Koloid Koagulasi Pengaruh Penambahan Pac (Poli Aluminium Klorida) Terhadap Kualitas Air Limbah Domestik Yang Diolah Dengan Metode Elektrokoagulasi

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Putra,Y., 2004. Penyaringan, pemompaan, pengukuran aliran, dan penghilangan pasir adalah langkah pertama yang umum dilaksanakan dalam proses air limbah perkotaan. Koagulasi secara kimiawi dimasukkan untuk menghilangkan kenaikan pengendapan pertama. Hammer, M. J., 1996.

2.3 Koloid

Koloid merupakan suatu sistem dispersi karena terdiri dari dua fasa yaitu fasa terdispersi fasa yang tersebar halus yang kontinyu dan fasa pendispersi yang diskontinyu. Fasa terdispersi umumnya memiliki jumlah yang lebih kecil atau mirip dengan zat terlarut dan fasa pendispersi jumlahnya lebih besar atau mirip pelarut pada suatu larutan. Koloid memiliki diameter partikel antara 1 nm – 100 nm. Myers, D., 2006.

2.4 Koagulasi

Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel – partikel koloid. Partikel – partikel tersebut membentuk lapisan secara kimia yang kemudian diikuti dengan flokulasi. Zat – zat kimia yang digunakan untuk mendestabilkan partikel koloid disebut dengan koagulan. Koagulan yang paling umum dan paling sering digunakan adalah alum aluminium sulfat dan garam – garam besi. Karakteristik dari kation multivalensi adalah mempunyai kemampuan menarik koagulan ke muatan partikel koloid. Proste, R.L., 1997. Di dalam pengolahan air, proses koagulasi digunakan untuk pembentukan agregat dari suspensi yang tidak stabil menjadi stabil. Ketika sejumlah partikel kecil menggumpal membentuk sebuah partikel besar tunggal Universitas Sumatera Utara gerombolannya akan terbentuk dengan laju yang cepat dari partikel individunya karena diameter yang lebih besar. Hal ini benar meskipun perbedaan massa jenisnya telah menurun akibat air yang terperangkap di antara partikel. Penggumpalan bersama partikel – partikel kecil untuk membentuk partikel yang lebih besar disebut koagulasi. Mihali, C., 2008. Dua partikel kecil yang saling berinteraksi satu sama lain umumnya akan saling menempel. Gerak Brown menyatakan bahwa pergerakan molekul dari partikel mikroskopis memastikan bahwa partikel akan saling bertumbukan dan akhirnya gerombolan partikel akan terbentuk dan terdiam secara perlahan – lahan. Dean, B.R., 1981. Proses Koagulasi Destabilisasi partikel koloid dikontrol oleh repulsi lapisan rangkap listrik dan antar aksi Van der Walls. Empat metode yang digunakan untuk menggambarkan proses ini adalah penekanan lapisan rangkap listrik double layer, netralisasi muatan, penjaringan partikel dalam endapan, dan pembentukan jembatan antar partikel. Ketika konsentrasi dari ion pusat di dalam medium dispersi adalah kecil, ketebalan lapisan rangkap listrik adalah besar. Dua partikel koloid yang berdekatan tidak bisa bersatu- satu dengan yang lain disebabkan adanya lapisan rangkap listrik yang tebal, oleh karena itu koloidnya stabil. Namun ketika konsentrasi ditingkatkan, kuatnya tarikan di antara muatan pertama dan ion pusatnya ditingkatkan sehingga menyebabkan lapisan rangkapnya berkurang. Lapisan ini kemudian ditekan secukupnya dengan dilanjutkan penambahan ion pusat. Muatan koloid dapat dinetralkan secara langsung dengan penambahan ion yang mempunyai muatan yang berlawanan yang mempunyai kemampuan mengadsobsi permukaan koloid. Karakteristik beberapa kation dari garam-garam logam seperti AlIII dan FeIII adalah membentuk endapan ketika ditambahkan ke dalam air. Untuk endapan yang terjadi ini, partikel koloid mengalami nukleasi yaitu pembungkusan koloid sehingga membentuk endapan. Jika beberapa partikel dibungkus dan diikat bersama koagulasi akan menghasilkan jebakan Universitas Sumatera Utara langsung. Metode yang terakhir adalah pembentukan jembatan antar partikel. Sebuah jembatan molekul akan mengikat sebuah partikel koloid pada daerah yang aktif dan partikel koloid kedua pada daerah yang lain. Sisi yang aktif menunjukkan molekul dimana partikelnya diikat dengan ikatan kimia dari koloid yang terjadi sehingga menyebabkan diikatnya koloid sehingga terjadi proses koagulasi Sincero, 1990.

2.5 Flokulasi