menyediakan kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah. Pada umumnya sektor informal sering dianggap lebih mampu bertahan hidup survive
dibandingkan sektor usaha yang lain. Hal tersebut dapat terjadi karena sektor informal relatif lebih independent atau tidak tergantung pada pihak lain,
khususnya menyangkut permodalan dan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan usahanya www.petra.ac.id, diakses 26 Juli 2010.
Penelitian dilakukan pada pedagang pandai besi Jalan Galang dan Jalan Sekip Lubuk Pakam. Sifat kemandirian merupakan salah satu perilaku wirausaha
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pedagang pandai besi lebih mengutamakan bagaimana memperoleh konsumen yang banyak agar dapat
bertahan dalam menjalankan usahanya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada pedagang pandai besi
Jalan Galang dan Jalan Sekip Lubuk Pakam dengan judul: “Analisis Kemandirian Pribadi dan Perilaku Kewirausahaan Pada Pedagang Pandai
Besi Jalan Galang dan Jalan Sekip Lubuk Pakam”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas
adalah sebagai berikut: “Apakah analisis kemandirian pribadi dan perilaku kewirausahaan selama ini sudah tepat pada Pedagang Pandai Besi Jl.Galang
dan Jl. Sekip Lubuk Pakam?”.
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan
diteliti. Kemandirian pribadi merupakan suatu upaya sendiri yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus menggantungkan
kepada orang lain. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa dengan segala usaha yang dilakukan mulai dari perencanaan, penetapan tujuan, bernegoisasi,
memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan menyelesaikan masalah-masalah usaha mampu dilakukan
sendiri dengan usaha yang keras. Dengan demikian dari usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan Ranto,
2007:23. Wirausaha selalu berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sampai
berhasil. Karena itu, ia selalu tekun, ulet, pantang menyerah sebelum usahanya berhasil. Tindakannya tidak didasari oleh spekulasi melainkan perhitungan yang
matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang
moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyatajelas dan objektif, dan merupakan umpan balik
feedback bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimisme yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya bukan tujuan akhir.
Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan pribadi yang dimiliki pengusaha dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan pengusaha
dalam menjalankan usahanya. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti yang
digambarkan dalam skema berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Riyanti 2003 dan Ranto 2007 diolah
KEMANDIRIAN PRIBADI
1. Mengandalkan
kemampuan sendiri 2.
Mengandalkan kemampuan keuangan
sendiri
3. Keberanian menghadapi
tantangan 4.
Kebebasan berfikir PERILAKU
KEWIRAUSAHAAN 1.
Bertanggung jawab 2.
Berani mengambil resiko 3.
Percaya diri 4.
Umpan Balik 5.
Semangat untuk bersaing 6.
Berorientasi ke masa depan 7.
Memiliki keterampilan personal
8. Selalu mencari peluang.
PEDAGANG PANDAI BESI
JL. GALANG
PEDAGANG PANDAI BESI
JL. SEKIP
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis