Informan Kunci Fokus – 3 Pengobatan setelah Drop Out Pengobatan TB

81 LAMPIRAN C. Transkrip Wawancara Mendalam

1. Informan Kunci

Nama : IK1 HariTanggalJam : Selasa, 16 Februari 2016 13.20 WIB Tempat : Dinas Kesehatan Kota Surabaya P: Selamat siang bu, terima kasih bu sudah mau menjadi Informan saya. Saya mulai nggeh bu. 1 I: Iya dek, silahkan. Ini jadinya ambil masalah yang terkait apa mbak? 2 P: Terkait penderita drop out pengobatan TB yang kemudian memutuskan untuk berobat kembali bu.3 I: Oh, iya, iya memang banyak kalau disini kasus seperti itu dek. 4 P: Iya bu, apakah ada upaya atau program yang dilakuakn oleh pihak DKK Surabaya agar penderita drop out pengobatan TB untuk bisa berobat kembali bu? Mengingat banyaknya penderita drop out pengobatan TB disini bu? 5 I: Ada dek itu dilakukan pelacakan kasus TB mangkir dan kunjungan ke rumah penderita. Tapi kalau semisal penderita yang drop out ini sudah benar-benar tidak mau kembali berobat, penderita tersebut harus menandatangani surat penolakan berobat. 6 P: Guna dari surat ini untuk apa bu? 7 I: Ya kan karena setelah diberikan motivasi dan KIE tentang pengobatan TB yangseharusnya tapi ternyata masih tetap menolak, petugas akan meminta surat penolakan dari penderita berdasarkan alasannya. Itu nanti yang akan dijadikan dasar kita kalau alasan drop out ini bukan dri sisi petugas akan tetapi dari faktor lain yang mempengaruhi. 8 P: Oh, begitu ya bu, itu nanti siapa bu yang melakukan kunjungan bu? Dari pihak Puskesmas atau dari pihak DKK bu? 9 I: Petugas Puskesmas mbak. Biasanya terintegrasi anatara petugas TB dan Sanitasi. 10 P: Kalau selama ini apakah ada yang menghambat bu program itu ya bu? 11 I: Kalau yang menghambat rata-rata dari sisi penderita nya mbak. Entah karena alamat palsu yang tidak sesuai KTP, penduduk musiman, atau alasan pekerjaan yang pindah-pindah, keluarga yang tidak mendukung bahkan ada yang murni dari pasien yang biasanya disebabkan oleh psikologis pasien yang sudah merasa sembuh. Ada juga yang karena alasan efek samping obatnya. 12 P: Berarti kebanyakan dari pasiennya nggeh bu? 13 I: Memang permasalahan lebih banyak pada pasiennya Mbak 14 P: Itu kalau boleh tahu sudah berjalan berapa lama bu program ini? 15 I: Sudah lama mbak. Intensifikasinya sudah dijalankan sejak tahun 2010. Tapi bener-bener program akselerasinya digenjot kembali sejak tahun 2015 samapi sekarang ini mbak. 16 P: Hasilnya bagamana bu? 17 I: Ya alhamdulillah sudah mulai banyak yang mau berobat kembali setelah dilaksanakan program ini. 18

2. Informan Utama 1