sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang diukur. Meskipun presisi metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedang
akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorpsi dapat digunakan untuk turbidimeter, sedang nefelometer
memerlukan reseptor pada sudut 90° terhadap lintasan cahaya. Khopkar,S.M., 2003.
Turbiditas dalam air diukur dengan efek partikel suspensi dalam sinar lampu. Kesimpulan cahaya metoda analitis diklasifikasikan
sebagai nefelometri, dan satu sistem pengukuran turbiditas menggunakan Nephelometric Turbidity Units NTU. Metoda original nefelometri digunakan
sebagai standar lilin, memberikan hasil dalam Jackson Turbidity Units JTU, dinamakan untuk orang yang mengembangkan standar lilin. Standar turbiditas
disiapkan dengan formazin untuk menentukan perbandingan pipa yang memberikan kenaikan ketiga unit turbiditas, FTU. JTU diukur dengan transmisi sinar lampu,
sedangkan NTU diukur dengan lampu yang dihamburkan, jadi tidak ada perbandingan di antara kedua unit yang berlaku untuk semua air. Kemmer,F.N., 1979.
2.11 Nilai Permanganat
Kebutuhan oksigen kimiawi didefinisikan sebagai jumlah oksigen dalam bentuk ion pengoksidasi yang dikonsumsi oleh senyawa – senyawa organik dalam air. Derajat
oksidasi tergantung pada tipe dari substansi, pH, temperatur, waktu reaksi dan konsentrasi dari ion pengoksidasi. Kalium permanganat telah lama digunakan sebagai
ion pengoksidasi untuk menentukan senyawa organik dalam air dan limbah. Adapun metode ini terutama digunakan pada permukaan air yang telah dicemari atau air
minum, dimana hasilnya digunakan hanya untuk orientasi. Pengukuran ini terutama ditunjukkan dalam larutan asam yang mana ion permanganat direduksi menjadi Mn
II. MnO
4 -
+ 8 H
+
+ 5e
-
Mn
2+
+ 4 H
2
O
Universitas Sumatera Utara
Nilai kebutuhan oksigen kimiawi semakin akurat disebabkan oleh oksidasi kalium dikromat dalam larutan asam kuat.
Cr
2
O
7 2-
+ 14 H
+
+ 6e
-
2 Cr
3+
+ 4 H
2
O Metode ini digunakan untuk menentukan kebutuhan oksigen kimiawi pada semua
jenis air dan air limbah. Dengan sedikit pengecualian semua senyawa – senyawa organik hampir dioksidasi dengan sempurna. Konsentrasi mgL O
2
dari 10 – 15 mgL secara normal dapat diukur. Metode ini dapat dimodifikasi untuk konsentrasi
yang lebih kecil. Untuk interpretasi dari hasil – hasil sangat penting untuk diketahui bahwa nilai kebutuhan oksigen kimiawi tidak dapat secara langsung dikonversikan
kepada pengukuran jumlah senyawa organik yang ada, dimana komposisi kuantitasnya tidak diketahui. Senyawa – senyawa yang berbeda membutuhkan jumlah
yang berbeda dari ion pengoksidasi untuk oksidasi yang sempurna. Rump, H.H dan Krist, H., 1992.
Uji coba selama tiga menit menentukan kebutuhan langsung oksigen dari contoh disebabkan oleh zat anorganik yang dapat dioksidasi
maupun zat organik yang telah dioksidasi oleh potassium permanganat. Uji coba ini dengan cepat menunjukkan kebutuhan langsung oksigen yang disebabkan oleh zat –
zat anorganik yang dapat dioksidasi seperti nitrit, sulfida, sulfit dan sebagainya, maupun oleh zat – zat organik yang dapat dioksidasi dengan mudah. Daya guna
daripada uji coba selama tiga menit ini akan menunjukkan adanya zat – zat yang mudah dioksidasi. Uji coba permanganat selama empat jam merupakan uji coba
kimiawi murni dan mengukur jumlah zat pencemar yang dioksidasi secara kimiawi oleh potassium permanganat. Uji coba permanganat menunjukkan jumlah yang
sesungguhnya daripada kotoran – kotoran organik di dalam suatu contoh; BOD adalah suatu petunjuk mengenai kemudahan relatif yang berlangsung sejalan dengan oksidasi
secara biokimiawi.
Suatu selokan akhir yang baik yang berasal dari suatu instalasi pembenahan aerobik seharusnya tidak melebihi 15 mgL seperti nilai uji coba
permanganat selama empat jam. Apabila beberapa sampah perdagangan terdapat dalam air limbah, nilai ini dapat mencapai setinggi – tingginya 25 mgL. Untuk air –
Universitas Sumatera Utara
air sungai, nilai uji coba selama empat jamnya secara umum tidak boleh melebihi 5 mgL. Tidak ada ikan yang tahan hidup dalam aliran – aliran apabila permanganat
naik melebihi 10 mgL. Mahida, U.N., 1984.
2.12 Zat Padat Tersuspensi TSS