Penelitian Terdahulu Silalahi 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Wirausaha

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu Silalahi 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan Kasus Warnet Di Padang Bulan”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel Pengetahuan kewirausahaan X1, dan Kemandirian Pribadi X3 berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik usaha warnet di Padang Bulan. Sedangkan variabel Motif Berprestasi X2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik usaha warnet di Padang Bulan. Ranto 2007, melakukan penelitian yang berjudul ”Korelasi Antara Motivasi, Knowdedge of Enterpreneurship dan Independensi dan The Enterpreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil Pulo Gadung”. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah Motivasi Berusaha X1, Pengetahuan Kewirausahaan X2, dan Kemandirian Usaha X3. Sedangkan Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah Kinerja Usaha Y. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif antara Motivasi Berusaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha secara bersama dengan Kinerja Usaha Industri Kecil. Universitas Sumatera Utara

B. Wirausaha

Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa perancis “entrepreneur”, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt Riyanti, 2003: 21, kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Enterprende. Kata ”wirausaha” merupakan gabungan kata ”wira” gagah berani, perkasa dan kata ”usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah beraniperkasa dalam usaha. Menurut Zimmerer dan Schorborough Riyanti, 2003: 22: ”an enterpreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit. And the growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize of them”. Menurut Smith Riyanti, 2003: 23 melihat wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah permintaan menjadi produksi. Menurut Cantillon Riyanti, 2003:23 berpendapat bahwa wirausaha adalah seorang inkubator gagasan baru, yang selalu berusaha menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai tingkat komersial paling tinggi. Sementara Menger Riyanti, 2003:23 berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tidak bernilai bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Misalnya, dari terigu menjadi roti yang lezat. Kamus umum bahasa Indonesia Riyanti, 2003:24 mengartikan wirausaha sebagai: ”orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara Universitas Sumatera Utara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya”. Pengertian wirausaha yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan definisi yang dikemukakan diatas sebagai berikut: ”wirausaha adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya”. Definisi ini hanya berlaku bagi mereka yang mengelola usaha sendiri dan mempekerjakan orang lain dalam menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu penelitian ini hendak melihat peran dari orang yang memimpin usaha miliknya sendiri. Dengan demikian, dia bertanggungjawab penuh terhadap hasil akhir dari upaya mengantisipasi peluang dan hambatan demi kemajuan usahanya. Ada enam hakekat penting kewirausahaan yaitu Suryana, 2003:13, sebagai berikut: 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis Sanusi, 1994. 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ability to create the new and different Drucker, 1959. Universitas Sumatera Utara 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan Zimmerer, 1996. 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha start-up phase dan perkembangan usaha venture growth Prawiro, 1997. 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru creative, dan sesuatu yang berbeda inovative yang bermanfaat memberi nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Kewirausahaan secara ringkas berdasarkan keenam konsep diatas dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif create new and different yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Menurut Meredith Suryana, 2003:14 mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut: Tabel 1.2 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan Ciri-ciri Watak 1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme. 2 Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan insiatif. 3 Pengambilan resiko dan suka Kemampuan untuk mengambil resiko Universitas Sumatera Utara tantangan yang wajar. 4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran- saran dan kritik. 5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel 6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.

C. Kemandirian Pribadi