1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia terdiri dari dua unsur yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Tubuh manusia berasal dari materi dan mempunyai kebutuhan-kebutuhan materil
sedangkan roh manusia bersifat immateri dan mempunyai kebutuhan spiritual. Dalam konsep Islam diungkapkan bahwa manusia diciptakan dengan keadaan
sempurna potensial QS. As Syam 91:7 untuk melakukan tugasnya menjadi pengatur kehidupan di muka bumi ini QS. Al Baqarah :30. Manusia diciptakan
dalam sifat asli fitrah suci berkecenderungan kepada kebaikan dan kebenaran.
1
Islam adalah agama dakwah
2
artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju
mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Tanpa adanya dakwah, Islam tidak akan tersebar
keseluruh penjuru dunia. “Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri bahwa dakwah sebagai kegiatan menyampaikan ajaran Islam sama tuannya dengan Islam itu
sendiri”
3
. karena itu al-Qur’an menyebut kegiatan dakwah ahsanul qaula, ucapan dan perbuatan yang paling baik. Sebagaiman tertera dalam surat Fushilat: 33
,-. 01
34
5667
Artinya:“Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?
1
Jurnal Psikologika, Penelitian Fakultas Psikologi UII, No:2, 2 Januari 1997, hal. 3.
2
M. Masykur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral Jakarta: Al-Amin Press, 1997, h.8.
3
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004, h. 1-2.
Sesungguhnya setiap muslim yang membawa identitas Islam mengetahui bahwa ia diperintahkan untuk menyampaikan Islam kepada seluruh manusia,
sehingga manusia dapat bernaung dibawah naungan yang teduh. Disitulah mereka dapat menikmati ketentraman dan keamanan, akan tetapi ketentraman dan
keamanan itu tidak akan terwujud kecuali apabila setiap muslim sadar bahwa dipundaknya ada amanah yang berat.
Dakwah secara umum tidak dapat dibatasi oleh tempat, zaman, negara, lembaga, maupun jamaah hal ini disebabkan dakwah
merupakan tanggung jawab setiap muslim, sabda Nabi juga menjelaskan tentang wajibnya menyampaikan Islam walau hanya satu ayat
4
Rasulullah dengan dakwahnya berusaha menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
5
Dakwah membentuk masyarakat Islam dengan semua segi kehidupan manusia Iqamat al-Ilahy ly hayat
al-Basyariyah . Said Agil Husain al- Munawar menyampaikan bahwa “dakwah
secara esensial haruslah terstruktur sedemikian rupa, agar memiliki penahan dan pelindung untuk mensyiarkannya – dakwah seperti ini disebut dakwah
struktural”.
6
4
… Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.
5
Sebagaimana dalam al-Qur’an surat Al-Ahzab: 21 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri Tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat
Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” dan juga dalam surat As-Shaf:
2-3; “Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu tidak mengatakan apa yang kamu perbuat?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
6
Dakawah struktural telah dicontohkan oleh Rasulullah dengan konsep dakwah yang dapat dilihat pada kacamata Sosiologis terdapat tiga tingkatan yaitu: 1 dakwah bersifat retorika atau
tabligh, dakwahnya sebatas Tabsyir wa Tandzir. 2 Rasulullah berusaha menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai Islam ditengah masyarakat, 3 membentuk masyarakat Islam dalam semua
segi kehidupan manusia. Dakwah seperti ini secara esensial adalah dakwah struktural. Lihat Sambutan dalam Munzier Suparta dan Harjani Hefni. Metode Dakwah , Jakarta: Kencana –
Rahmat Semesta, 2003 h. viii
Dakwah merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia
masuk ke jalan Allah dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami.
7
Dalam hal ini Amarullah Ahmad menjelaskan bahwa, dakwah Islam adalah merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam kegiatan-kegiatan
manusia beriman dengan kegiatan dalam bidang kemasyarakatan, sehingga terwujudnya ajaran Islam pada semua segi kehidupan manusia.
8
Islam juga menugaskan umatnya untuk menyebar dan menyiarkan ajarannya kepada umat manusia, sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam juga dapat
menjamin terwujudnya kebahagiaan kesejahteraan umatnya bagi bilamana ajaran Islam yang mencangkup segala aspek kehidupan itu, diamalkan dan dijadikan
sebagai pedoman hidup dan kehidupan sehari-hari. Usaha untuk menyebarluaskan Islam, begitu pula untuk merealisir ajarannya
di tengah-tengah kehidupan umat manusia adalah merupakan aktivitas keagamaan di bidang dakwah, yang dalam keadaan bagaimanapun, di manapun dengan
melalui berbagai aktivitas harus dilakukan oleh umat Islam. Begitu pula aktivitas dakwah yang berusaha untuk meningkatkan
pemahaman, penghayatan serta pengamalan agama pada masyarakat dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat Bintaro Jaya
Sektor 3A, dengan melalui berbagai aktivitas keagamaannya adalah juga termasuk dalam bentuk dakwah Islam.
