terhadap postur kerja operator yang dapat menimbulkan kelelahan sebagai berikut : 1. Aktivitas operator di terminal kargo pada tahap persiapan dalam keadaan normal. Pada tahap ini operator melakukan persiapan untuk mengangkat barang-barang ke trolley. Operator pada tahap persiapan bediri dengan bertumpu pada satu kaki lurus dengan posisi badan tegak dan berat beban 20 Kg. 2. Proses menjangkau mempunyai kategori tindakan 2 yaitu perlu dilakukan perbaikan beberapa waktu ke depan. Pada tahap ini operator menjangkau barang sebelum barang tersebut diangkat dan di bawa ke trolley. Operator pada saat menjangkau berdiri dengan kedua kaki lurus dan posisi badan membungkuk ke depan sekitar 90 dengan berat beban 20 kg. 3. Pada proses mengangkat mempunyai kategori tindakan 2 yaitu perlu dilakukan perbaikan beberapa waktu ke depan. Setelah proses menjangkau dilakukan kemudian barang tersebut diangkat dan selanjutnya akan di bawa ke trolley. Operator pada saat mengangkat barang berdiri dengan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis sikap kerja pekerja manual material handling UD . Tetap Temangat dengan metode owas (ovako working posture analysis system)

3 10 97

SKRIPSI ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA PADA PEKERJAAN ANGKAT- Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 17

PENDAHULUAN Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

0 1 7

ANALISANGKUT Analisis Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan Angkatangkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Terhadap Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli Panggul Di Pasar Bunder Sragen.

1 9 20

STUDI COMPARATIVE PENENTUAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SISTEM (OWAS), RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT(RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA).

0 0 7

TUGAS AKHIR Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

1 4 14

PENDAHULUAN Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS (Ovako Working Analysis System) pada Pemotongan Logam Pembiatan Canopy ( Studi Kasus: CV. Canopy – Canopy Jl. Solo-Wonogiri, Grogol, Sukoharjo ).

0 2 8

KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)

0 1 9

Keywords : MMH, MSDs, OWAS 1. Pendahuluan - View of ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN PENDEKATAN OWAS (OVACO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) DI INDAH PROPERTY

0 0 10

Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode Ovako Working Analysis System (Owas) pada Stasiun Pengepakan Bandela Karet (Studi Kasus di PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru)

0 0 9