Tahap Penyusunan Pidato Pidato

Tahun Pelajaran 20112112. Penelitian ini menyimpulkan bentuk kesantunan berbahasa pada kegiatan pembelajaran nonformal Sanggar Kegiatan Belajar SKB. Melibatkan beberapa maksim untuk memudahkan guru dalam melihat perkembangan pembelajaran siswa. Terwujud maksim-maksim seperti maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim keserhanaan. Dalam setiap tuturan, tidak hanya diwujudkan dalam satu maksim. Melainkan terwujud dalam beberapa maksim, diantaranya: maksim kedermawanan + maksim penghagaan + maksim kebijaksanaan + maksim keserhanaan. Akan tetapi perbedaan pada analisis data ke empat yang hanya memiliki satu maksim, yaitu maksim kedermawanan. Penelitian lain yang dilakukan Lilis Suci Melati, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah mengenai kesantunan dengan judul “Realisasi Kesantunan Berbahasa Anak Kelas X di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat ”. Dari hasil penelitian yang dilakukannya dapat disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa dan dianalisis menggunakan prinsip kesantunan Geoffrey Leech bentuk pertuturan yang terjadi pada kelas X-A di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat menunjukkan lebih banyak yang melanggar prinsip kesantunan politeness principle dibandingkan dengan yang mematuhinya. Prinsip kesantunan yang sering dilanggar adalah maksim kebijaksanaan tact maxim dan maksim kemurahan approbation maxim. Adapun yang tidak muncul dalam pertuturan anak kelas X- A adalah petuturan yang mematuhi maksim kesetujuankecocokan agreement maxim. Berdasarkan tinjauan pustaka yang didapatkan, peneliti belum mendapati penelitian yang sama dengan penelitian yang penulis angkat. Untuk itu peneliti ingin mengetahui atau melihat bentuk kesantunan kalimat imperatif ajakan, permintaan, dan suruhan dalam teks pidato siswa kelas IX semester genap SMP Islam Harapan Ibu tahun pelajaran 20122013. Penelitian ini merupakan penelitian terkini yang berusaha memperkanya khazanah penelitian mengenai bentuk kesantunan imperatif dalam berbahasa. Dengan demikian hasilnya diharapkan dapat memperdalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksankan di SMP Islam Harapan Ibu yang beralamat di Jl. H. Banan No. 1Komplek Deplu, Ciputat Raya Pondok Pinang Jakarta Selatan, Telp. 021 75911228, Ext. 110-117, fax. 021 7512814. Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal dua puluh tujuh bulan Februari tahun dua ribu tiga belas 27-02-2013 sampai dengan tanggal lima bulan April dua ribu tiga belas 05-04-2013.

B. Materi Penelitian

Materi penelitian merujuk kepada peralatan yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu: 1. Alat tulis 2. Kamera digital 3. Teks pidato milik siswa yang ditulis tangan oleh siswa sendiri, disimpan bentuk lampiran dalam laporan ini.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga aspek yang tercakup dalam istilah metodologi penelitian, yaitu aspek aksiologi dari satu paradigma aspek itu merupakan aspek nyata yang menunjukan cara melaksanakan penelitian yang terdiri dari: ancangan, metode, dan teknik. Ancangan merupakan disiplin ilmu yang digunakan sebagai paradigma berpikir yaitu ilmu pragmatik.

D. Motode Penelitian

Metode penelitian atau research method merupakan aspek aksiologi dari suatu paradigma. Dia merupakan aspek nyata, cara melaksanakan penelitian. Di dalamnya terdapat jenis penelitian, data, sumber data, dan metode penelitian yang 22 meliputi pengadaan, analisis, dan penyajian data. 1 Penggunaan metode atau teknik penelitian mirip dengan cara melaksanakan aktivitas penelitian untuk menjawab soal-soal penelitian. Motede tentu terkait dengan fokus, situasi, dan jadwal. Tiga hal ini sangat menentukan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, disajikan dan dibahas. Metode juga ditentukan oleh tipe penelitian yang dilakukan, yang juga berpengaruh pada peran peneliti. Pada penelitian kuantitatif, peranan peneliti dapat digunakan oleh instrumen. Sedangkan, pada penelitian kualitatif, peneliti tidak diganti dengan instrumen buatan. 2 Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif tidak diperlukan administrasi dan pengontrolan terhadap perlakuan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya mengambarkan “apa adanya”. 3 Dengan demikian, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan imperatif pidato bahasa Indonesia siswa SMP kelas IX semester genap Islam Harapan Ibu. Penelitian kualitatif adalah alamiah, sesuai dengan konteks yang alami. Konteks dan realitas menyatu-padu. Mereka tidak terpisah, realitas sosial yang banyak itu harus sejalan dengan konteks, tidak direkayasa, dan tidak dipisah- pisah. Bila realitas dipisah-pisah seperti yang cenderung dilakukan oleh kuantitatif, pemahaman yang utuh terhadap fenomena mustahil diperoleh. Pemahaman yang utuh tentang menyatu-padunya realitas dan konteks didasarkan pada tiga asumsi antologi, yaitu 1 tindakan mengamati memengaruhi apa yang diamati; 2 konteks sangat menentukan makna temuan bagi konteks yang lain; 3 struktur nilai kontekstual merupakan penentu terhadap apa yang dicari. 4 Maksud penelitian kualitatif adalah mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memerhatikan konteks yang relevan. Tujuan penelitian kualitatif adalah memahami fenomena sosial secara holistik dan 1 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 168. 2 Ibid. 3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 234. 4 Ibid., h. 32.