Islam sebagai agama dakwah, mewajibkan setiap pribadi muslim untuk berdakwah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah adalah membawa
7
Didin Hafidhudin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, h. 76-77.
8
Amarullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: PLP2M, h. 2.
orang kepada kebenaran, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Kebenaran yang menyebabkan orang berani berkorban karena
yakin akan pendiriannya.
9
Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu dengan dakwah bil-lisan
dakwah bil-qalam dan dakwah bil-hal asalkan tujuannya sama, sehingga makna dakwah kepada Allah adalah mengajak dan menyeru manusia untuk
melaksanakan perintah Allah berupa iman kepada-Nya dan seluruh ajaran para rasul-Nya.
10
Penyelenggaraan usaha dakwah Islam, terutama di masa depan akan semakin bertambah berat dan komplek. Hal ini sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat yang mencangkup seluruh aspek kehidupan mereka. Padahal masih banyak masyarakat sasaran dakwah yang mengalami kesulitan di
bidang ekonomi dan masih banyak yang kurang memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.
Dengan demikian dakwah Islam sebagai kewajiban umat, tentunya memiliki arah dan tujuan yang jelas, yaitu mengajak manusia mengenal Tuhannya,
mempercayai-Nya, sekaligus mengikuti petunjuk-Nya. Di samping itu tujuan dakwah Islam yaitu untuk membentuk tingkah laku manusia yang dijiwai nilai-
nilai ajaran Islam sehingga tercermin dalam kehidupannya.
11
Sehingga ajaran Islam kontekstual dengan kehidupan sehari-hari umat Islam.
Dengan memperhatikan kondisi masyarakat tersebut di atas, sehingga para pengurus Yayasan Assalaam Bintaro Jaya Sektor 3A tergugah hatinya untuk
9
Hamka, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984, h. 40.
10
Fawaaz bin Hulail Al Suhaimi, Usus Manhaj Salaf fi Dakwah Ila Allah, h. 31.
11
Jamaluddin Kafie, Psikologi Dakwah, Jakarta: Penerbit Indah, 1993, h. 66-67.
melaksanakan aktifitas keagamaan, dengan mengadakan mendirikan sekolah non formal, pengajian-pengajian, penyantunan kepada fakir miskin.
Kita biasa melihat bahwa belakangan ini aktivitas kegiatan dakwah semakin marak dan menggembirakan, yang dikelola melalui organisasi-organisasi sosial
keagamaan, informal dan non-formal. Hal tersebut diharapkan dakwah dapat terus dilakukan secara intensif dan berkala pada setiap kegiatan yang bersifat
interen maupun eksteren dalam organisasi sosial keagamaan tersebut. Oleh karena itu kehadiran lembaga dakwah akan lebih dibutuhkan dalam kegiatan dakwah
sebagai media penyampaian dakwah.
12
Lembaga dakwah sebagai suatu wadah dalam memberikan dan mensosialisasikan nilai-nilai keislaman mempunyai porsi yang sangat kuat untuk
bertindak sebagai pelaksana kegiatan dakwah, baik lembaga dakwah itu berada di tingkat pedesaan maupun perkotaan. Tampaknya lembaga-lembaga dakwah juga
tidak hanya bergerak pada bidang garapan dimensi spiritual belaka, akan tetapi telah melebarkan ruang geraknya dengan memperhatikan kondisi sosial umat,
sumber daya manusia dan bahkan sampai pada dimensi ekonomi umat dalam kebutuhan kesehariannya. Tatanan yang sedemikian itu merupakan selangkah
lebih maju, karena Islam memandang bahwa urusan dunia seimbang dengan urusan akhirat. Melihat kenyataan tersebut masyarakat kota dengan berbagai
permasalahannya sangat menarik untuk diteliti. Maka usaha-usaha dakwah yang dikelola oleh lembaga dakwah Yayasan Assalaam merupakan inti kajian dalam
penelitian.
12
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983. Cet.-1, h. 22.
Berdasarkan masalah diatas maka penulis berusaha membahas mengenai:
Aktivitas Dakwah Pada Yayasan Assalaam Bintaro Jaya Sektor 3A Tangerang. Adapun pertimbangannya bahwa segala aktifitas keagamaan yang
dilakukan oleh Yayasan Assalaam, sangat memberi manfaat positif terhadap masyarakat Bintaro Sektor 3A dan sekitarnya.
B. PEMBATASAN dan PERUMUSAN MASALAH