BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN ASSALAAM BINTARO
A. Sejarah Berdiri dan Latar Belakang Berdirinya Yayasan Assalaam.
Bintaro Jaya adalah suatu wilayah perkotaan yang berada di Tangerang propinsi Banten. Di wilayah ini perkembangan pembangunan perumahan dan
pertokoan semakin marak dan ramai. Melihat letak dan wilayahnya, komplek perumahan Bintaro pada saat itu masih ada beberapa lahan yang kosong, seperti
taman-taman dan tanah lapang yang kurang berfungsi, kondisi yang demikian membawa kepada tugas para misionaris jalan terus. Dari sinilah timbul ide dan
gagasan untuk membangun sebuah sarana peribadatan berupa masjid, yang kemudian terbentuk satu tim atau panitia pembangunan masjid dengan para tokoh
sebagai berikut: 1.
Ir. H. Hendro Martono Ketua RW10 2.
H. Bambang Subandio Ketua RT 03 3.
Andi M. Tamrin Ketua RT 01 4.
Sumarno, BA,S.Ip. Berangkat dari kesepakatan para tokoh masyarakat tersebut, maka
Bapak H. Bambang Subandio sebagai ketua pembangunan masjid dan para tokoh-tokoh yang lain mulai bergerak, dalam arti minta izin memanfaatkan
lahan kosong milik Bintaro Jaya guna untuk dibagun sebuah sarana ibadah yaitu masjid. Pada prinsipnya pihak Bintaro Jaya menujui pembangunan
sarana ibadah tersebut, namun dari pihak Bintaro Jaya memberikan informasi bahwa lahan itu sudah di serahkan kepada Bupati Tangerang.
Dengan demikian panitia pembangunan mesjid mengajukan surat resmi ke Bupati Tangerang, namun dari pihak Bupati Tangerang
memberikan saran atau ketentuan sebagai berikut: sesuai peraturan pemerintah daerah bahwa panitia pembangunan mesjid tersebut tidak bisa
berdiri sendiri akan tetapi harus dibawah suatu badan hukum yang berbentuk Yayasan. Dengan ketentuan pemerintah tersebut akhirnya
panitia pembangunan masjid sepakat untuk mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Assalaam. Yayasan Assalaam didirikan pada hari sabtu
berdasarkan Akte Notaris no. 64 Tanggal 11 April 1998 dihadapan notaris Drs. Tri Sasono, SH di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari
Departemen Kehakiman dan HAM , R.I. Begitu juga nama masjid tersebut juga mengacu pada nama yayasan dimaksud, yaitu Masjid Assalaam.
Sejalan dengan minat Giroh warga Bintaro Jaya khususnya sektor 3A yang semakin besar terhadap kegiatan-kegiatan Islam, sebagai contoh
Majelis ta’lim, pengajian Anak-anak TPQ, shalat wajib dan shalat sunah dan aktifitas dakwah lainnya, maka Yayasan Assalaam di bawah pimpinan
H.A.M. Thamrin serta ijin pembangunan Bupati Kepala daerah TK. II Tanggerang No. 593SK.208-PKL1998, tanggal 23 Desember 1998,
dengan ijin Allah SWT pada tanggal 16 Januari 1999 27 Ramadhan 1420 H telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid
Assalaam dan disiram dengan air zam-zam oleh Panitia-Pembangunan Masjid Assalaam dengan Ketua H. Bambang Subandio di lahan fasilitas
sosial Jl. Mandar X, RW 010, melengkapi jumlah masjid di Indonesia yang hampir mencapai 700.000 buah.
Syukur Alhamdulillah, atas ridho Allah SWT serta dukungan dari seluruh warga RW. 010 dan sekitarnya, pembangunan masjid dapat
diselesaikan dan diresmikan pada hari Ahad, tanggal 9 Juni 2002 27 Rabiul Awwal 1423 H oleh Bupati KDH Tk II Tangerang. Dengan
demikian Masjid Assalaam berdiri bernaung di bawah Yayasan Assalaam. Adapun bidang garapan pada tahap awal Yayasan Assalaam
menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Kemakmuran Masjid DKM Assalaam untuk memakmurkannya yang berbentuk aktivitas-aktivitas
dakwah. Hal tersebut dilaksanakan agar antara yayasan dan masjid berjalan seimbang sesui dengan apa yang diharapkan masyarakat Bintaro.
Kemudian setelah terbentuknya DKM Assalaam, maka beberapa aktivitas dakwah mulai rutin dilaksanakan separti: pengajian Ibu-ibu
Majelis Ta’lim, Taman Pendidikan al-Qur’an TPQ dan kegiatan- kegiatan rutin yang berbentuk kajian atau ceramah yang sifatnya temporer.
Dengan berjalannya waktu, perkembangan Yayasan Assalaam mulai terlihat dengan jelas walaupun organisasi tersebut tergolong masih
terdapat beberapa
kekurangan dalam
kepengurusannya. Pada
kenyataannya perkembangan yayasan ini masih terus diupayakan dan sampai penulis mengadakan penelitian ini data perkembangan baru sampai
pada tahap yang relatif belum maksimal.
B. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Assalaam.