Akuntan Publik TINJAUAN PUSTAKA

32

E. Akuntan Publik

1. Pengertian Akuntan Publik Akuntan publik adalah profesi yang mempunyai posisi yang unik, pada suatu posisi mendapatkan honor dari klien, tetapi jika ia melaksanakan praktek publik public practice harus bersikap independent tidak memihak kepada salah satu pihak baik klien maupun pihak lain. Charmichael 1996:39 dalam Dewi 2005 memberikan definisi akuntan publik sebagai berikut: Akuntan adalah profesi yang terdiri atas landasan kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, dalam melaksanakan tugasnya akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.470KMK.0171999 sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia N0.17PMK.012008 memberikan definisi akuntan publik adalah sebagai berikut: Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Keuangan”. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntan publik adalah profesi yang terdiri atas landasan kepercayaan masyarakat yang dibayar oleh klien, tapi dalam pelaksanaan tugasnya harus 33 professional, dan bertanggung jawab serta harus mengutamakan kepentingan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. 2. Akuntan publik sebagai suatu profesi Akuntan publik adalah suatu profesi, karena: a. Memiliki spesialisasi pengetahuan dan pendidikan khusus Untuk mendapatkan kualisifikasi sebagai seorang akuntan, harus terlebih dahulu memiliki pendidikan resmi. Di Indonesia seseorang disebut akuntan sesuai dengsn UU No. 34 tahun 1954 tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi diberikan kepada seseorang yang telah memiliki gelar akademik lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, dan telah menempuh Pendidikan profesi akuntansi, dan memiliki nomor registrasi akuntansi. Ketentuan tentang penyelengaraan pendidikan profesi akuntansi akan diterapkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi. b. Memiliki persyaratan tertentu untuk profesi tersebut dan diatur oleh UU sebagai pihak Independent yang diemban oleh akuntan publik, terus memiliki persyaratan yang ketat untuk menjadi akuntan publik agar masyarakat tidak benar-benar dirugikan. Di Indonesia persyaratan untuk menjalankan praktek sebagai akuntan publik yang sebelumnya diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 34 359KMK.062003 tentang akuntan publik tidak berlaku lagi dan diganti dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 17PMK.O12008 tentang jasa akuntan publik. c. Memiliki Kode Etik. Agar akuntan publik dapat diterima di masyarakat baik sebagai individu atau kelompok perlu aturan etika yang mengatur bidang moral. IAPI telah menyusun kode etik akuntan Indonesia dan telah beberapa kali disempurnakan, terakhir pada kongres IAPI ketujuh tanggal 20 September 1994. Perubahan yang paling terbaru adalah tahun 2009 yang diberlakukan pada tahun 2011. d. Memiliki organisasi profesi. Untuk diakui sebagai profesi, akuntan telah membentuk organisasi profesi yaitu Ikatan Akuntan Publik Indonesia IAPI yang telah didirikan sejak tahun 1957. Fungsi organisasi profesi tersebut adalah sebagai sentral operasi dalam perumusan perbaikan, termasuk memperbaiki spesialisasi pengetahuan, tanggung jawab pada masyarakat, kode etik dan lain sebagainya.

F. Pengguna Jasa Akuntan Publik