Pada tahap ini terjadi penggabungan inti endapan sehingga menjadi molekul yang lebih besar, pada tahap ini dilakukan pengadukan
lambat dengan kecepatan 40 sd 50 rpm selama 15 sd 30 menit. Untuk mempercepat terbentuknya flok dapat ditambahkan flokulan misalnya polielektrolit. Polielektrolit
digunakan secara luas, baik untuk pengolahan air proses maupun untuk pengolahan air limbah industri. Polielektrolit dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu non ionik, kationik
dan anionik; biasanya bersifat larut air. Sifat yang menguntungkan dari penggunaan polielektrolit adalah volume lumpur yang terbentuk relatif lebih kecil, mempunyai
kemampuan untuk menghilangkan warna, dan efisien untuk proses pemisahan air dari lumpur dewatering.
3. Tahap Pemisahan Flok dengan Cairan
Flok yang terbentuk selanjutnya harus dipisahkan dengan cairannya, yaitu dengan cara pengendapan atau pengapungan. Bila flok yang
terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan, maka dapat digunakan alat klarifier, sedangkan bila flok yang terjadi diapungkan dengan menggunakan gelembung udara,
maka flok dapat diambil dengan menggunakan skimmer.
2.6 Sel Elektrokimia dengan Elektroda Aluminium
Reaksi pada Katoda
Reaksi pada katoda adalah reduksi terhadap kation. Jadi yang diperhatikan hanya kation saja.
1. Jika larutan mengandung ion-ion logam alkali, ion-ion logam alkali tanah, ion
logam Al
3+
dan ion Mg
2+
, maka ion-ion logam ini tidak dapat direduksi dari larutan. Yang akan mengalami reduksi adalah pelarut air, dan terbentuk gas
Hidrogen H
2
pada katoda. 2 H
2
O + 2e 2OH
-
+ H
2
2. Jika larutan mengandung asam, maka ion H
+
dari asam akan direduksi menjadi gas hidrogen pada katoda.
2H
+
+ 2e H
2
Universitas Sumatera Utara
3. Jika larutan mengandung ion-ion lain, maka ion-ion logam ini akan direduksi
menjadi masing-masing logamnya dan logam yang terbentuk itu diendapkan pada permukaan batang katoda
Fe
2+
+ 2e Fe
Mn
2+
+ 2e Mn
Reaksi pada Anoda
Elektroda pada anoda, elektrodanya diketahui dioksidasi bereaksi diubah menjadi ionnya.
Contoh : Al Al
3+
+ 3e Zn
Zn
2+
+ 2e Dalam sistem elektrokimia dengan anoda terbuat dari aluminium, beberapa
kemungkinan reaksi elektroda dapat terjadi sebagai berikut : Anoda
: Al Al
3+
+ 3e Katoda
: 2 H
2
O + 2e H
2
+ 2OH
-
2 H
+
+ 2e H
2
O
2
+ 4H
+
+ 4e 2H
2
O
2.7 Poli Aluminium Klorida PAC
Poli aluminium klorida sering disingkat dengan PAC. PAC merupakan garam yang dibentuk oleh aluminium-aluminium klorida yang khusus digunakan untuk
memberikan daya koagulasi dan flokulasi penggumpalan dan pemadatan penggumpalan yang lebih besar dibandingkan dengan garam-garam aluminium dan
besi lainnya. Gregory et al, 2001. Poli aluminium klorida
mengumpalkan zat-zat yang tersuspensi atau secara koloidal tersuspensi dalam air membentuk flok-flok yang mengendap dengan cepat. PAC secara umum dirumuskan
dengan : Al
n
OH
m
Cl
3m-n
. Dalam air akan menjadi : 2 AlOHCl
2
s + 4 H
2
O l 2 AlOH
3
s + 4 HCl aq
Universitas Sumatera Utara
Putih PAC baik digunakan dalam pengolahan air, air sungai
maupun air limbah industri yang dapat mengoptimalkan pemisahan limbah padat dari suspensinya. PAC bekerja dengan jangkauan pH yang lebih luas dibandingkan dengan
koagulan lainnya. Adapun keunggulan PAC dibandingkan dengan koagulan lainnya adalah sebagai berikut Anonimous I, 2007 :
a. aplikasinya luas dan cocok dengan kebanyakan jenis air
b. walaupun pada suhu rendah dapat diendapkan dengan baik
c. derajat kebasaannya lebih tinggi daripada garam-garam aluminium dan besi, dan
efek korosinya sedikit d.
keefektifan PAC biasanya adalah pada interval pH 6-9 e.
membentuk flok dengan diameter yang lebih besar sehingga mempercepat proses pengendapan
f. tidak mengakibatkan degradasi pH yang drastis sehingga dapat mengurangi
pemakaian alkali g.
memiliki kemampuan proses koagulasi yang tidak dipengaruhi oleh suhu h.
berbagai bahan kimia baik senyawa organik maupun anorganik biasanya dibutuhkan coagulant aids katalisator penggumpalan, tetapi untuk PAC biasanya
tidak membutuhkan itu Klimiuk,E., 1999.
2.8 Elektrokoagulasi