metode biologi. Kalau pengendapan dengan sistem fisika tidak berlangsung dengan baik, maka pengendapan dapat dilanjutkan dengan proses kimia atau proses biologi.
Air limbah mengakibatkan badan penerima menjadi kotor dan senyawa – senyawa pencemar yang terkandung membahayakan terhadap lingkungan. Senyawa -
senyawa yang terkandung dalam limbah bila melebihi kadar yang ditentukan menyebabkan air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan sebagaimana mestinya.
Ginting,P., 2007.
Penelitian mengenai metode elektrokoagulasi telah dilakukan diantaranya Sunardi 2007 telah meneliti pengaruh tegangan listrik dan kecepatan alir terhadap
hasil pengolahan limbah cair yang mengandung logam Pb, Cd dan TSS menggunakan alat elektrokoagulasi, Purwaningsih 2008 telah meneliti pengolahan limbah cair
industri batik CV. Batik Indah Raradjonggrang Yogyakarta dengan metode elektrokoagulasi ditinjau dari parameter chemical oxygen demand COD dan warna,
Ni’am 2007 telah meneliti penurunan COD dan kekeruhan untuk membuktikan kualitas air limbah menggunakan teknik elektrokoagulasi, dan sebagainya. Perlakuan
air secara kimia melalui proses flokulan dan koagulan dapat digunakan untuk memisahkan suspensi padatan agar air menjadi jernih. Bahan-bahan kimia yang selalu
digunakan untuk perlakuan air adalah poli aluminium klorida PAC, aluminium sulfat, tawas, ferri klorida dan kitosan. Alaerts, G. dan Santika, S. S., 1987.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengolah limbah domestik dengan penambahan PAC poli aluminium klorida melalui proses elektrokoagulasi menjadi
air minum yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
1.2 Permasalahan
Banyaknya limbah domestik yang mengganggu lingkungan terutama pada penduduk di sekitar alamat Jl. R.A. Hakim gang Tanjung Medan.
1.3 Pembatasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
1. Sampel limbah domestik yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari air
parit buangan rumah tangga di alamat Jl. R.A. Hakim gang Tanjung Medan. 2.
Sampel limbah domestik diberikan perlakuan yaitu tanpa menggunakan metode elektrokoagulasi dan menggunakan metode elektrokoagulasi.
3. Parameter yang dianalisa adalah pH, TSS Total Suspended Solids, TDS Total
Dissolved Solids, turbiditas dan nilai permanganat.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan PAC Poli Aluminium Klorida pada
kualitas air limbah domestik yang diolah tanpa metode elektrokoagulasi dan dengan menggunakan metode elektrokoagulasi.
2. Membandingkan kualitas air limbah domestik agar sesuai baku mutu air limbah
domestik.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi limbah domestik menjadi bahan baku air untuk air minum serta menjadi sumber penanganan baru yang
dapat diketahui oleh masyarakat luas.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
1.7 Metodologi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
1. Air limbah domestik diambil pada pagi hari dan diberi perlakuan dengan variasi
penambahan 10 mL, 20 mL, 30 mL, 40 mL, 50 mL, 60 mL dan 70 mL PAC 1000 ppm tanpa menggunakan metode elektrokoagulasi dan menggunakan metode
elektrokoagulasi. 2.
Elektroda yang digunakan adalah elektroda Aluminium dan dielektrokoagulasi selama 60 menit.
3. Analisa pH ditentukan dengan pH meter.
4. Analisa turbiditas ditentukan dengan turbidimeter.
5. Analisa TSS dan TDS ditentukan dengan metode gravimetri..
6. Analisa nilai permanganat ditentukan dengan titrasi permanganometri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air