Tahap Penyampaian Pidato Pidato

22 meliputi pengadaan, analisis, dan penyajian data. 1 Penggunaan metode atau teknik penelitian mirip dengan cara melaksanakan aktivitas penelitian untuk menjawab soal-soal penelitian. Motede tentu terkait dengan fokus, situasi, dan jadwal. Tiga hal ini sangat menentukan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, disajikan dan dibahas. Metode juga ditentukan oleh tipe penelitian yang dilakukan, yang juga berpengaruh pada peran peneliti. Pada penelitian kuantitatif, peranan peneliti dapat digunakan oleh instrumen. Sedangkan, pada penelitian kualitatif, peneliti tidak diganti dengan instrumen buatan. 2 Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif tidak diperlukan administrasi dan pengontrolan terhadap perlakuan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya mengambarkan “apa adanya”. 3 Dengan demikian, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan imperatif pidato bahasa Indonesia siswa SMP kelas IX semester genap Islam Harapan Ibu. Penelitian kualitatif adalah alamiah, sesuai dengan konteks yang alami. Konteks dan realitas menyatu-padu. Mereka tidak terpisah, realitas sosial yang banyak itu harus sejalan dengan konteks, tidak direkayasa, dan tidak dipisah- pisah. Bila realitas dipisah-pisah seperti yang cenderung dilakukan oleh kuantitatif, pemahaman yang utuh terhadap fenomena mustahil diperoleh. Pemahaman yang utuh tentang menyatu-padunya realitas dan konteks didasarkan pada tiga asumsi antologi, yaitu 1 tindakan mengamati memengaruhi apa yang diamati; 2 konteks sangat menentukan makna temuan bagi konteks yang lain; 3 struktur nilai kontekstual merupakan penentu terhadap apa yang dicari. 4 Maksud penelitian kualitatif adalah mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memerhatikan konteks yang relevan. Tujuan penelitian kualitatif adalah memahami fenomena sosial secara holistik dan 1 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 168. 2 Ibid. 3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 234. 4 Ibid., h. 32. 23 menggali pemahaman lebih dalam dan lebih banyak. Pendekatan 1 bahan baku ilmu sosial dan ilmu fisik atau alamiah berbeda; 2 tujuan dan seperangkat metode penyelidikan juga berbeda; 3 orientasi penelitian kualitatif proses, sifatnya induktif, bernilai-nilai, subjektif, dan holistik. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Kalimat imperatif permintaan adalah kalimat imperatif dengan kadar suruhan sangat halus. Lazimnya, kalimat imperatif permintaan disertai dengan sikap penutur yang lebih merendah dibandingkan dengan sikap penutur pada waktu menuturkan kalimat imperatif biasa. Kalimat imperatif permintaan ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan tolong, coba, harap, mohon, dan beberapa ungkapan lain, seperti sudilah kiranya, dapatkah seandainya, dimintai dengan hormat, dan dimohon dengan sangat. 2. Kalimat imperatif ajakan biasanya digunakan dengan penanda kesantunan ayo, biar, coba, mari, harap, hendaknya, dan hendaklah. 3. Kalimat imperatif suruhan, biasanya, digunakan bersama penanda kesantunan ayo, biar, harap, hendaklah, hendaknya, mohon, silahkan, dan tolong.

F. Objek Penelitian

Objek penelitian ini seluruh siswa kelas IX SMP Islam Harapan Ibu. 1. Populasi populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 6 Populasi yang diambil dalam penelitian disini adalah seluruh teks pidato siswa SMP Islam Harapan Ibu kelas IX berjumlah lima puluh dua 52 teks pidato, yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas A, B, dan C. 5 Ibid., h. 19-20. 6 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan RB, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 80.